KRI Rigel temukan objek besar sepanjang 20 meter diduga Lion Air JT610
Merdeka.com - KRI Rigel 933 menemukan sebuah objek besar diduga badan pesawat Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Direktur Operasi Survei dan Pemetaan (Diropssurta) Pushidrosal Kolonel Laut Haris Djoko Nugroho mengatakan objek besar itu ditemukan tadi malam oleh KRI Rigel.
"Tadi malam Alhamdulillah kita temukan objek cukup besar. Kita doa saja, hari ini kita akan turunkan side scan sonar," katanya, Rabu (31/10).
Menurutnya, panjang objek itu sekitar 20 meter. Pihaknya bakal menurunkan side scan sonar untuk memastikan lebih dulu benda tersebut apakah badan pesawat atau bukan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Dimana benda luar angkasa itu jatuh? Mengutip dari IFLScience dan BBC, Selasa (23/4), NASA mengatakan bahwa benda yang jatuh di rumah Otero merupakan bagian dari penyangga yang berasal dari peralatan pendukung penerbangan NASA.
-
Dimana benda antariksa tersebut jatuh? Pada 8 Maret 2024, rumah Otero kejatuhan benda seberat 0,7 kg yang pernah menjadi suatu bagian dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS), tepatnya bagian dari penyangga yang berasal dari peralatan pendukung penerbangan NASA.
"Baru setelah itu penyelam-penyelam TNI bakal diturunkan," katanya.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan tim SAR gabungan sudah menemukan titik terang keberadaan badan pesawat Lion Air JT 610.
"Pagi hari ini saya mendapatkan penjelasan dari Kabasarnas tentang titik terang adanya dugaan kuat adalah bagian dari fuselage 610 itu sudah ditentukan koordinatnya. Namun, belum diyakinkan bahwa itu adalah bagian dari fuselage dari 610," kata Hadi di JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/10).
Hadi mengatakan, tim SAR gabungan yang menggunakan KRI Rigel langsung memfokuskan pencarian di titik koordinat tersebut. Hal itu untuk memastikan apakah temuan itu merupakan badan dari Lion Air JT610.
"Untuk itu, dari KRI Rigel termasuk dari Geosurvey saat ini kami fokus pada satu titik itu meyakinkan bahwa apa yang kita duga di dasar permukaan itu adalah bagian dari JT 610," ujar dia.
Pencarian kali ini diharapkan menemukan bodi pesawat yang sebelumnya titik kordinatnya ditemukan tim SAR.
"Yang jelas adalah KRI Rigel yang memiliki kemampuan aeroki, termasuk kapal-kapal hidros kemudian kapal yang memiliki multibeam echosounder sehingga apa yang kita inginkan bersama Basarnas akan terpenuhi termasuk Basarnas juga menggelar kapal-kapal yang memiliki kemampuan sama untuk mencari target dibawah permukaan," kata dia.
Dia mengatakan, dugaan sementara para korban Lion Air JT 610 masih berada di lokasi atau titik jatuhnya pesawat tersebut. "Tidak, dari paparan yang disampaikan Basarnas tidak. Jadi kemungkinan itu diduga kuat adalah tempat fuselage yang kita cari. Karena kemungkinan besar korban masih ada di situ," ungkapnya.
Pesawat Lion Air JT610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 itu berangkat dengan rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang pada pukul 06.20 WIB.
Di dalam pesawat diketahui ada 189 orang. Rinciannya 182 penumpang, 2 pilot, dan 5 kru. Hingga saat ini baru 26 kantong jenazah yang ditemukan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaFaktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaSebuah benda berukuran sangat besar terdampar di pantai Green Head, Australia Barat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto yang kini maju sebagai calon presiden nomor urut 02 merapikan jaket Jokowi.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, pengunggah menarasikan jika ada pesawat jatuh di Jakarta.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaMayor Kresna bertugas membawa bendera pusaka merah putih dan teks proklamasi dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju IKN.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca Selengkapnya