Kreatif bikin nama, kafe-kafe ini malah jadi polemik
Merdeka.com - Kafe bukanlah hal baru di Indonesia. Ratusan kafe kita bisa temukan di setiap sudut kota-kota besar di Indonesia. Selain menjamur, geliat usaha kafe bisa dikatakan cukup menjanjikan.
Tapi yang tak lazim adalah soal penamaan kafe tersebut. Entahkah maksud agar laku, beberapa nama kafe ini berbau porno dan bersimbolkan nazi. Pemiliknya mengaku, penamaan itu adalah sebuah usaha kreatif untuk menarik perhatian pengunjung. Namun tentu saja, usaha kreatif mereka mendapat reaksi masyarakat yang tak sedikit.
Beberapa nama kafe ini memicu kontroversi dan polemik di masyarakat. Bahkan ada yang mendunia. Apa saja? Berikut rangkumannya:
-
Bagaimana cara membuat nama kedai unik? Beberapa ide nama kedai unik dan lucu berikut ini bisa jadi pilihanmu.
-
Bagaimana membuat nama usaha makanan yang menarik? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/5), berikut merdeka.com rangkum mengenai kumpulan inspirasi nama usaha makanan yang unik dan berkesan untuk Anda.
-
Apa yang membuat nama kedai unik dan lucu menarik? Memilih nama kedai unik dan lucu tentu masih menjadi pilihan. Selain mudah diingat, nama juga akan menjadi identitas bisnis kita.
-
Kenapa nama kedai unik dan lucu penting? Selain menguntungkan, bisnis kuliner juga mudah menjangkau pelanggan dari segala usia.
-
Apa yang dilakukan pemilik restoran? 'Kami hanya menerima manusia dan hewan. Meskipun hanya kucing dan anjing sekalipun,' ujar pemilik toko.
-
Kenapa Warung Kopi Ake unik? Di warung ini, secara tidak sadar telah tercipta kegiatan sosial dan budaya dan menjadi ikatan yang kuat di antara para pengunjungnya. Ngopi di sini adalah ruang berbicara dan bercengkerama bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi ngopi yang berbeda sekaligus menikmati tradisi ngopi di Belitung.
Kafe bernuansa Nazi di Bandung bikin gempar dunia
Kafe bernuansa Nazi menjadi sorotan beberapa media asing. Kafe bernama Soldatenkaffe yang terletak di Pertokoan Paskal Hypersquare Blok A 45, Kecamatan Andir, Kota Bandung, dianggap menyinggung sebagian orang khususnya masyarakat luar negeri.Kafe empat lantai itu memang kental nuansa militer Jerman era perang dunia kedua. Beberapa barang yang diduga memang peninggalan Nazi Jerman dipajang sebagai aksesoris kafe. Kafe itu memiliki tagline 'der Kommandantur Gross'.Pemilik kafe 'Nazi' Soldatenkaffe, Henry Mulyana (35) merasa dirugikan dengan pemberitaan yang menuding kafenya sebagai penganut Nazi. Pemberitaan tersebut jauh dari maksud dan tujuan awal didirikannya kafe bertagline der Kommandantur Gross pada 2011 lalu. Tak ingin terus disudutkan dia memilih menutup bisnis kulinernya itu. Namun pada pertengahan 2014, kafe itu kembali dibuka, masih dengan tema militer namun tidak didominasi Nazi.Henry berkisah sejak 2006 lalu memang menyukai aksesoris Perang Dunia II dari sisi Jerman. Dari situ dia mengumpulkan satu demi satu aksesori mulai dari baju perang, foto, pernak-pernik tentang militer."Saya tidak semata mengumpulkan baju-baju perang dari Jerman, tapi Indonesia, Jepang juga saya punya," kata Henry dalam jumpa pers di Soldatenkaffe Bandung, Sabtu (20/7/2013).Berangkat dari hobi, Henry berpikir membuka galeri sekaligus lahan bisnis lalu dibukalah Soldatenkaffe dua tahun silam. Pemilihan kata Soldaten sendiri memiliki arti kafe untuk serdadu yang secara lugas mengangkat sejarah militer."Saya mendekor ini menggunakan referensi kepada seragam militer dan peralatan yang digunakan pada PD II sesuai nama kafe ini," jelasnya.Sejak berdiri 2011 lalu, semua bisa masuk ke kafe yang berada di pertokoan Paskal Hypersquare, Bandung itu. Kafe menyajikan makanan beragam mulai dari sajian berat dan ringan. "Tidak ada yang berbeda dengan yang lain," terangnya.Sejak didirikan, tegas dia, bahwa kafe ini murni mengusung sebuah pop culture atau seni kontemporer yang mengangkat tema perang dunia ke II dari sisi Jerman."Perlu digaris bawahi bahwa ini murni seni, bukan ideologi apalagi ekstrimisme dan rasialisme," katanya. Dirinya mengaku sangat dirugikan. Padahal untuk membiayai hidupnya tergantung dari kafe itu."Saya sekarang menganggur karena tidak punya kegiatan lain lagi," sesal Henry ketika itu.
Warung Kedai 24 gunakan nama menu porno
Sebuah warung Kedai 24 yang berada di Jalan Damai, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta mendapat protes dari Forum Komunikasi Psikolog Puskesmas Se-Kabupaten Sleman. Hal ini karena nama menu di Kedai 24 berbau pornografi.Protes tersebut disebarkan melalui pesan broadcast BBM. Dalam pesan tersebut disampaikan keberatan atas penulisan menu yang vulgar."Saat ini kami dari forum komunikasi psikolog puskesmas se kabupaten sleman merasa resah dengan usaha Kedai 24 yang menggunakan konsep menu 'vulgar' di setiap nama pada makanan dan minuman yg dijual. Sehingga kami merasa perlu mengkoreksi konsep tsb," bunyi pesan dari warga mengatasnamakan Forum Komunikasi Psikolog Puskesmas Se-Kabupaten Sleman.Dari pantauan merdeka.com, nama menu-menu yang disajikan dalam daftar menu Kedai 24 merupakan singkatan-singkatan dari masakan seperti Sodomie (Semangkok olahan Indomie), Pelacur (Pemusnah Lapar Cukup Rasional), Gigolo (Gerombolan Nasi Goreng Sesuka Lo), Peniz (Spesial Nasi Soziz) dan lainnya.Lewat pesan BBM tersebut mereka juga menuntut agar pemilik Kedai 24 mengganti nama menu makanan, konsep warung, dekorasi dan interior.Pemilik Kedai 24, Arismanto membantah jika nama-nama menu makanan dan minuman pada warungnya berbau porno. Menurutnya nama-nama tersebut justru bernilai seni.Hal tersebut diungkapkan Arismanto kepada Kanit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Sleman, Aiptu Eko Mei saat mediasi dengan perwakilan Forum Komunikasi Psikolog Puskesmas Kabupaten Sleman Novi Herdalina di Polres Sleman, Senin (30/3)."Perdebatan panjang tadi, kalau Arismanto bilang itu bernilai seni, kalau backgroundnya dia lulusan UGM kayanya ada terkait seni," kata Eko pada wartawan.Selain itu, lanjut Eko, pemilihan nama tersebut diduga untuk mencari sensasi supaya warung tersebut laris. "Tujuannya cari sensasi biar laris," tegasnya.Meski demikian Eko menolak alasan tersebut. Menurutnya nama-nama menu makanan yang berbau porno tersebut akan menimbulkan dampak yang buruk bagi anak-anak."Nama-nama itu bisa memicu tidak pidana asusila, perbuatan cabul banyak kasusnya, pemicunya salah satunya seperti ini. Waktu saya ke sana, ada dua anak SMP datang, pakai kerudung. Padahal nama menunya seperti itu," tandasnya.
Buddha Bar
Buddha Bar sempat bikin heboh di Jakarta pada 2008 hingga 2009 lalu. Tempat makan dan hiburan malam itu sempat disegel oleh Pemprov DKI karena tak sesuai dengan izin peruntukan. Buddha Bar akhirnya mengubah konsep menjadi galeri seni. Tempat itu pun berganti nama.Manajemen Buddha Bar Jakarta mengumumkan penggantian nama restoran mewah di jalan Teuku Umar nomor 1 itu menjadi "Bataviasche Kunstkring". Penggantian nama itu diputuskan setelah keluar pencabutan merk usaha oleh Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual Deparyemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, tanggal 15 April silam.Bekas Buddha Bar berbentuk galeri seni. Di lobi utama dipajang lukisan-lukisan bersejarah. Sementara di sisi lain ruangan akan dijadikan restoran dan tempat nongkrong.Buddha Bar sempat disegel telah melanggar izin yang disepakati dengan Disbudpar yaitu izin restoran. Nyatanya, pengelola malah menjadikan Budha Bar sebagai cafe.Selain itu, nama Buddha Bar sempat diprotes Front Anti Penistaan Agama (FAMA), yang merupakan gabungan organisasi masyarakat, karena dinilai meresahkan kalangan umat agama Buddha."Kami sangat prihatin dan memprotes keras segala penyalahgunaan sarana keagamaan umat Buddha di wilayah Republik Indonesia yang bisa diduga terjadi pelecehan, penghinaan, pencemaran, dan penistaan terhadap agama Buddha," kata Ketua Dewan Penasehat FAPA Sunarjo.Menurut dia, agama Buddha adalah agama resmi yang diakui di Negara Republik Indonesia, sehingga dalam kehidupan toleransi beragama, perlu kiranya menjaga dan memelihara suatu kerukunan beragama, agar tidak terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan segala sesuatu yang berhubungan dengan sarana dan prasarana keagamaan."Sungguh sangat menyedihkan, nama, patung, arca dan stupa 'Shang Hyang Buddha Sakyamuni' atau 'Shang Hyang Buddha Amithabha' telah diduga dinistakan, dengan cara ditempatkan pada hiburan malam, semacam Bar atau tempat menyediakan minuman beralkohol atau barang haram," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cari referensi nama kedai unik dan lucu? Simak beberapa ide nama berikut ini.
Baca SelengkapnyaJika Anda sedang mempertimbangkan beberapa nama usaha makanan, berikut ini mungkin bisa menjadi pilihannya.
Baca SelengkapnyaIde kreatif pedagang ala S3 marekting ini patut diacungi jempol!
Baca SelengkapnyaDengan nama mie yang unik dan menggelitik dapat membuat usaha Anda lebih mudah diingat dan berbeda dari kompetitor.
Baca SelengkapnyaMemilih nama kedai lucu termasuk langkah penting dalam memulai bisnis.
Baca SelengkapnyaKafe Setiap sudut dipenuhi dengan detail menarik, seperti furnitur yang nyaman dan dekorasi yang kreatif. Beberapa lokasi menawarkan pemandangan alam indah.
Baca SelengkapnyaQuote banner warung kopi lucu adalah ungkapan atau kalimat yang mengandung humor terkait dengan kopi atau pengalaman mengonsumsinya.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata untuk logo makanan yang bisa menarik perhatian.
Baca SelengkapnyaTukang tambal ban ini bagaikan seorang S3 marketing, sebab gimik jualannya bikin orang tertarik!
Baca SelengkapnyaMemilih nama toko lucu sangat disarankan untuk menarik perhatian pelanggan.
Baca SelengkapnyaDalam dunia digital yang penuh dengan berbagai pilihan dan identitas, menciptakan username makanan lucu dapat menjadi cara yang efektif.
Baca SelengkapnyaMembuka sebuah usaha kuliner memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Penjual harus memikirkan berbagai macam hal sebelum akhirnya usaha tersebut dibuka.
Baca Selengkapnya