Krisis pangan bisa mengakibatkan perang dunia
Merdeka.com - Fungsi ketahanan pangan sangat penting bagi sebuah negara. Karena jika terjadi krisis pangan dapat mengakibatkan perang dunia.
Untuk menjaga ketahanan pangan maka dibutuhkan koordinasi berbagai pihak agar ketahanan pangan bisa bersinergi dengan baik.
"Food and Agriculture Organization (FAO) Dunia menjelaskan bahwa jika (ketahanan pangan) tidak ditangani serius akan terjadi perang dunia. Itu bukan disebabkan persoalan politik, melainkan orang akan bertempur memperebutkan pangan di belahan dunia manapun," kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, dalam acara Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota Wilayah Barat (Sumatera dan Jawa), Kamis (8/5).
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Siapa yang harus mengorkestrasikan stakeholder pertanian di Kaltim? Siapapun gubernur yang akan memimpin Kaltim nantinya, menurut Akmal, harus mampu mengorkestrasikan seluruh stakeholder pertanian demi mewujudkan kemandirian pangan daerah.
-
Bagaimana cara Dinas Pertanian di Banyumas memastikan ketersediaan pangan? Ia optimistis ketersediaan pangan di Banyumas masih mencukupi kebutuhan karena produksi padi di kabupaten pada tahun 2022 mencapai 374 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 240 ribu ton beras atau masih surplus sekitar 40 ribu ton beras.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Siapa yang membantu Mentan untuk memperkuat pangan? Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan.
Isu ketahanan pangan mencakup tiga hal yaitu ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air. Di antara ketiga ketahanan tersebut, pangan merupakan isu yang krusial.
"Kalau urusan pangan tidak punya, kita bisa bayangkan semua orang kelaparan, pikiran kita juga tidak profesional ini akan menjadi ancaman produksi tingkat global," ungkapnya.
Menurut Rusman, ada dua sisi tantangan produksi yaitu sisi produksi dan sisi konsumsi. Tantangan produksi harus merespons jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah kurang lebih 250 juta, nomor empat terbesar di dunia.
Jadi kalau pertumbuhan penduduk Indonesia 1,3 per tahun dikalikan 250 juta orang, kira-kira di Indonesia untuk sekian tahun ke depan akan ada manusia baru sekitar 3,25 juta orang.
"Jumlah itu bisa membuat negara baru sebesar negara Singapura. Karena tambahan setiap tahun kita 'mencetak' manusia 3,25 juta orang. Itu permasalahan yang pertama pertambahan peduduk. Maka perlu tambahan kita di sektor tingkat pangan," jelasnya.
Dalam pemahaman umum, ketahanan pangan itu prioritasnya adalah bagaimana sebesar-besarnya produksi dalam negeri bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri.
"Hakikatnya itu adalah sebenarnya ketahanan pangan. Nah kalau produksi dalam negeri sebesar-besarnya untuk kebutuhan dalam negeri itu kita boleh menyebut ada fungsi yang sama antara ketahanan pangan dan kemandirian pangan," terangnya.
Jadi, lanjut Rusman, konsep kemandirian pangan itu, adalah konsep yang lebih dekat pada peningkatan produksi secara terus menerus sehingga kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi. Sedangkan ketahanan pangan lebih kepada persoalan produksi harus ditingkatkan terus menerus tetapi sistem logistik distribusinya juga ditata dengan baik.
"Percuma kalau ada produksi banyak, dimana-mana ada produksi tetapi tidak sampai ke konsumen. Artinya adalah sistem distribusinya tidak dibenahi dengan baik," imbuhnya.
Rusman memberi contoh ketahanan pangan di Singapura. Negara ini dinilai punya ketahanan yang baik. Akan tetapi tidak mempunyai kemandirian yang baik.
"Bagaimana Singapura membentuk ketahanan yang baik karena mereka mempunyai sistem logistik yang semangat prima, dia bisa ambil dari Malaysia, Indonesia, bahkan dari Amerika. Sehingga sistem logistik itulah yang menjamin ketahanan pangan Singapura menjadi lebih baik," tutupnya.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta TNI memiliki kepekaan terhadap dunia yang sedang mengalami krisis.
Baca SelengkapnyaSYL berharap FAO bisa mengambil peran dalam hadirnya paradigma baru itu.
Baca SelengkapnyaApakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan paling mendesak bagi produksi beras adalah perubahan iklim
Baca SelengkapnyaPangan menjadi tantangan dunia, dan ASEAN harus bisa menghadapi itu.
Baca SelengkapnyaSalah satu upaya yang telah dilakukan TNI yakni lewat Gerakan Nasional Ketahanan Pangan (GNKP).
Baca SelengkapnyaEkosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaJokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki sumber daya alam yang potensial dan sangat banyak.
Baca SelengkapnyaDaud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca Selengkapnya