KPK sarankan BPK & Pemprov DKI selesaikan kasus Sumber Waras
Merdeka.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyarankan agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan Pemerintah Provinsi DKI duduk bersama mencari solusi terbaik dalam kasus pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Hal ini diungkapkannya setelah mendapat rekomendasi dari BPK bahwa uang negara yang dinyatakan sebagai kerugian negara pada kasus itu harus dikembalikan atau bisa melanggar hukum.
"Mungkin lebih baik Pemprov DKI membicarakan lagi dengan BPK. Barang yang sudah dibeli kemudian dikembalikan itu sulit, mungkin dari kalian udah tau harganya (lahan RS Sumber Waras)," ujar Agus usai menghadiri acara buka bersama di kediaman Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, Jalan Denpasar Raya Blok C III No 8, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).
Agus menjelaskan, penyimpangan dalam pengadaan lahan RS Sumber Waras bisa diartikan sebagai penyimpangan administrasi. Hal ini diketahui setelah institusinya melakukan penyelidikan.
-
Kenapa perempuan itu sulit mendapatkan diagnosis? Mungkin sulit untuk mendapatkan diagnosis sindrom pembuatan bir otomatis, karena sangat jarang terjadi. Kurang dari 100 kasus telah dilaporkan sejak ditemukan pada akhir tahun 1940-an.
-
Kenapa opini sulit diverifikasi? Opini sulit atau bahkan tidak mungkin untuk diuji atau dibuktikan kebenarannya secara objektif. Pendapat pribadi mungkin berbeda-beda dan tidak bisa disepakati oleh semua orang.
-
Kenapa opini sulit dibuktikan? Opini merupakan hasil dari pemikiran seseorang yang belum tentu kebenarannya.
-
Siapa yang sulit untuk mengenali kemampuan sebenarnya? Beberapa yang memberi kesan pintar sebenarnya tidak sepintar bayangan mereka.
-
Siapa saja yang sulit dipahami? Individu-individu ini biasanya memiliki sifat yang tertutup, lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendiri, dan sering kali memiliki cara berpikir yang berbeda dibandingkan dengan kebanyakan orang di sekitarnya.
-
Kenapa teks itu sulit diterjemahkan? Namun, memetakan permukaannya memakan waktu, dan tinta berbasis karbon yang digunakan untuk menulis gulungan tersebut memiliki kepadatan yang sama dengan papirus pada CT scan, sehingga tidak mungkin untuk membedakannya dalam pencitraan.
"Jadi kalau KPK memandang kemungkinan penyimpangan yang dimaksud itu penyimpangan administrasi. Jadi ya bisa hubungan administrasi atau seperti yang diminta itu mengembalikan, itu salah satunya," jelasnya.
Ketika ditanya apakah sikap terbaik dalam menyelesaikan kasus ini, Agus enggan berkomentar lebih jauh. Dia mengembalikan kekisruhan ini kepada BPK dan Pemprov DKI.
"Saya tidak tahu persis sikap terbaiknya karena memang rekomendasi dari hasil pemeriksaan itu sulit," tuntasnya.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) telah melakukan pertemuan di kantor BPK Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (20/6) terkait kasus dugaan korupsi pembelian lahan untuk pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras. Pertemuan kedua lembaga ini menghasilkan sejumlah kesepakatan.
Pertama, antara BPK dan KPK sepakat untuk menghormati kewenangannya masing-masing. Kemudian, kedua lembaga juga telah melaksanakan kewenangannya masing-masing.
"Ketiga, menyatakan bahwa sampai dengan saat ini belum ditemukan perbuatan melawan hukum tindak pidana korupsi, sehingga belum membawa permasalahan RSSW ke ranah penyidikan tipikor," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (20/6).
"KPK tidak menegaskan laporan hasil pemeriksaan investigasi yang telah disampaikan BPK kepada KPK," katanya menambahkan.
Selanjutnya, BPK menyatakan bahwa telah terjadi penyimpangan dalam permasalahan Rumah Sakit Sumber Waras, sehingga berdasarkan amanat UUD 1945, pasal 23E Ayat 3, pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap harus menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan atas laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 yang telah diterbitkan oleh BPK.
"Kelima, BPK dan KPK akan saling bersinergi untuk melaksanakan tugas pokoknya dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi," ujar Agus.
"Keenam, Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Adil, melindungi bangsa ini dan selalu memberikan kebaikan pada kita semua," pungkasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, Rudianto tidak menjelaskan lebih jauh perihal perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaKPK menolak permintaan Polda Metro Jaya untuk melakukan supervisi kasus dugaan pemerasaan Firli terhadap SYL.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang heran dengan sikap Pimpinan Firli Bahuri dkk yang menyampaikan permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaJohan Budi meminta agar permasalahan itu disampaikan kepada Komisi III DPR RI sebagai mitra KPK.
Baca SelengkapnyaKomjen Wahyu Widada tidak menampik hal itu dilakukan secara menyeluruh, termasuk terhadap penyidik yang menangani perkara
Baca SelengkapnyaKemudian juga termasuk tempat serah terima barang sitaan yang dikatakannya berbeda.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim Hasto menyebut pernyataan Megawati soal usulan pembubaran KPK dipelintir.
Baca SelengkapnyaKabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyatakan kepolisian masih melakukan evaluasi di kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Baca SelengkapnyaMenurut KPK, ego sektoral antar lembaga-lembaga tersebut masih terjadi sehingga menghambat koordinasi.
Baca Selengkapnya