KPU berharap mahasiswa jadi agen sosialisasi Pemilu 2019
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berharap mahasiswa menjadi agen sosialisasi Pemilu 2019, baik Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg). Lewat para mahasiswa, Pemilu dapat dengan mudah tersebar baik melalui forum diskusi maupun media sosial.
"Kami berharap mahasiswa mampu menjadi agen-agen yang nanti meneruskan informasi sosialisasi tentang Pemilu. Setelah pulang menjadi bincang-bincang dan upload ke media sosial," kata Arief Budiman, Ketua KPU RI di acara KPU Goes To Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (15/10).
Selain itu, dia menambahkan, jumlah mahasiswa dalam daftar pemilih cukup signifikan. Mereka berada di lingkaran 40 juta pemilih pemula di seluruh Indonesia. Sementara target partisipasi Pemilu 2019 sebesar 77,5 persen.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Siapa saja yang berhak ikut dalam pemilu? Umum: semua warga negara yang memenuhi persyaratan minimal dalam hal usia berhak ikut dalam pemilihan umum, baik memilih atau dipilih, tanpa diskriminasi.
-
Siapa saja yang dapat menjadi peserta pemilu? Menetapkan peserta pemilu, yaitu partai politik, calon anggota DPR, calon anggota DPD, dan pasangan calon presiden dan wakil presiden, berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh undang-undang.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Siapa saja yang daftar jadi calon legislatif? KPU Gunungkidul DIY, mencatat ada empat narapidana yang mendaftar sebagai bakal caleg DPRD kabupaten setempat untuk Pemilu 2024.
"Sehingga menyasar mereka menjadi sangat penting," jelasnya.
KPU RI berbagi peran dengan KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk sosialisasi dari tingkat kampus sampai Sekolah Dasar. Kalau KPU provinsi dan Kabupaten/Kota ke SMA-SMA, SMP dan Sekolah Dasar (SD). Sementara KPU Goes To Kampus digelar setidaknya di 12 Provinsi di Indonesia, selain digelar diskusi-diskusi lain.
"Mereka bukan hanya sekadar diberitahu bagaimana menggunakan hak pilih, tetapi jauh lebih besar adalah pendidikan pemilih. Betapa pentingnya Pemilu, bukan hanya sekadar menggunakan hak pilih. Betapa pentingnya pemilu, harus dijaga bersama," ujarnya.
Kata Arief, jika sosialisasi berjalan dengan baik dengan melibatkan mahasiswa sebagai agennya, maka lima tahun ke depan Pemilu akan semakin ringan.
"Karena diisi dengan orang-orang yang sudah paham. Tetapi kalau tahun ini kita gagal, 5 tahun lagi jauh lebih berat bagi kita, karena dampaknya bukan hanya sekadar mereka tidak mau menggunakan hak pilih, tetapi akan memberi dampak kepada orang-orang di sekitarnya untuk tidak menggunakan hak pilih," ungkapnya.
Sehingga dalam kondisi tersebut dipastikan partisipasi Pemilu akan drastis menurun. Selain KPU Goes To Campus, KPU juga memiliki banyak kegiatan sosialisasi di antaranya Rumah Pintar Pemilu yang salah satunya didirikan di di tempat wisata. Rumah Pintar Pemilu menyediakan seluruh informasi tentang Pemilu khususnya di daerah.
"Kita juga punya relawan demokrasi, yang merupakan kelompok komunitas yang kita bentuk, yang terdiri dari bermacam unsur. Ada mahasiswa, penyandang disabilitas, kelompok marginal dan lainnya. Mereka juga kita didik, kita latih untuk menyebarkan informasi tentang pemilu," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan bertajuk “Generasi Emas 2045: Dukung Pilpres Sekali Putaran untuk Indonesia Maju”
Baca SelengkapnyaAndrian juga menyampaikan pentingnya keikutsertaan pemilih pemula di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSituasi tersebut harus disikapi dengan upaya serius untuk menstimulasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta anak muda Indonesia di Malaysia memilih para calon pemimpin yang dapat dipercaya, khususnya dalam Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyatakan, masa depan Indonesia ada di tangan anak muda.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengeluarkan biaya tidak sedikit agar WNI di luar negeri bisa tetap ikut Pemilu.
Baca SelengkapnyaKPU Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Depok Jadi Percontohan
Baca SelengkapnyaRatusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaArief menjelaskan, skema gerakan yang dibangun TKN Fanta dalam menggaet pemilih muda diawali dengan inventarisasi target daerah pemilihan.
Baca SelengkapnyaDia mengaku telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus perekaman kepada pemilih pemula.
Baca SelengkapnyaKegiatan bertajuk “Kawal Agenda Rakyat: Pilpres 2024 Sekali Putaran untuk Indonesia Maju” untuk kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaCara itu untuk membuktikan bukti cinta dan dukungan terhadap Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya