Kronologi dugaan persekusi dua bocah di Bekasi
Merdeka.com - Dua bocah di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, AJ (12) dan HL (13) diduga menjadi korban persekusi setelah tepergok melakukan pencurian sebuah jaket milik tetangganya. Korban ditelanjangi lalu diarak keliling kampung, serta diminta mengakui perbuatannya.
Nurjanah, ibu AJ menuturkan, anaknya pada Minggu (8/4) dini hari sekitar pukul 1.30 WIB pamit keluar rumah untuk membeli nasi goreng tak jauh dari rumahnya. AJ sempat meminta uang pada orang tuanya.
Tak lama kemudian terdengar suara ribut-ribut di depan rumah. Nurjanah bersama suaminya, Sudirman bergegas keluar. Terdengar suara ancaman warga ingin memenjarakan AJ.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Dimana JM bersembunyi setelah mencuri? Pelaku tidak beraksi sendiri. Ia melakukan kejahatan itu bersama empat rekannya, seorang pelaku sudah menjalani masa hukuman. Tak lama kemudian, pelaku JM mendengar kabar seorang rekannya ditangkap polisi. Panik, ia melarikan diri ke desa tetangga dan tinggal di perkebunan milik keluarganya selama tiga tahun.
-
Bagaimana JM ditangkap? Bosan hidup di tengah hutan, pelaku memutuskan kembali ke kampungnya. Ternyata keberadaannya diketahui polisi sehingga ditangkap tanpa perlawanan.
"Anak saya sudah dipegangi oleh warga tidak memakai pakaian," kata Nurjanah kepada wartawan, Kamis (12/4).
Belum sempat bertemu, AJ lalu diarak ke rumah pengurus RW. Nurjanah hanya bisa menangis menyaksikan itu. Dia mendengar kabar bahwa anaknya diduga melakukan pencurian sebuah jaket yang ada di jemuran milik warga setempat. AJ tertangkap oleh pemiliknya berinisial N.
Sesampainya di kantor RW, AJ dan kawannya HL baru diperbolehkan mengenakan pakaiannya. Pengurus RW juga menyayangkan sikap warga karena melakukan aksi main hakim sendiri, apalagi sampai menelanjanginya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Kota Bekasi menyebut bahwa perbuatan warga sudah menunjukkan persekusi, karena main hakim sendiri. Karena itu, lembaga telah mendampingi keluarga untuk melapor ke polisi.
"Penanganan terhadap mereka berlebihan, dan tidak manusiawi," kata Wakil Ketua KPAI Kota Bekasi, Ruri Arif Rianto.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan dilakukan sejumlah warga kepada korban. Bahkan, ketua RT diduga ikut menganiaya.
Baca SelengkapnyaPembunuhan dilakukan pelaku berinisial A yang kini sudah ditahan polisi.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaWajahnya pun tampak sedikit babak belur karena dihakimi warga.
Baca SelengkapnyaTindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan
Baca SelengkapnyaKondisi anak perempuan berinisial N (7) yang diduga menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya seringkali terlihat murung.
Baca SelengkapnyaSeorang anak berusia 14 tahun menikam anggota keluarganya di Cilandak, Jakarta Selatan kemarin.
Baca SelengkapnyaDia disekap di dalam sebuah kamar lantai 30 apartemen kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca Selengkapnya