Kronologi Bentrok TNI dengan Brimob di Maluku Berujung 4 Polisi Terluka
Merdeka.com - Bentrokan terjadi antara personel Kompi 3 Yon C Pelopor Brimob dengan personel TNI-AD Batalion 734/SNS Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Jumat (20/12). Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat menuturkan, insiden tersebut akibat salah paham.
"Fakta di lapangan menunjukan bahwa pada Jumat (20/12), sekitar pukul 19:00 WIT bertempat di perempatan perbelanjaan Satos telah terjadi kesalahpahaman antara personel dari dua satuan berbeda ini," kata Roem Ohoirat di Ambon, Sabtu kemarin. Dikutip dari Antara.
Kronologi kejadiannya bermula pada pukul 19.00 WIT, personel Kompi 3 Yon C Pelopor Brimob Polda Maluku sedang melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD).
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Mengapa pasukan TNI menyerbu markas OPM? Kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
-
Kenapa terjadi bentrokan di Muntilan? 'Setelah kegiatan selesai, saat pulang, salah satu kelompok ini bersinggungan dengan kelompok lain. Kemudian ada kesalahpahaman hingga terjadilah gesekan di lapangan,' kata Kombes Pol Ruruh, dikutip dari ANTARA.
KRYD merupakan kegiatan kepolisian seperti patroli, pengaturan lalu lintas dan penjagaan. Namun intensitasnya ditingkatkan di perempatan perbelanjaan Satos. Di sana ada seseorang mengendarai sepeda motor yang berlawanan arus lalu lintas dan tidak menggunakan helm.
Akibatnya pengendara ditegur oleh unit patroli Kompi 3 Yon C Pelopor Brimob Polda Maluku bernama Bharatu Marselinus Laikier, sehingga terjadi cekcok dan berlanjut hingga terjadi penamparan oleh Bharatu Marselinus terhadap warga tersebut, yang belakangan diketahui sebagai anggota Kompi 734/SNS Saumlaki atas nama Prada Palisoa.
Bersamaan beberapa anggota Kipan 734/SNS yang berada di tempat kejadian perkara yang sedang mengantarkan ibu-ibu Persit berbelanja di Satos melihat kejadian tersebut, sehingga tidak terima dan terjadi perkelahian di tempat kejadian perkara.
Karena melihat salah seorang anggota Kipan B mencabut sangkur, Bharatu Marselinus Laikier anggota Brimob melepaskan tembakan dengan peluru hampa.
Personel Brimob kemudian ditarik kembali ke Mako dan beberapa anggota Polres Maluku Tenggara Barat (MTB) datang ke TKP dengan tujuan melakukan pengamanan.
Kemudian pada pukul 20.25 WIT sekitar 40 personel Kipan A Yonif 734/SNS datang Ke lokasi kejadian menggunakan kendaraan roda enam maupun roda dua.
"Sebagian diantara mereka melakukan pemukulan terhadap personel Polres MTB yang saat itu sedang malakukan pengamanan TKP, namun sebagian diantara mereka mengamankan anggota Polres yang ada di TKP," ujar Kabid Humas.
Sekitar pukul 21.00 WIT, personel Kipan 734/SNS didorong untuk kembali ke Mako batalyon dan saat dalam perjalanan kembali ada personel yang melakukan pelemparan perumahaan asrama Polres MTB.
Kemudian sekitar pukul 22.15 WIT situasi dapat terkendali, seluruh personel masing-masing satuan sudah kembali ke Mako mereka.
"Akibat kejadian tersebut terdapat empat anggota Polri yang mengalami luka lecet," ujarnya.
Sedangkan kerusakan yang terjadi antara lain empat rumah asrama Polres MTB mengalami pecah kaca bagian depan, satu klinik kesehatan Polres mengalami pecah kaca bagian depan, satu unit mobil pecah kaca belakang, dan satu unit motor dinas rusak ringan, pecah spakboard belakang dan lampu sen belakang.
kapolres, Dansubdenpom Saumlaki, Kasdim 1507, Dankipan Yon 734/SNS, Danki Brimob kompi 3 Yon C beserta personel melakukan pembubaran personel masing-masing satuan.
Mereka juga telah melaksanakan koordinasi antara Polri dan jajaran TNI yang ada di Saumlaki untuk segera melaksanakan penyelesaian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut fakta-fakta terkait bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong Papua
Baca SelengkapnyaPolri dan TNI menegaskan persoalan bentrok telah selesai
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaBentrok antar TNI-Brimob menyebabkan sejumlah fasilitas rusak
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaBrimob Bentrok dengan Prajurit TNI AL di Pelabuhan Sorong, 5 Korban Luka Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaGuna penyelidikan secara komprehensif Tim Mabes Polri dari Jakarta pun ikut turun langsung bersamaan dengan Tim dari Polda Maluku.
Baca SelengkapnyaBentrokan terjadi antara anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan anggota Brimob Polri, di Pelabuhan Sorong, Provinsi Papua Barat, pada Minggu (14/4) pagi.
Baca SelengkapnyaBegini penjelasan Jenderal TNI usai insiden pengeroyokan prajurit TNI AL oleh Brimob.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Maluku, Kombes Aries Aminullah, mengakui terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaMabes TNI mengungkapkan awal mula bentrokan antara prajurit TNI AL dan Brimob di Pelabuhan Sorong.
Baca Selengkapnya