Kronologi Akbar Tanjung Terkena Peluru Nyasar Ketika BNN Razia Narkoba
Merdeka.com - Muhammad Akbar Tanjung (17) menjadi korban peluru nyasar saat razia yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel dan Satpol PP Palembang di eks lokalisasi Kampung Baru Palembang. Dia mengalami luka tembak di bagian dada kiri.
Sambil terbaring di Rumah Sakit Myria Palembang, Akbar masih bisa menjelaskan kronologi kejadian pahit yang menimpanya. Saat razia terjadi, Akbar berada di rumah yang tak jauh dari TKP.
Lantaran mendengar keributan, dia memutuskan mencari adiknya karena takut terjadi sesuatu. Baru saja keluar rumah, dia mendengar suara tembakan bertubi-tubi.
-
Dimana suara ledakan terdengar? Di Ganges Delta dan Teluk Bengal, fenomena ini dikenal sebagai Barisal guns, di Shikoku Jepang disebut 'yan', dan di Belgia dinamai 'mistpouffers' atau letusan kabut.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
Tak lama kemudian, satu peluru bersarang di dadanya. Dia pun masuk kamar dengan kondisi berlumuran darah. Lantaran kesehatannya semakin menurun, keluarga membawa ke rumah sakit yang berada tak jauh dari eks lokalisasi itu.
"Saya sempat terjatuh ketika tertembak itu, habis itu masuk kamar. Ibu heran kenapa saya berdarah, saya bilang kena tembak," ungkap Akbar, Jumat (1/3).
Dikatakannya, tembakan sempat terdengar beberapa kali. Namun, dirinya tidak mengetahui sumber dan penyebabnya.
"Sehari sebelumnya memang ada razia, tapi heran kenapa tadi malam ribut-ribut lagi," kata dia.
Sementara itu, Kepala BNN Sumsel Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan mengatakan, razia itu dilakukan karena untuk mendalami temuan alat-alat hisap sabu dari salah tempat hiburan pada razia sebelumnya. Diduga kuat, tempat itu menjadi sarang narkoba.
Mereka menurunkan 35 personel BNN dibantu 12 orang Satpol PP Palembang. Begitu petugas gabungan datang, sekelompok pemuda mengadang dan menyerang dengan melepaskan tembakan.Tak ingin membahayakan petugas, mereka memiliki mundur sambil melepaskan tembakan peringatan ke atas. Alhasil, razia batal dilakukan karena kondisi tak memungkinkan.
"Kami masih cek peluru yang bersarang di tubuh korban. Kami siap tanggung jawab jika berasal dari kami," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi menanggung biaya pengobatan korban selama di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKompolnas mengklaim penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaPenembakan Relawan Prabowo-Gibran, Polisi Periksa 11 Saksi serta Amankan Proyektil Peluru dan CCTV.
Baca SelengkapnyaDadang pun melawan dengan membantah sejumlah pernyataan yang dilontarkan penuntut.
Baca SelengkapnyaAipda R diduga melakukan penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17) pada Minggu (24/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaAde Ary menjelaskan korban hendak menuju sebuah warung makan di Jalan Bugis Tanjung Priok, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaTerkait masih bersarangnya peluru saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan
Baca SelengkapnyaKapolda Kalteng mengatakan bahwa oknum polisi tersebut positif zat amphetamine dan zat metapethamine.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca Selengkapnya