Krisis air, warga Bengkulu desak pemerintah bangun sumur bor
Merdeka.com - Sejumlah warga di Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau mengusulkan kepada pemerintah kabupaten setempat untuk membangun sumur bor di wilayahnya.
Seorang warga Kecamatan Penarik, Yadi, di Mukomuko, mengatakan sumur galian warga saat ini sudah banyak yang kering sehingga pemerintah diminta segera membangun sumur bor di sekitar pemukiman warga. Yadi mengaku sudah beberapa kali mengusulkan pembangunan sumur bor kepada pemerintah setempat, namun hingga saat ini usulan tersebut belum terealisasi.
"Katanya mau membangun sumur bor tetapi setelah ditunggu-tunggu tidak juga dibangun," keluh Yadi, seperti dilansir dari antara, Minggu (6/9).
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Apa saja yang terdampak kekeringan? Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
Selain diakibatkan musim kemarau, warga Penarik juga berada di dataran tinggi sehingga sulit untuk mendapatkan sumber air. Warga berharap pemerintah segera membangun sumur bor agar dapat digunakan oleh warga setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu warga di Kecamatan Ipuh saat ini terpaksa menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci, atau keperluan lainnya, sejak wilayah itu tidak hujan beberapa bulan silam.
"Seminggu saja tidak hujan, sumur gali warga langsung kering. Jadi terpaksa warga menggunakan air sungai," ujarnya.
Ia berharap perusahaan daerah air minum (PDAM) yang sejak dua tahun tidak berjalan di daerah itu dapat beroperasi memberikan pelayanan air bersih kepada warga.
"Wilayah ini tinggi jadi sulit air. Biasanya PDAM yang menyalurkan air bersih namun kini tidak beroperasi lagi," pungkas Yadi. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.
Baca SelengkapnyaSumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan, ratusan warga Desa Sukagalih, Jonggol, Bogor terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan mengandalkan aliran Sungai Cihoe.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca Selengkapnya