KPK periksa 5 pejabat Banyuasin, bawa sejumlah koper besar
Merdeka.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap lima pejabat Banyuasin terkait operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian dan lima tersangka lain. Usai memeriksa, penyidik KPK membawa satu koper besar berwarna silver.
Pemeriksaan yang digelar di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel itu berlangsung selama tujuh jam terhitung sejak pukul 09.00 WIB. Satu per satu saksi keluar ruangan usai diperiksa tanpa memberikan keterangan kepada awak media.
Kemudian disusul sejumlah penyidik KPK tanpa mengenakan rompi keluar sambil membawa koper lalu dimasukkan ke dalam sebuah mobil Innova warna hitam.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
-
Bagaimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat. 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2). Muhdlor mengatakan, pemeriksaan masih akan berlangsung usai istirahat siang. Dia memastikan akan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
-
Mengapa KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT ini, KPK berhasil mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
"Rompinya lagi dicuci," seloroh salah satu penyidik KPK kepada wartawan, Jumat (9/9).
Terkait isi koper yang dibawa, penyidik KPK enggan menjelaskan. Mereka menyebut koper itu hanya berisi surat-surat penting dan perlengkapan alat tulis.
"Koper ini isinya ATK," singkatnya.
Tak lama kemudian, Merki Bakri yang menjabat Kepala Dinas Pariwisata (mantan Kadis Pendidikan) Banyuasin, keluar dari ruangan. Dia merupakan saksi terakhir diperiksa KPK hari ini.
Merki Bekri mengaku hanya diskusi dengan penyidik KPK terkait kasus suap yang dilakukan Yan Anton. Lalu dia kabur dengan alasan ingin melaksanakan salat Ashar.
"Hanya diskusi saja sama KPK, ada juga klarifikasi-klarifikasi sedikit," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, KPK memeriksa lima pejabat Banyuasin di gedung Ditreskrimsus Polda Sumsel. Kelima pejabat Banyuasin yang diperiksa KPK tersebut adalah Merki Bakri yang menjabat Kepala Dinas Pariwisata (mantan Kadis Pendidikan) Banyuasin, Harun Samsudin (Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan), Basuni (Kasi Perencanaan Dinas Pendidikan), Reza Pahlevi (PNS Dinas Pendidikan), dan Medi (Staf Rumah Dinas Bupati Banyuasin).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas KPK meninggalkan lokasi menggunakan lima unit mobil jenis Toyota dan dikawal beberapa personel Gegana Brimob Polda Kalsel menggunakan satu kendaraan.
Baca SelengkapnyaTak ada sepatah kata pun dari penyidik KPK saat keluar gedung Setdaprov Jatim.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan disaksian ketua RW dan ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa lima pejabat Pemerintahan Kota (Pemkot) Semarang di kantor BPKP Jawa Tengah, Kamis (1/2).
Baca Selengkapnyanformasi yang dihimpun perusahaan bergerak di bidang jasa kontruksi ini dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK juga meminta keterangan Sekretaris Disdik Kota Semarang Erwan Rachmat dan seorang staf lainnya dalam penggeledahan tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah ruang kerja Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor usai menangkap empat pejabat Dinas PUPR Kalsel.
Baca Selengkapnyapenggeledahan dalam rangka mencari barang bukti dalam kasus suap Kabasarnas dan Koorsmin Kabasarnas.
Baca SelengkapnyaKomisi D DPRD Jateng yang digeledah KPK membidangi perhubungan, infrastruktur, hingga pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaPetugas KPK terlihat keluar rumah sekitar pukul 23.52 WIB.
Baca SelengkapnyaTerlihat pula seseorang menggunakan rompi berwarna krem turut menyaksikan barang-barang tersebut saat dibawa masuk ke dalam mobil.
Baca SelengkapnyaKabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, saat penggeledaan tim penyidik menemukan sejumlah uang baik dalam bentuk Rupiah maupun mata uang asing.
Baca Selengkapnya