Kronologi Kasus TNI AD Tewas Dikeroyok di Pluit
Merdeka.com - Polda Metro Jaya menetapkan enam tersangka kasus TNI AD tewas dikeroyok di Pluit, Jakarta Utara. Korban S meregang nyawa usai dikeroyok di Jalan Rusun Muara Batu, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (16/1) sekira pukul 03.00 Wib.
Selain anggota TNI AD tewas dikeroyok, dua orang warga sipil lainnya turut menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, kejadian itu berada di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Saat itu, sekelompok orang datang ke lokasi tersebut bertujuan untuk mencari seseorang.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa anggota TNI AD yang tewas di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya.
"Kemudian terdapat anggota TNI yang saat itu sedang duduk-duduk di sana. Kemudian, terjadi perselisihan kecil yang mengakibatkan anggota TNI dikeroyok, oleh kurang lebih 8 orang dari kelompok tersebut yang mengakibatkan anggota atau prajurit TNI itu meninggal dunia," kata Tubagus kepada wartawan, Selasa (18/11).
Dari perkembangan tersebut, kemudian anggotanya bersama Polres Jakarta Utara dan juga Polsek Penjaringan pun membentuk tim untuk dapat menangkap para terduga pelaku tersebut.
"Bekerja secara bersama-sama dari Direktorat dari Polres dan juga dari Polsek melakukan, dengan hasil pada hari Selasa kita sudah mengamankan 4 orang," ujarnya.
"Dari 8 orang yang kita duga melakukan aksi tersebut, dari 4 orang yang sudah kita amankan terhadap yang bersangkutan 3 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan yang 1 orang masih dilakukan pendalaman," sambungnya.
Lalu, untuk mereka yang belum ditangkap polisi sudah ditetapkan sebagai tersangka sekaligus masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Orang tersebut antara lain adalah atas nama Baharudin ini orangnya. Atas nama Baharudin dialah yang diduga kuat melakukan aksi penusukan, kemudian yang kedua adalah DPO atas nama Sapri," sebutnya.
"Ini sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan saat ini sedang kita lakukan pengejaran dan yang ketiga adalah DPO atas nama Ardi atas nama ini orangnya. Rekan-rekan sekalian kepada 3 orang ini sudah kita tetapkan sebagai tersangka dengan alat bukti dari keterangan saksi, kemudian dokumen berupa kamera ada pemutar film dan juga dari alat bukti lainnya," sambungnya.
Dengan sudah masuk dalam daftar DPO, pihaknya meminta agar mereka dapat menyerahkan dirinya dalam waktu yang singkat.
"Nanti akan terus berkembang, karena penangkapan tidak langsung 4 orang, dari 1 orang 2, 3 dan kemudian saat ini tiga orang sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan 1 orang masih dibutuhkan pendalaman yang ditangkap yang terakhir," tegasnya.
"Oleh karena itu, dari Puspom TNI mewakili keluarga besar TNI mempercayakan penyidikan terhadap korban anggota TNI AD tewas dikeroyok sepenuhnya dan diharapkan oleh rekan-rekan dari TNI agar penyidikan ini bisa berjalan dengan baik dan kepada para tersangka ditetapkan hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku itu saja yang dapat kami sampaikan," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca Selengkapnya20 Prajurit TNI tersangka tersebut masuk dalam kategori pangkat tamtama sampai bintara.
Baca SelengkapnyaKorban AP dikeroyok di sebuah indekos di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaDua prajurit TNI itu tersambar petir saat berjaga di depan Pintu Delta 1 Mabes TNI.
Baca Selengkapnya