KRI Nanggala Hilang, Ahli Sebut Perairan Utara Bali Merupakan Palung dengan Arus Kuat
Merdeka.com - Pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 masih terus dilakukan, setelah dilaporkan hilang kontak di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.
Kelompok Ahli Kelautan dan Perikanan Gubernur Bali, I Ketut Sudiarta menyampaikan, kondisi laut di perairan utara Bali berkategori palung laut.
"Kalau secara umum laut utara Bali atau disebut sebagai laut Bali itu merupakan laut transisi. Antara, paparan sunda yang dangkal dengan paparan sahul yang dalam," kata Sudiarta saat dihubungi, Sabtu (24/3).
-
Dimana KRI Nanggala (402) hilang kontak? Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa KRI Nanggala 402 telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dia menerangkan, laut utara Bali itu termasuk kategori palung laut yang disebut sebagai Palung Laut Bali-Flores. Menyambung sampai ke laut Flores yang merupakan laut yang dalam.
Selain itu, di dekat Selat Lombok kedalaman laut sampai 1,3 kilometer. Sedangkan di utaranya Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, Bali, itu sekitar 700 meter.
"Artinya semakin ke timur dia semakin dalam. Karena termasuk palung laut," imbuhnya.
Dia menjelaskan, perairan yang ditetapkan sebagai latihan TNI Angkatan Laut itu mulai dari Perairan Bayuwangi, Jawa Timur, sampai ke Utara Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Itu memang sudah lama ditetapkan sebagai daerah latihan TNI Angkatan Laut sudah diblok sebagai daerah latihan TNI Angkatan Laut karena dalamnya. Dan itu, memang sebagai tempat percobaan kapal selam," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, kalau kondisi arus laut di Utara Bali memang termasuk arus global yang arusnya relatif kuat dan memutar. Arus kuat itu, karena dari arus besar pasifik yang masuk ke selat Makassar, lalu terus ke arah selatan dan menuju selat Lombok hingga ke Samudera Hindia.
Kemudian dari sebagian arus itu sekitar 10 hingga 20 persen terbawa ke timur dan memutar lagi dan masuk lagi ke Selat Lombok.
"Intinya di sana banyak arus termasuk arus balik. Karena adanya pengaruh arus global yang disebut dengan Alindo itu arus laut kepulauan Indonesia," jelasnya.
Nantinya, arus dari selat Makassar itu ke barat. Lalu, memutar lagi ke timur di selatannya Pulau Kangean dan berbelok lagi ke selatan. Nanti ke timur dan sebagian ke selat Bali dan sebagian ke timur. Maka dengan kondisi begitu terjadi arus balik ke Utara Bali.
"Lebih kuat ke timur. Begitu sampai di barat direfleksikan oleh dinding-dinding laut, dia dibalikin lagi ke timur," ujar Sudiarta.
Seperti yang diberitakan, Kapal Selam KRI Nanggala 402 hingga saat ini masih dilakukan pencarian. KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu (21/4).
Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca Selengkapnya