KPK sindir keberanian Jokowi dalam kasus penangkapan Bambang
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mengkritik sikap Presiden Joko Widodo yang dianggap tidak tegas terkait masalah penangkapan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. Penangkapan dilakukan oleh Bareskrim Polri atas sangkaan mengarahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi.
Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, menyatakan pernyataan sikap Jokowi tidak mencerminkan keteguhan seorang pemimpin.
"Saat ini sudah tidak saatnya menyatakan hanya menghormati proses hukum. Ini pemberantasan korupsi harus menggunakan bahasa terang," kata Johan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/1).
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
Johan menambahkan, Polri sudah mempertontonkan arogansi saat menangkap Bambang. Sebab menurut dia, perlakuan itu tidak pantas diterima Bambang.
"Ada kesewenangan-wenangan yang diperlihatkan dan dipertontonkan Polri saat menangkap Pak Bambang Widjojanto," ujar Johan.
Menurut Johan, Bambang sebagai penyelenggara negara tidak pantas diperlakukan seperti itu. Apalagi menurut dia polisi sampai mesti memborgol Bambang di depan anaknya.
"Pak Bambang, seorang penyelenggara negara, ditangkap ketika baru mengantarkan anaknya ke sekolah. Dan tangan Pak Bambang diborgol. Kami atas nama lembaga akan bersikap terhadap apa yang telah dipertontonkan," ucap Johan.
Sebelumnya Jokowi hanya meminta kedua institusi ini jangan saling bergesekan. Jokowi hanya berpidato tak sampai lima menit.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan tak mengintervensi seleksi calon pimpinan (capim) KPK.
Baca SelengkapnyaKetua sementara Korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaJokowi membantah adanya permintaan agar salah satu nama dicoret atau diloloskan dalam seleksi capim KPK
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terbuka untuk bertemu dengan siapa saja. Namun, Jokowi ingin menghormati KPK sebagai institusi yang independen.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaNawawi menyebut mendapatkan arahan dari Jokowi meski secara tidak langsung.
Baca SelengkapnyaSoal baiknya bagaimana sikap KPK, Jokowi tidak ingin berkomentar.
Baca SelengkapnyaMenurut Koordinator Stafus Presiden Ari Dwipayana, Presiden Jokowi sudah menjelaskan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang diminta di untuk memberhentikan kasus e-KTP.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai pernyataan Megawati ditujukan untuk internal PDIP.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kinerja KPK sudah sangat bagus. Sejumlah pejabat mulai ditangkap, melalui operasi tangkap tangan KPK.
Baca Selengkapnya