KPK sita CCTV dan sejumlah dokumen dari rumah Dirut PLN
Merdeka.com - Sejumlah barang bukti diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari rumah Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir. Sejumlah dokumen dan CCTV dibawa penyidik KPK untuk pemeriksaan lanjutan. KPK menggeledah kediaman pribadi Sofyan Basyir di Jalan Taman Bendungan Jatiluhur II, Benhil, Jakarta Pusat, Minggu (15/7).
"Saya dapat (informasi) dari tim yang telah selesai penggeledahan di rumah Dirut PLN, ada beberapa dokumen yang juga diduga terkait PLTU kemudian barang bukti elektronik termasuk CCTV, akan pelajari lebih lanjut, klarifikasi dan pemanggilan saksi," kata Kabiro Humas Febri Diansyah di Gedung KPK, Minggu (16/7) malam.
Febri menceritakan, saat penggeledahan Sofyan sedang tidak ada di rumah. Namun, yang bersangkutan kemudian datang saat penggeledahan.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Dimana Fredy Pratama diduga bersembunyi? Polri mengungkap bahwa Fredy Pratama diduga tengah berada di Thailand.
-
Di mana Fredy Pratama bersembunyi? 'Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan,' kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
"Awalnya tidak ada ya, tapi kemudian datang ke rumah dan jelaskan bahwa (KPK) sedang melakukan proses (penyidikan) terkait dugaan suap PLTU di Riau," lanjut Febri.
Diketahui, sejumlah bukti dibawa penyidik KPK adalah hal yang berhubungan dengan aliran dana yang sudah mengalir dengan total Rp 4,8 miliar. Lebih utamanya, KPK tengah mendalami bagaimana aliran dana tersebut bertransaksi dari pemberi kepada si penerima.
"Jadi KPK pada prinsipnya mencari bukti berdasarkan, dua hal, informasi terkait dengan dugaan aliran dana yg sudah mengalir, kemudian transaksinya bagaimana. Ini sangat penting didalami lebih lanjut terutama terkait kerjasama pada PLTU di Riau," Febri menambahkan.
Seperti diketahui, penggeledahan rumah Sofyan Basyir terkait KPK yang telah menetapkan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eni Maulani Saragih (EMS) sebagai tersangka penerima suap fee proyek pembangunan PLTU Riau-1. Eni ditangkap dalam OTT pada Jumat (13/7) sore di rumah dinas Menteri Sosial Idrus Marham di Jalan Widya Chandra IV Jakarta Selatan. Selain Eni, KPK menetapkan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Budisutrisno Kotjo sebagai tersangka.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan informasi, ada tiga rumah yang digeledah penyidik.
Baca Selengkapnyan lanjut bertanya apakah ada komunikasi dirinya dengan SYL di tengah isu hilangnya. Febri menjawab, kalau kliennya sedang menjalankan tugas di KTT G20.
Baca SelengkapnyaSafe house Firli Bahuri di Kertanegara baru saja digeledah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPintu utama steril setelah polisi dilengkapi senjata api laras Panjang ikut menjaga pintu utama dari dalam gedung Kesekjenan DPR.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu pun berlangsung selama kurang lebih tiga jam sejak pukul 12.00 WIB.
Baca Selengkapnyatotal sudah ada kurang lebih 52 orang sebagai saksi dimana 8 orang dari pegawai KPK, 12 orang dari pegawai Kementan, dan 32 orang saksi lain.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan terkait kasus dugaan suap proyek dan perizinan yang menjerat Gubernur nonaktif Malut Abdul Gani Kasuba.
Baca SelengkapnyaDiselisik soal penemuan dokumen saat penggeledahan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca SelengkapnyaPetugas KPK terlihat keluar rumah sekitar pukul 23.52 WIB.
Baca SelengkapnyaFebri terlebih dahulu berkelit dengan majelis hakim.
Baca SelengkapnyaPolisi meninggalkan apartemen setelah 3 jam melakukan penggeledahan.
Baca SelengkapnyaSelain melakukan penggeledahan, satu orang juga dibawa menggunakan mobil.
Baca Selengkapnya