Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPK vs Polri, lantaran Jokowi dipengaruhi partai PDIP

KPK vs Polri, lantaran Jokowi dipengaruhi partai PDIP Aksi Save KPK. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terus menuai aksi keprihatinan. Hari ini (26/1), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur menggelar aksi keprihatinan di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Mereka meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap tegas terhadap kedua institusi tersebut, apabila melenceng dari misi Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari dari ekonomi dan berkepribadian dalam budaya.

Dalam aksinya itu, selain berorasi mereka juga membentangkan poster salah satunya bertuliskan #Save KPK, #Save Polri, #Save Indonesia dan beberapa poster berisi dukungan agar hubungan antara Polri dan KPK kembali membaik.

Selain itu, para demonstran juga mengenakan topeng Ketua KPK Abraham Samad, Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan, dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Beberapa di antaranya juga ada yang melumuri wajahnya dengan cat warna merah dan putih.

"Presiden harus bisa bertindak tegas dalam menangani kasus yang terjadi ini (seteru Polri vs KPK), termasuk di dalamnya Indonesia yang bersih dari korupsi sebagaimana garis politik yang dijanjikan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dalam kampanyenya dahulu," kata salah-satu pengurus IMM Surabaya, Tri Aji dalam orasinya.

Masih dalam orasinya, Aji mengungkap ketidakberdayaan Jokowi menangani persoalan Polri versus KPK ini, karena tidak lepas dari tekanan-tekanan elit politik yang melingkarinya.

"Sikap Jokowi saat ini, tidak lepas dari pengaruh lingkaran partai pendukungnya dalam Pilpres lalu, sehingga membuatnya seolah memposisikan ketidakmampuannya memutuskan apa-apa terkait polemik yang terjadi saat ini," papar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya tersebut.

Di akhir orasinya, Tri Aji juga menyampaikan, pemberantasan korupsi adalah fardhu ain alias wajib dan sangat mendesak.

"Tapi alangkah baiknya, bila KPK maupun kejaksaan bekerja lebih memprioritaskan kasus-kasus korupsi besar yang berhubungan langsung dengan persoalan kedaulatan bangsa," tegasnya.

Seperti diketahui, Jumat (23/1) pagi lalu, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto ditangkap anggota Bareskrim Mabes Polri. Saat itu, Bambang tengah mengantar anaknya sekolah.

Atas kejadian ini, hubungan Polri-KPK kembali memanas. Polri dituding melakukan aksi balas dendam terhadap KPK atas penetapan tersangka Budi Gunawan, yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Kapolri menggantikan Jendral Sutarman.

Aksi dukungan Save KPK dari beberapa elemen masyarakat, dan aktivis LSM, maupun pekerja seni, terus berdatang. Mereka mengecam keras penangkapan Bambang tersebut. Mereka juga menggelar aksi dan mengawal ketat Gedung KPK.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KSP Soal Keluarga Jokowi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Nepotisme: Hati-hati Asumsi Tanpa Bukti
KSP Soal Keluarga Jokowi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Nepotisme: Hati-hati Asumsi Tanpa Bukti

Laporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).

Baca Selengkapnya
Abraham Samad Dkk Temui Pimpinan KPK, Ini yang Dibahas
Abraham Samad Dkk Temui Pimpinan KPK, Ini yang Dibahas

Mantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.

Baca Selengkapnya
KPK Bicara Penanganan Laporan Dugaan Nepotisme Keluarga Jokowi
KPK Bicara Penanganan Laporan Dugaan Nepotisme Keluarga Jokowi

Laporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).

Baca Selengkapnya
Istana Peringatkan Politikus PDIP Adian Napitupulu: Kalau Enggak Ada Bukti, Bisa Jadi Fitnah
Istana Peringatkan Politikus PDIP Adian Napitupulu: Kalau Enggak Ada Bukti, Bisa Jadi Fitnah

Faldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pandangan Mahfud Usai Megawati Tajam Bicara Curigai KPK Target Kader PDIP
VIDEO: Pandangan Mahfud Usai Megawati Tajam Bicara Curigai KPK Target Kader PDIP

Mantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Makin Memanas Pendemo Bakar Spanduk Gambar Jokowi Depan KPU
VIDEO: Makin Memanas Pendemo Bakar Spanduk Gambar Jokowi Depan KPU

Gelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023

Baca Selengkapnya
Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Nepotisme, Begini Reaksi Jokowi
Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Nepotisme, Begini Reaksi Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Ngeri Ngeri Sedap Tarung Pilkada di Provinsi Ini, Presiden PKS Towel Cak Imin PKB
VIDEO: Prabowo Ngeri Ngeri Sedap Tarung Pilkada di Provinsi Ini, Presiden PKS Towel Cak Imin PKB

Partai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya
Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo
Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo

Panel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu

Baca Selengkapnya
Demo Depan DPR Makin Panas, Massa Bakar Baliho Wajah Jokowi
Demo Depan DPR Makin Panas, Massa Bakar Baliho Wajah Jokowi

Massa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Respons Ganjar soal Pemotor Berbendera PDIP Provokasi di Acara PSI
Respons Ganjar soal Pemotor Berbendera PDIP Provokasi di Acara PSI

Ganjar mengaku belum mengetahui peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya