Kram saat berenang, Kukuh ditemukan tewas di Sungai Pelus
Merdeka.com - Kukuh (20) warga Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah ditemukan tewas di Kedung Ila, Desa Limpakuwus, Senin (18/7). Kukuh tenggelam karena mengalami kram perut saat berenang.
Koordinator Taruna siaga bencana (Tagana) Banyumas, Heryana Adi Candra mengatakan, saat kejadian, korban berenang bersama tiga rekannya, yakni Rohman (16), Aji Suratman (18), dan Erik (14).
"Mereka berenang di Kedung Ila yang berada di Sungai Pelus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang," kata Adi.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Saat asyik berenang, sekitar pukul 11.00 WIB, tiba-tiba Kukuh mengalami kram di bagian perutnya. Ketiga rekan korban berusaha menolong korban yang tenggelam.
"Namun, mereka tidak bisa menjangkau tubuh korban yang semakin tenggelam ke dalam kedung berkedalaman sekitar empat meter," ujar Adi.
Melihat kondisi tersebut, mereka kemudian mencari bantuan kepada warga sekitar yang terdekat. "Rekan korban kemudian berteriak minta tolong kepada warga sekitar," ucap Adi.
Sekitar pukul 13.00 WIB, tim penyelamat terdiri dari anggota kepolisian sektor Sumbang, Koramil Sumbang, dan Tagana Banyumas berhasil mengevakuasi jasad korban.
"Setelah itu, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga," tutup Adi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaProses penyelamatan itu berjalan dengan menegangkan. Namun endingnya justru bikin warganet heran.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnya