Kritisi kasus korupsi, kantor Haluan Kepri dilempar molotov
Merdeka.com - Kantor Surat Kabar Harian Haluan Kepri di Kota Batam, Kepulauan Riau, dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal, Kamis dini hari. Redaktur Pelaksana Haluan Kepri bernama Andi mengatakan bahwa kejadian pelemparan bom molotov tersebut terjadi pada Kamis (18/9) dini hari tadi.
"Dua bom molotov dilempar ke kantor sekitar pukul 02.00 WIB," kata Redaktur Pelaksana Haluan Kepri Andi di Batam, Kepulauan Riau, seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/9).
Akan tetapi, katanya, beruntung dua bom itu tidak sampai membakar bangunan Gedung Batam Press Centre tiga lantai itu. Menurut Andi, Pelempar bom molotov tersebut diduga melakukan pelemparan dari atas motor sambil berlalu di jalan raya. Petugas keamanan sendiri tidak sempat mengamankan pelaku.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Bagaimana pelaku membakar rumah wartawan? Selain itu, penyidik juga menemukan dua botol minuman kemasan tak jauh dari lokasi kebakaran.'30 meter dari lokasi kita temukan barang bukti di sekitar, 2 botol minuman kemasan yang ada sisanya,' ungkap Kapolda Sumut. Setelah diperiksa, ternyata sisa dari dalam botol tersebut adalah Bahan Bakar Minyak (BBM).'Jadi sudah kita periksa dan kita temukan sisa bahan bakar yang ada di botol adalah campuran solar dan pertalite,' ungkap Kapolda Sumut.
Andi menduga pelemparan bom molotov itu terkait dengan pemberitaan yang dilakukan media berjaringan Haluan Media Grup itu. "Tapi, kami belum bisa memastikan pemberitaan yang mana," kata dia.
Haluan Kepri dikenal tajam mengkritisi beberapa kasus dugaan korupsi, pengusutan kasus judi, gelanggang permainan, rekening gendut milik Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Batam, dan dugaan penyelewengan solar. Sebelum pelemparan bom terjadi, pihaknya tidak pernah mendapatkan ancaman baik melalui pesan singkat maupun telepon.
Pelemparan bom ke Kantor Haluan Kepri bukan yang pertama kali. Sejak berdiri pada 2001, sedikitnya sudah tiga kali pihaknya mengalami teror bom oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. "Sebelumnya, sekitar tiga tahun yang lalu, kantor kami juga pernah dilempari sejenis bom," kata Andi.
Dalam dua kasus sebelumnya, aparat kepolisian belum berhasil mengusut pelaku pelemparan bom. Ia berharap, kali ini aparat kepolisian lebih serius mengungkap kasus yang mengancam kebebasan pers itu.
"Pagi ini, Kapolda Kepri Brigjend Pol Arman Depari dijadwalkan berkunjung ke kantor kami. Kami harapkan ini bukti keseriusan polda mengungkap semua kasus teror Haluan Kepri," kata dia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam mengungkap ada dua eksekutor yang ditangkap polisi
Baca SelengkapnyaDewan pers berharap peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi dan wartawan bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik
Baca SelengkapnyaSaksi sempat melibat dua orang naik motor bolak balik di depan kantor itu sebelum akhirnya melemparkan molotov.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang menewaskan empat penghuni rumah termasuk Sempurna terjadi karena disengaja
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaIndikasi itu karena diduga kematian Sempurna terkait berita praktik judi diduga dibeking anggota TNI tapi yang bersangkutan belum pernah dipanggil.
Baca SelengkapnyaPeran ke-26 tersangka berbeda-beda. Namun secara garis besar tindak pidana yang dilakukan seputar pembakaran kantor Bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaHasil investigasi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara, sebelumnya menemukan dugaan keterlibatan anggota TNI terkait kebakaran rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca Selengkapnya