KPK: Kekayaan Tak Jamin Kepala Daerah Tak Korupsi
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan harta kekayaan yang dimiliki pejabat negara atau kepala daerah tak menjamin untuk tak korupsi. Hal tersebut dikatakan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.
"Kajian kita sih gini, kalau dari pimpinan-pimpinan lembaga atau daerah, kita lihat backgroundnya atau LHKPNnya, ternyata secara statistik enggak ada hubungan antara kekayaan dengan dia tersangkut kasus atau enggak. Sama sekali enggak ada hubungan," katanya di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (11/12).
Dia mengatakan, kepala daerah yang dahulunya tak memiliki harta bisa saja melakukan korupsi. Begitu juga sebaliknya, kepala daerah yang sebelum menjabat memiliki harta banyak, tetap bisa melakukan korupsi.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
-
Apa sanksi untuk pegawai KPK yang terlibat pungli? Untuk 78 pegawai Komisi Antirasuah disanksi berat berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka. Lalu direkomendasikan untuk dikenakan sanksi disiplin ASN.
-
Bagaimana MK memutuskan soal pengalaman kepala daerah? 'Mengabulkan permohonan pemohon untuk sebagian,' kata Ketua MK Anwar Usman.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Menurutnya, yang membuat kepala daerah melakukan korupsi adalah sistem yang buruk.
"Yang dulu miskin bisa juga korupsi, yang dulu kaya bisa juga korupsi. Padahal kalau kita pikir, kalau sudah kaya ya sudah dong, ternyata enggak ada hubungannya. Karena kita lihat juga sistem yang membelit membuat orang jadi enggak peduli kaya atau miskin selama lima tahun. Katakanlah kalau kepala daerah atau selama menjabat dia terpaksa jatuh ke sistem," ujarnya.
"Kan buat yang lain, kalau kepala daerah itu buat sponsor, atau yang lain lagi yang mendorong dia supaya maju. Atau yang lain lagi kalau sudah jalan anak buahnya remunerasinya kurang. Kita tahu lah remunerasi kayak apa," dia menambahkan.
Pahala mengungkapkan, korupsi atau tidaknya seseorang tergantung pada sistem yang ada. Selain karena sistem, ketaatan dan ketakutannya pada Tuhan juga menjadi faktor seseorang menghindari korupsi.
"Makanya kita pikir jadi enggak relevan kaya atau miskin, sistemnya yang membelit orang jadi korupsi. Yang kuat iman saja yang enggak terjerat korupsi, atau siap enggak populer untuk tidak coba-coba korupsi," tutupnya.
Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaNamun, dalam dalil penambahan syarat capres cawapres minimal punya pengalaman kepala daerah, dikabulkan oleh MK.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mendengar kabar upaya mengusung calon tunggal yang kaya raya dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPilkada serentak 2024 akan digelar pada 27 November nanti. Masyarakat akan memilih pemimpin setingkat Kota, Kabupaten dan Provinsi.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaWahyu menilai, penyelewengan dana desa ini diakibatkan para kepala desa tak memiliki pengetahuan yang memadai.
Baca SelengkapnyaTito kemudian menyinggung ketika kepala daerah ditangkap korupsi, maka wakilnya akan senang.
Baca SelengkapnyaKarena saat menjabat, seorang kepala daerah mendadak akan mengelola uang hingga Rp1-2 miliar setiap tahun.
Baca SelengkapnyaNawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.
Baca SelengkapnyaGanjar turut mengutarakan keingiannya untuk melakukan revisi regulasi terkait KPK.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, korupsi di era Orde Baru memang terjadi tetapi hanya di lingkungan Istana saja
Baca SelengkapnyaHingga saat ini terdapat 34 Pj kepala daerah yang mengundurkan diri untuk maju pada Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya