Kritik keras Buya, tolak wantimpres sampai sebut Jokowi baru siuman
Merdeka.com - Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Syafi'i Ma'arif mengatakan perseteruan antara KPK dengan Polri sebagai akibat tidak tegasnya Presiden Jokowi dalam menentukan calon Kapolri. Menurutnya, seharusnya peristiwa ini tidak terjadi jika Jokowi sejak awal mau mencari calon Kapolri yang relatif bersih.
Menurut Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu, di tubuh Polri masih banyak jenderal bintang bintang tiga bersih yang layak dicalonkan untuk memimpin korps Bhayangkara. Terkait ketidaktegasan Jokowi , pria yang kerap disapa Buya itu menyadari posisi mantan Gubernur DKI Jakarta, yang tak memiliki posisi di partai sehingga tidak mudah baginya untuk mengambil keputusan.
Selain ketidaktegasan, Buya juga sempat menyindir Jokowi jika dirinya baru siuman. Sindiran tersebut ditujukan setelah Jokowi membentuk tim independen untuk menyelesaikan konflik KPK dengan Polri.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Meski dekat dengan Jokowi, Buya tidak segan melayangkan kritikan terhadap mantan Walikota Solo tersebut. Tercatat, lebih dari sekali tokoh Muhammadiyah tersebut mengkritik politikus PDIP itu.
Berikut Kritik keras Buya, tolak wantimpres sampai sebut Jokowi baru siuman
Tolak jadi Wantimpres
Penasihat PP Muhammadiyah sekaligus Guru Besar UNY Buya Syafii Maarif menolak posisi Dewan Pertimbangan Presiden yang ditawarkan Jokowi. Buya memilih berada di luar untuk mengawal pemerintahan Jokowi tetap sesuai komitmen awal."Saya serahkan kepada orang lain saja. Dulu saya pernah jadi anggota Dewan Pertimbangan Agung selama 5 tahun, hampir sama dengan posisi Wantimpres. Cukuplah, tak perlu lagi," kata Buya saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (17/1).Buya siap memberikan nasihat atau pertimbangan apapun pada Jokowi jika dibutuhkan. Namun menurutnya tak perlu duduk di posisi Wantimpres."Sebagian di dalam, sebagian di luar. Saya pilih di luar. Bisa saja kalau hanya minta nasihat kan," katanya.
Jokowi bukan tokoh partai, jadi sulit ambil keputusan
Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Syafi'i Ma'arif mengatakan perseteruan antara KPK dengan Polri sebagai akibat tidak tegasnya Presiden Jokowi dalam menentukan calon Kapolri. Menurutnya, seharusnya peristiwa ini tidak terjadi jika Jokowi sejak awal mau mencari calon Kapolri yang relatif bersih."Masih banyak yang baik, jendral bintang tiga masih ada yang bersih, jadi masih banyak pilihan," katanya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (26/1).Dia pun menyadari jika Jokowi bukanlah tokoh partai sehingga tidak mudah bagi Jokowi untuk mengambil keputusan."Memang tidak mudah bagi dia, karena ada partai. Kalau tidak tegas maka wibawa akan melorot. Gagasan lainnya seperti tol ini dan tol itu tidak akan jalan," ujarnya.
Bentuk tim independent, Jokowi sudah siuman
Syafi'i Ma'arif bersyukur dengan dibentuknya tim independen oleh Presiden Jokowi untuk menyelesaikan konflik KPK dengan Polri yang diisi oleh orang-orang yang dinilainya sudah tepat. Melihat komposisi tim, dia pun bersedia untuk bergabung."Saya bersyukur Jokowi akhirnya siuman, tim tujuh itu ada Oegroseno polisi yang berani, kemarin dia bilang penangkapan Bambang tidak sah, jarang ada polisi semacam itu, juga ada Prof Bambang Widodo Umar, Jimly, dan lainnya," ujarnya.Dengan dibentuknya tim tersebut dia berharap Jokowi bisa mendengarkan suara hati nurani yang benar. "Tadinya saya tidak suka, tapi sekarang sudah benar, mudah-mudahan Presiden benar-benar mendengar hati nuraninya," tandasnya.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi gregetan disebut dengan julukan Lurah oleh banyak politisi.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan menilai sosok Jokowi sudah mulai berubah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi akan dinilai oleh publik. Sehingga, PKS menyerahkan semua itu kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Jusuf Kalla, tidak semua orang bisa blusukan seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKeresahan Presiden Jokowi itu dikatakan Yusril saat diskusi dengannya terkait gugatan batas usia capres dan cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaJokowi menolak menanggapi soal putusan MK mengenai persyaratan baru capres dan cawapres.
Baca Selengkapnya