Kronologi Aksi Demo Warga Penajam Paser Utara Berujung Pembakaran
Merdeka.com - Situasi di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dikabarkan berangsur-angsur kondusif setelah aksi unjuk rasa warga berujung aksi pembakaran bangunan di sekitar pelabuhan Penajam, siang tadi.
Sekitar pukul 13.00 Wita, warga menggelar aksi unjuk rasa ke sekitar pelabuhan Feri di Penajam. Mereka menggunakan perahu motor maupun speedboat.
"Warga ingin berunjukrasa, terkait peristiwa penganiayaan yang melibatkan kelompoknya sebagai korban," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, dalam penjelasan tertulis diterima merdeka.com, Rabu (16/10) malam.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Siapa yang menabrak rombongan pesepeda? Terduga pelaku yang telah menabrak rombongan pesepeda dengan motor trailnya merupakan anggota TNI Angkatan Laut.
-
Di mana perampokan kereta api besar terjadi? Kereta melewati Leighton Buzzard sekitar pukul 3 pagi tanggal 8 Agustus 1963, dan beberapa saat kemudian sang masinis, Jack Mills, melihat sinyal merah di depan di sebuah tempat bernama Sears Crossing.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Mereka mengusir keluarga pelaku pembunuhan yang bermukim di sekitar pelabuhan Penajam Paser Utara agar segera meninggalkan daerah itu.
Massa tiba sekitar pukul 14.20 Wita, langsung menuju ke pelabuhan, dengan merusak pos loket tiket kapal motor dan menghentikan transportasi speedboat maupun kapal.
"Sekitar jam 3 sore ini tadi, terjadi dialog antara perwakilan massa aksi, dan pihak kepolisian. Baik itu Kapolres PPU maupun Kapolres Paser," ujar Ade.
Hasil dari pertemuan itu, kepolisian berupaya memfasilitasi dengan melakukan dengar pendapat di kantor Bupati PPU. "Tapi, tidak ada kata sepakat," sebut Ade.
"Sekitar jam 3.30 sore, kelompok massa terus bertambah, dan melakukan aksi pembakaran terhadap pos loket tiket, di pelabuhan kapal motor," ungkap Ade.
Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Priyo Widyanto, bergegas ke lokasi kejadian di PPU. "Jam 19.15 Wita Pak Kapolda tiba di lokasi, dan langsung melakukan komando kendali situasi. Saat ini, situasi sudah terkendali," jelas Ade.
Ade juga mengimbau masyarakat, untuk tidak menyebarluaskan gambar maupun video yang berpotensi memperkeruh suasana. "Juga tidak melakukan upaya-upaya, di luar koridor hukum dan bahkan melanggar hukum," tegas Ade.
Polisi meminta warga memercayakan penanganan kasus pembunuhan dan pengeroyokan ini kepada penegak hukum.
Sebelumnya, aksi warga dipicu kasus pengeroyokan berujung penikaman terhadap dua orang pemuda yakni Rn (18) Ca (19) pada Rabu (9/19) malam di pantai Nipahnipah, PPU.
Aksi penikaman diduga dipicu kekesalan seorang pemuda terhadap korban. Dia menantang korban bertemu di pantai Nipahnipah. Hingga akhirnya korban ditikam.
Usai menikam kedua korban, para pelaku kabur ke Balikpapan. Salah satu korban yakni Ca, meninggal dunia. Polisi langsung bergerak cepat. Tiga terduga pelaku pengeroyokan dan penikaman, akhirnya berhasil ditangkap di Balikpapan.
Tak diketahui pemicunya, mulai siang tadi warga turun ke jalan sambil menenteng senjata tajam. Mereka mengusir keluarga pelaku yang bermukim di sekitar pelabuhan Penajam Paser Utara agar segera meninggalkan daerah itu. Padahal, Selasa (15/10) malam kemarin, sudah dilakukan mediasi.
Aksi pembakaran rumah terjadi di sekitar pelabuhan. Padahal di lokasi ada aparat yang berjaga. Aktivitas penyeberangan kapal feri dari Penajam ke Balikpapan, maupun sebaliknya, sementara tidak bisa beroperasi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaVideo viral itu berdurasi 1.14 detik terjadi di Jambi
Baca SelengkapnyaAkibat kebakaran tersebut penumpang panik dan turun dari kapal.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut sebelum angkot tersebut terbakar ada lemparan api.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaDua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab kemunculan asap di dalam KM Umsini.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca Selengkapnya