Kronologi Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta
Merdeka.com - Satu warga negara Indonesia terkonfirmasi positif Monkeypox atau cacar monyet. Pasien merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan, pasien pertama cacar monyet di Indonesia tersebut diketahui baru bepergian dari luar negeri. Dia kembali ke tanah air pada 8 Agustus lalu.
"Jadi pasien ini baru pulang dari luar negeri. Pada tanggal 8 Agustus sampai di Jakarta, dia WNI," jelas Syahril dalam konferensi pers, Sabtu (20/8).
-
Apa itu cacar monyet? Penyakit cacar monyet merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena cacar monyet? Selanjutnya, dokter Hanny juga menyarankan bahwa populasi yang termasuk dalam kategori risiko tinggi, misalnya mereka yang memiliki multiple partner dan kondisi imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya), sebaiknya menghindari perilaku yang berisiko.
-
Siapa yang berisiko tinggi tertular cacar monyet? Selain itu, Hanny menyampaikan bahwa infeksi Mpox banyak dilaporkan pada populasi khusus, seperti kelompok yang melakukan kontak seksual sesama jenis, yang membuat kelompok ini memiliki risiko penularan tertinggi.
-
Siapa yang beresiko tertular cacar monyet? Penyakit ini bisa menimpa siapapun melalui sentuhan dengan orang atau hewan yang terinfeksi virus monkeypox.
-
Kapan cacar monyet ditemukan di Indonesia? Di Indonesia sendiri, cacar monyet baru ditemukan pada 20 Agustus 2022 lalu.
-
Bagaimana cacar monyet menular? Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Selain itu, cacar monyet juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi virus.
Kemudian 14 Agustus, pasien merasakan gejala pertama yakni demam. Diikuti ruam muncul dua hari setelahnya. Hingga pasien memutuskan pergi ke rumah sakit pada 18 Agustus.
Rumah sakit segera melakukan tes PCR. "Dalam waktu satu hari, hasil PCR keluar dan positif (cacar monyet),” tuturnya.
Karena itu, dia meminta masyarakat Indonesia memiliki kesadaran yang tinggi. Apabila dirasakan gejala cacar monyet seperti demam dan muncul ruam, segera lakukan tes PCR ke rumah sakit.
"Kebetulan pasien ini memiliki tingkat pemahaman dan kesadaran yang tinggi. Begitu merasakan gejala, dia sigap melakukan pemeriksaan mandiri," ujar Syahril.
Tingkat Kematian Rendah
Syahril enggan menyebutkan nama negara yang didatangi pasien ini. Hanya saja, negara tersebut termasuk 89 negara yang terserang wabah cacar monyet.
"Ada 89 negara, di antara itu. Saya tidak akan menyebutkan nama negaranya," ujar Syahril.
Syahril juga mengingatkan, masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu cemas. Tetap tenang menghadapi penyakit cacar monyet.
Dia menegaskan, tingkat kematian cacar monyet lebih rendah jika dibandingkan Covid-19.
Data laporan dunia, dari 39.708 kasus positif, kurang lebih 400 meninggal. Artinya tingkat kematian cacar monyet sekitar 1 persen.
"Itu sekitar 1 persen. Kecil sekali, jauh dibandingkan Covid yang sampai kadang-kadang 10 persen hingga 15 persen," kata Syahril dalam konferensi pers, Sabtu (20/8).
Selain itu, gejala cacar monyet dinilai tidak terlalu berat. Terlebih, cacar monyet termasuk kategori self-limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh sendiri.
Syahril menjelaskan, masa inkubasi cacar monyet berkisar 21 hingga 28 hari. Dalam masa inkubasi pasien akan sembuh sendiri.
Dengan catatan, memiliki imun kuat, tidak ada infeksi tambahan atau super infeksi, serta tidak ada komorbid yang berat.
"Kalau pasiennya tidak ada komorbid, tidak ada immunocompromised, dan tidak ada pemberat yang lain. InsyaAllah pasiennya bisa sembuh sendiri," jelasnya.
Reporter Magang: Michelle Kurniawan (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat sebanyak 59 kasus terkonfirmasi cacar monyet sejak 13 Oktober 2023 hingga 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaAda beberapa hal yang harus diisi oleh WNA dalam kuesioner tersebut, seperti riwayat penyakit, aktivitas kontak, dan tujuan perjalanan terakhir.
Baca SelengkapnyaSaat ini, seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi sejumlah rumah sakit Jakarta.
Baca Selengkapnya