Kritik keras komandan TNI AU terhadap pesawat jet buatan Korsel
Merdeka.com - KAI T-50 Golden Eagle menjadi salah satu pesawat jet yang memperkuat Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI AU) dalam mengamankan wilayah udara Indonesia. Pesawat yang dibeli sejak 2010 ini sudah tiba di tanah air mulai bulan September 2013, total terdapat 16 jenis pesawat jenis ini.
Pembelian pesawat ini dilakukan untuk menggantikan BAE Hawk Mk 53 dan OV-10 Bronco, yang dipensiunkan setelah mengabdi selama 20 tahun. Pembelian itu telah menghabiskan dana hingga USD 400 juta atau sekitar Rp 5,27 triliun.
Rupanya, keberadaan pesawat ini tidak membuat Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Agus Supriatna merasa puas. Ada banyak kekurangan yang dimiliki pesawat buatan Korea Selatan itu.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
-
Apa yang membuat penumpang emosi? 'Rekan saya mengingatkan bahwa driver ini salah karena seharusnya belok ke kiri tapi justru driver menggerutu dan mundur sedikit dengan masih ugal-ugalan bawa mobil,' demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Apa itu turbulensi pesawat? Turbulensi pada pesawat adalah gangguan udara yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, terutama pola cuaca yang tidak stabil.
-
Bagaimana dampak turbulensi? Turbulensi sendiri dapat dirasakan sebagai guncangan pada tubuh pesawat dan bisa memicu penumpang terluka hingga korban jiwa. Dampaknya juga bisa mencakup kerusakan pesawat hingga kecelakaan fatal.
T-50i Golden Eagle ©2016 istimewa
Lewat buku otobiografinya berjudul "Dingo: Menembus Limit Angkasa", karya Bambang Setiawan dan Budiawan Sidik Arifianto yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas, tahun 2016. Agus mengungkapkan salah satu alasan minimnya kemampuan tempur terhadap TNI AU adalah kurangnya anggaran.
Kondisi itulah yang membuat T-50i yang dibeli Indonesia memiliki kemampuan tempur yang minim pula. Dimulai dari sistem radar, hingga persenjataan hingga membuat TNI AU harus mencari, membeli dan memasang sendiri peralatan-peralatan tersebut.
'T-50 dari Korea Selatan misalnya, bukan pesawat tempur. Kalau pesawat tempur itu radarnya harus lengkap, juga ada rudalnya. Radarnya aja enggak ada. Mana ada pesawat tempur enggak ada radarnya? Bagaimana dia nanti melakukan perang di udara menangkap musuh? Ia hanya punya rato, radar moto. Bayangkan, beli pesawat tempur tapi enggak ada radarnya," keluh Agus.
T-50i Golden Eagle ©2016 istimewa
Karena minimnya kemampuan pertahanan, Agus menyebut T-50 lebih pantas digunkan untuk flypass, bukan air to air atau perang udara. Hal itulah yang dimiliki pesawat tempur seperti Sukhoi, F-16, atau F-5.
"Kasihan adik-adik (penerbang) masih memakai radar moto. Kalau hujan, peyang dia," ungkapnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah pilot pesawat tempur pernah dimarahi komandan berujung jadi orang nomor satu di Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaSeminggu ini pihaknya sudah melakukan proses evakuasi. Tetapi baru serpihan pesawat yang didapat.
Baca SelengkapnyaEMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan anti perang gerilya.
Baca SelengkapnyaSuper Tucano terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial video diduga pesawat jatuh. Pesawat tersebut terlihat seperti diselimuti kobaran api di bagian badan pesawat.
Baca SelengkapnyaKabar jatuhnya dua pesawat tempur andalan TNI AU yang dilengkapi teknologi canggih ini menggegerkan warga. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, pengunggah menarasikan jika ada pesawat jatuh di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPesawat tempur ini nyaris dibeli Indonesia untuk TNI AU. Batal di saat akhir. Kisahnya tragis.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca Selengkapnya