KPK sebut Novel Baswedan sudah mau diperiksa polisi
Merdeka.com - Penyidik senior KPK Novel Baswedan telah bersedia diperiksa polisi. Menurut Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah, saat ini pihaknya menunggu surat dari kepolisian terkait pemerikzaan Novel di Singapura.
"Prinsipnya Novel sudah bersedia diperiksa, karena yang sekarang dibutuhkan proses formalnya. Sejak awal informasi yang informal juga sudah diberikan kepada kepolisian," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (11/8).
Dia juga mengatakan, KPK masih menunggu surat panggilan pemeriksaan. Kemudian kata dia, setelah menerima surat tersebut, pihaknya akan segera mengatur jadwal untuk memeriksa Novel bersama Kepolisian.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
Sebelumnya, pihak kepolisian sempat menjenguk Novel di Rumah Sakit, Singapura. Namun, saat itu Novel hanya bersedia berbincang biasa dan tidak mau dibahas soal BAP.
"Untuk waktunya pasti sedang disesuaikan karena Novel akan operasi besar di matanya dalam rentang tengah bulan Agustus ini. Kami sedang carikan jadwal yang tepat," kata dia.
Dia juga mengatakan, pihaknya akan mendampingi Novel saat pemeriksaan. Tetapi dia juga menolak memberikan infomasi yang rinci siapa penyidik dan pimpinan yang akan berangkat.
Diketahui sebelumnya, Penyidik senior KPK Novel Baswedan belum diperiksa kepolisian lantaran terkendala izin dari dokter yang merawat di Singapura. Namun, belakangan Novel muncul di berbagai media yang melakukan wawancara khusus.
Kepolisian berharap Novel jangan terlalu banyak bicara atas adanya dugaan keterlibatan jenderal Polri dalam kasus penyiraman terlebih di media massa. Lebih baik, Novel menyampaikan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Sudah saya sampaikan, jadi itu isu informasi atau fakta hukum. Kalau kepolisian selama ini dituduh terus nanti akan membuat masyarakat tidak percaya. Kita sudah biasa difitnah. Datanya mana, makanya itu isu atau fakta hukum," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya.
Dengan adanya celoteh-celoteh Novel di media, membuat masyarakat berpikir Polri tak mampu bekerja dengan maksimal. Dengan demikian, polisi berharap Novel mau menceritakan juga berikan data yang diduga sebagai pelaku.
Sehingga, kata Argo, Novel tidak menjadi pencemar nama baik. "Kita mengharapkan mas Novel mau menyampaikan dalam bentuk berita acara. Kan banyak sekali informasi yang disampaikan, silakan dituangkan dalam berita acara. Jam berapapun kita siap mendampingi KPK. Siap ke sana," pungkasnya.
Argo mengatakan penyidik diketahui telah ke rumah sakit tempat Novel dirawat di Singapura pada bulan Juni dengan didampingi KPK. Namun, Novel enggan diperiksa untuk dituangkan dalam BAP.
"Ya ke sana mau memeriksa kan belum mau, kita ngobrol-ngobrol saja masalah polisi, nanti saja lah. Begitu. Anggota ke sana sudah bawa laptop, ada saksinya, kita mau tanyakan, kita mau periksa. 'Sudah lah enggak usah kita ngobrol-ngobrol saja'," katanya.
Selain itu, polisi juga sudah menyodorkan daftar pertanyaan kepada Novel. "Kita juga sudah memberikan daftar pertanyaan ke yang bersangkutan, kita menunggu kapan diisinya, kalau sudah dijawab kita ambil. Sampai sekarang belum ada jawaban," ucapnya.
Oleh sebab itu, lanjut Argo, kasus ini agak lama karena Novel belum mau diperiksa. Sehingga, polisi masih bersabar untuk Novel memberikan keterangan.
"Makanya itu, kita akan ke sana memeriksa yang bersangkutan, dari pada informasi itu kemana-mana lebih baik kita tuangkan dalam berita acara, kita enggak masalah mau jam berapa ke sana," pungkasnya.
Sementara itu, juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, KPK sudah koordinasi kepada tim penyidik Polda Metro Jaya saat di Singapura untuk melakukan pertukaran informasi.
"Koordinasi sudah kita lakukan saat ada Tim Polda datang ke sana, dilakukan semacam sharing informasi sehingga kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan terhadap beberapa orang," kata Febri.
Lanjut Febri, mengenai surat izin pemeriksaan dari dokter di Singapura, KPK akan mengoordinasikan lebih lanjut soal itu. "Yang terpenting adalah sharing infonya karena prosesnya masih proses di penyelidikan," terang Febri.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaNovel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaKPK memanggil Febri Diansyah hingga Donal Fariz untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi kembali melakukan pemeriksaan terhadap Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar atas dugaan kasus pemerasan oleh pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaSebab menurut Novel, pernyataan Alex bisa saja merujuk memberikan kode kepada Harun sendiri.
Baca SelengkapnyaNovel Bersama mantan penyidik KPK lain yang tergabung dalam IM57+ Institute semula Ingin mengikuti seleksi sebagai pimpinan KPK.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaNovel menduga sudah banyak pihak yang menjadi korban pemerasan oknum di KPK. Hanya saja korban tak berani atau belum bersedia mengungkapnya.
Baca Selengkapnya