KPK geledah rumah wakil ketua DPRD Kota Malang terkait kasus suap APBD
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mencari barang bukti dugaan kasus suap dalam proses penetapan APBD P Tahun 2015. Setelah kemarin menggeledah rumah Wali Kota Malang nonaktif Mochammad Anton hari ini penyidik lembaga antirasuah menyatroni kediaman Wakil Ketua DPRD Kota Malang, HM Zainuddin.
Sekitar pukul 12.00 WIB, rumah politisi PKB di Jalan Prof. Moh Yamin 4 Gang Masjid RT 07 RW 06 Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, itu didatangi penyidik KPK. Sekitar lima orang penyidik dengan tiga buah mobil melakukan penggeledahan dengan disaksikan Pengurus RT setempat.
Pemeriksaan berlangsung sekitar satu jam. Usai penggeledahan, Zainuddin mengatakan, tidak ada barang atau dokumen yang dibawa. KPK hanya sekadar mengajak berbincang-bincang santai tanpa pertanyaan apapun, walaupun memang sempat memeriksa laptop dan handphone.
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
"Ya tadi laptop anak saya dilihat, handphone punya saya hanya diperiksa saja, tidak dibawa," kata Zainuddin usai pemeriksaan, Rabu (21/3).
Zainudin mengaku hanya diminta menandatangani surat berita acara hasil kunjungan. Surat tersebut menerangkan kalau penyidik telah melakukan pemeriksaan ke rumahnya.
"Tetapi tidak ada yang dibawa," tegasnya.
Sementara saat ditanya tentang kabar statusnya sebagai tersangka, Zainudin mengaku belum mendapatkan surat resmi dari KPK. Justru dirinya, besok dipanggil penyidik untuk memberikan kesaksian atas tersangka lain, salah satunya dalam surat tersebut disebutkan Imam Fauzi.
"Katanya temen-temen sih gitu (sebagai tersangka). Tapi belum dapat keterangan resmi. Hanya saja besok dipanggil antara pukul 10.00 WIB sampai 11.00 WIB untuk pemeriksaan di Polres, sebagai saksi," terangnya.
Zainudin mengaku siap untuk membuktikan di pengadilan kalau nantinya memang benar-benar menjadi tersangka. Ia akan mengikuti proses yang sedang berjalan.
"Nanti bisa dibuktikan di Pengadilan, tidak panjang lebar, saya ikuti saja. Masih terduga," tegasnya.
Sebelumnya, KPK juga menggeledah rumah Wali Kota Malang non aktif Mochammad Anton Jalan Tlogo Indah, Tlogo Mas Kota Malang, Selasa (20/3). Selain itu, di hari yang sama juga menggeledah rumah anggota DPRD Kota Malang non aktif Yaqud Ananda Gudban.
Penggeledahan rumah tersebut terkait dugaan kasus suap dalam proses penetapan APBD P Tahun 2015. Para anggota dewan diduga menerima sejumlah uang gratifikasi untuk meloloskan pembahasan APBD.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas KPK terlihat keluar rumah sekitar pukul 23.52 WIB.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah Rumah Dinas (Rumdin) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan masih berlangsung, belum diketahui terkait kasus apa
Baca SelengkapnyaPKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Pernah Diperiksa Kasus Korupsi di Kementan
Baca SelengkapnyaBelum ada keterangan resmi dari KPK maupun Pemkot Semarang
Baca SelengkapnyaPKB menghormati penegakan hukum yang dilakukan KPK atas penggeledahan rumah Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.
Baca Selengkapnyatotal sudah ada kurang lebih 52 orang sebagai saksi dimana 8 orang dari pegawai KPK, 12 orang dari pegawai Kementan, dan 32 orang saksi lain.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan disaksian ketua RW dan ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK juga meminta keterangan Sekretaris Disdik Kota Semarang Erwan Rachmat dan seorang staf lainnya dalam penggeledahan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.
Baca SelengkapnyaKabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, saat penggeledaan tim penyidik menemukan sejumlah uang baik dalam bentuk Rupiah maupun mata uang asing.
Baca Selengkapnya