Kronologi Mahasiswi di Kupang Bunuh Bayi Hasil Hubungan dengan Pacar
Merdeka.com - Polisi merekonstruksi adegan kasus pembunuhan bayi yang baru dilahirkan oleh seorang mahasiswi sebuah universitas swasta di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (3/12).
NPI, mahasiswi semester tiga itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Kepolisian Resor Kupang Kota. NPI nekat membunuh bayi yang baru dilahirkan, hasil hubungan gelap bersama pacarnya.
Ketika dibawa ke indekos di Kelurahan Kayu Putih sebagai tempat kejadian perkara (TKP), tersangka NPI hanya menunduk dan menangis, sambil jalan tertatih tatih, usai dirawat karena melahirkan tanpa bantuan medis, Rabu (7/11) lalu.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Kenapa orang menggendong bayi nangis? Bayi baru lahir sering kali menangis untuk mengekspresikan kebutuhan mereka, seperti lapar, lelah, kedinginan, atau hanya ingin dekat dengan orang yang mereka cintai.
-
Siapa yang baru melahirkan? Selamat, Valencia Tanoe dan Kevin Sanjaya Dikaruniai Anak Pertama
Saat melakukan rekonstruksi, tersangka memperagakan sedikitnya 21 adegan di dalam indekos di Kelurahan Kayu Putih.
Rekonstruksi dimulai dari pelaku meminta bantuan tetangga indekos, karena merasa ingin melahirkan, lalu mengambil pisau dapur untuk menikam bayinya sendiri di dada bagian kiri hingga tewas.
Usai membunuh bayinya, tersangka kemudian membungkus jabang bayi yang sudah meninggal dunia menggunakan kantong kresek, tersangka meminta bantuan tantenya, untuk menemani ke RSUD SK Lerik Kupang untuk menjalani perawatan.
KBO Satreskrim Polres Kupang Kota, Ipda I Wayan Pasek Sujana kepada wartawan menjelaskan, ketika melakukan olah TKP pada 7 November 2018 lalu, pihaknya menyita beberapa barang bukti, untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan.
"Jadi awalnya pada 7 November kemarin, kami dapat laporan kalau ada peristiwa kekerasan terhadap anak di tempat ini. Kemudian tim kami datang ke sini melakukan olah TKP, memang ada beberapa barang bukti yang sempat kami amankan, untuk kita lakukan penyitaan untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan," katanya.
Ipda I Wayan Pasek Sujana menambahkan, setelah dilakukan pengembangan, pelaku NPI dinaikkan statusnya sebagai tersangka oleh penyidik.
"Kemudian bertolak dari itu kami lakukan interogasi tambahan terhadap NPI, kemudian setelah lakukan olah TKP, dan hasil pengembangan kami tetapkan NPI sebagai tersangka," ujarnya.
Hasil interogasi, tersangka mengaku tega melakukan hal keji itu lantaran takut diketahui oleh kedua orang tua dan keluarga besarnya. Bahkan ketika melahirkan, tersangka tidak ditemani oleh pacarnya karena sedang berada di kampung halaman mereka, di Kabupaten Lembata.
Atas perbuatan sadisnya, tersangka NPI dijerat pasal berlapis, yakni pasal 80 ayat (3) dan (4) UU RI No 35, Tahun 2014 atas perubahan UU RI No 23 Tahun 2002, tentang perlindungan anak dan atau pasal 341 KUHP, dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaPacar dari siswi SMK itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaRasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu, terjadi di Banjar Munduk Asem, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Baca Selengkapnya