KPK gagal angkut Alpard milik Sutan Bhatoegana

Merdeka.com - Satuan petugas (Satgas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gagal menyita mobil Toyota Alpard milik Sutan Bhatoegana. Sebab pihak keluarga Sutan langsung menghalangi proses penyitaan tersebut.

"Tadi ada upaya penyitaan sebuah mobil, tapi enggak jadi karena dihalang-halangi oleh pihak keluarga Sutan," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha kepada wartawan, Jakarta, Selasa (10/3).

Meski demikian, Dia mengaku pihaknya tidak bisa melakukan penyitaan dengan paksa. Pasalnya, saat mendatangi rumah bekas Ketua Komisi VII DPR itu, Satgas tidak membawa mobil derek.

"Tadi tujuannya mau datang secara baik-baik. Mau minta kunci, keluarga ini enggak mau kasih. Penyidik datang kesana tanpa pengamanan," jelasnya.

Disinggung apakah pihak KPK memiliki wewenang untuk menyita aset tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait pembahasan APBN-P. Priharsa berkilah penyitaan itu dapat dilakukan lantaran berkaitan dengan kasus. "Karena berkaitan peristiwa pidana," kilahnya.

Diketahui, KPK menetapkan Sutan Bhatoegana sebagai tersangka lantaran diduga menerima hadiah atau janji yang berkaitan dengan pembahasan APBN Perubahan Kementerian ESDM era Jero Wacik di Komisi VII DPR yang dipimpinnya.

Atas perbuatannya, Sutan disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.