Kronologi KKB Serbu 36 Prajurit TNI dari Atas Jurang di Nduga
Merdeka.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerbu 36 prajurit TNI yang tengah bertugas di kawasan Mugi-Mam, Nduga, Pegunungan Papua.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut KKB yang disebut TNI sebagai Kelompok Separatis-Teroris (KST) Papua menggunakan wanita dan anak-anak sebagai 'tameng' hidup untuk menyerbu.
Kondisi tersebut digambarkan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono usai meninjau Papua pada Selasa (18/4) ini.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
Menurut Panglima Yudo, cerita kejadian itu berawal saat 36 prajurit beroperasi mencari lokasi pilot yang tengah disandera oleh KST.
"Jadi, ceritanya bahwa kejadian tersebut berawal dari pasukan kita 36 prajurit kita yang beroperasi mencari terhadap informasi adanya lokasinya pilot. Selama ini saya sampaikan bahwa saya akan melakukan pencarian. Namun di dalam perjalanannya kami diadang dan kontak tembak dengan KST," katanya.
Saat itu terjadi kontak tembak, KKB disebut memanfaatkan masyarakat yang terdiri dari wanita dan anak-anak sebagai tameng dan turut menyerbu pasukannya.
"Dalam kontak tembak itu mereka memanfaatkan masyarakat dan anak-anak. Kemudian dari masyarakat, khususnya ibu-ibu dan anak-anak menyerbu dengan pasukan kita," tegasnya.
Akibat kondisi yang demikian, pasukannya saat itu dibuat bingung dan memilih bertahan di tempat tersebut. Para prajurit itu disebutnya ragu membalas tembakan KKB lantaran masyarakat setempat dijadikan tameng.
Alhasil, satu prajurit atas nama Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang sedalam 15 meter dan ditolong.
Pada saat melakukan pertolongan itu lah, pasukannya dikepung dari berbagai penjuru dan ditembaki dari berbagai posisi. Para prajuritnya pun, memilih bertahan dari serangan KKB.
"Dan saat pertolongan itu dilaksanakan penembakan oleh KST dan posisi kita bertahan. Namun karena dari segala sisi, mereka bersama masyarakat, istilahnya dikeroyok ramai-ramai. Sehingga pasukan kita seperti itu, dan sampai saat ini sudah lima personel kena tembak dan tadi sudah dievakuasi ke Timika," katanya.
Kelima prajurit korban luka tembak itu, disebutnya dalam kondisi baik. Hal itu tercermin saat kelimanya mampu berjalan dari helikopter menuju ambulans
"Tadi saya sudah melihat sendiri kondisinya semua sehat. Dari lima itu hampir semua sehat, karena dari heli bisa jalan menuju ambulans untuk dirawat di rumah sakit," tegasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah para korban kini sudah berada di Kenyam, Papua.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad itu sudah dievakuasi ke kampung halaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaAcara bakar batu di Puncak Papua berujung penembakan pos Raider
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaHendrianto gugur usai ditembak di Distrik Maybrat, Papua Barat Daya.
Baca SelengkapnyaKorban anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI-AL bernama Pratu Agung Pramudi Laksono
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.
Baca Selengkapnya