Kronologi Nelayan di Rote Ndao Temukan Bayi Hiu Berwajah Mirip Manusia
Merdeka.com - Jagat media sosial sempat dihebohkan dengan seekor anak hiu berwajah mirip manusia yang ditemukan nelayan di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Anak Hiu tersebut ditemukan Abdullah Fero (48), seorang nelayan hasil melautnya dari perairan Butupulu, sebelah timur Pos Angkatan Laut (Posal) Papela.
Polisi telah memeriksa Abdullah Fero untuk dimintai keterangan terkait penemuan anak hiu berwajah tidak normal tersebut. Pemeriksaan terhadap Abdullah Fero dilakukan polisi sidang tadi.
"Tanggal 24 Februari 2021, pukul 13.00 wita, Kapolsek Rote Timur Ipda Daniel Bessei bersama dengan anggota Polsek Rote Timur melakukan wawancara terhadap seorang Nelayan Abdullah Ferro terkait dengan telah ditemukannya seekor ikan hiu yang memiliki bentuk yang berbeda dengan ikan Hiu pada umumnya," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna Budhiaswanto ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (24/2).
-
Siapa yang memeriksa fosil hiu? Dalam penelitian ini, tim peneliti memeriksa enam fosil yang ditemukan di situs Nuevo Leon dekat kota Vallecillo, termasuk spesimen lengkap.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan hiu hantu ini? Habitatnya membuat mereka sulit dipelajari dan dipantau, artinya kita tidak tahu banyak tentang biologi atau status ancamannya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang meneliti sampel hewan laut itu? “Jika benar Jepang mengumpulkan sampel-sampel sirip dan kulit, akan mungkin untuk menyimpulkan dari mikroskop apa (hewan) itu.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Dimana hiu itu ditemukan? Penemuan hiu langka dengan ekor yang sangat besar di Sunset Beach, Cape Town, Afrika Selatan memicu kehebohan di kalangan para peneliti dan pecinta satwa liar.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa Minggu (21/2) lalu sekitar pukul 19.00 WITA Abdullah Ferroh bersama rekannya Hasan Hanasin hendak pergi mencari ikan menggunakan pukat di perairan Papela tepatnya di depan Pos AL Papela.
Sekitar pukul 22.00 WITA, keduanya mulai menarik pukat dan didalam pukat tersebut terdapat beberapa jenis ikan termasuk dengan 2 ekor ikan Hiu yang berukuran besar dan sedang.
"Setelah itu yang bersangkutan bersama rekannya kembali ke pinggir pantai untuk menyimpan hasil ikan tangkapannya ke dalam cool box, sedangkan ikan Hiu yang berukuran besar tetap di simpan di atas perahu," jelasnya.
Pada besoknya, kata Rishian, keduanya kembali ke pantai dengan maksud mengambil ikan hiu yang di simpan di atas perahu untuk dipotong menjadi beberapa bagian.
"Namun pada saat dipotong yang bersangkutan menemukan bayi ikan hiu yang berada di dalam perut sebanyak 2 ekor dan salah satu bayi ikan hiu tersebut memiliki bentuk yang berbeda sehingga yang bersangkutan langsung membuangnya karena takut melihat bentuk bayi ikan hiu tersebut," katanya.
Kendati demikian karena penasaran, Rishian mengatakan Hasan Hanasin yang merupakan rekan dari Abdullah Fero kembali mengambil bayi ikan hiu tersebut untuk disimpan di rumahnya dan ditempatkan dalam Toples yang berisikan cairan alkohol.
Kabar Ikan Mirip Wajah Manusia Heboh di Media Sosial
Sebelumnya, Abdullah Fero (48), seorang nelayan di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) dibuat kaget dengan hasil melautnya. Tetangganya juga heboh karena anak ikan hiu yang ditangkapnya mempunyai wajah mirip manusia.
Pria yang tinggal di kampung nelayan Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao itu awalnya mencari ikan di perairan Butupulu, sebelah timur Pos Angkatan Laut (Posal) Papela.
"Sekitar jam 11 malam, saya tarik pukat ternyata dapat ikan hiu kira-kira berukuran satu meter lebih," jelas Abdullah, Selasa (25/2).
Setelah mendapat ikan hiu itu, Abdullah tidak langsung pulang ke rumah. Dia terus mencari ikan hingga pukul 02.00 dini hari."Paginya sekitar jam enam saya pulang ke rumah, saya belah ikan hiu itu, ternyata ada dua ekor bayi hiu," ungkapnya.
Satu ekor bayi hiu kondisinya normal, namun seekor lagi berbeda dengan ikan pada umumnya. Bayi hiu itu memiliki dua bola mata yang besar dan terletak di bagian bawah, kepalanya lancip, dan mempunyai bibir seperti manusia.
"Saya terkejut karena sudah ulang-ulang saya pergi cari, bahkan sampai melintas hampir di perairan Australia, tapi tidak pernah dapat ikan hiu yang modelnya seperti ini," sebut Abdullah.
Temuan Abdullah kemudian diawetkan dalam sebuah stoples kaca, agar dilihat oleh banyak orang. Kini warga sekitar berbondong-bondong ke rumahnya untuk melihat secara dekat bayi hiu itu.
Penjelasan Ilmiah Hiu Berwajah Mirip Manusia
Fenomena ikan unik yang ditemukan nelayan Rotew Ndao, Abdullah Fero ditanggapi Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, Alfred G.O. Kase.
Menurut Alfred, bayi ikan hiu itu diduga belum cukup umur sehingga bentuknya tidak lazim. Apalagi ditemukan masih dalam perut induknya saat dibelah.
"Anak ikan hiu lainnya normal, hanya satu saja yang aneh. Dugaannya dia belum cukup umur makanya cacat. Apalagi ditemukan setelah tubuh induknya dibelah. Seperti anak ayam atau binatang lainnya, jika belum cukup umur, biasanya berbeda dengan lainnya. Ini analisa saya, tapi perlu pembuktian pemeriksaan lagi," kata Kepala Lembaga Penelitian UKAW Kupang itu, Rabu (24/2).
Dia menjelaskan, cara reproduksi hiu adalah ovovivipar yang menghasilkan dan menyimpan telurnya di dalam tubuh. Telur itu akan dilahirkan setelah masa inkubasi.
Untuk masa inkubasi jenis ikan hiu, biasanya mencapai 2-3 tahun. Meski demikian, ada juga jenis hiu yang masa inkubasinya hanya enam bulan.
Sepanjang masa inkubasi, ikan hiu bisa memangsa saudaranya sendiri sebelum dilahirkan. Hal ini merupakan strategi reproduksi hiu di saat suplai makanan dari induknya mulai berkurang.
Selain itu, hiu tidak memiliki plasenta seperti jenis ikan lainnya. Ikan yang memiliki plasenta, biasanya tidak memangsa saudaranya saat masih di tubuh induknya. Sementara yang tidak memiliki plasenta, bisa memangsa saudaranya.
"Masa inkubasi ini tergantung jenis ikannya. Ada yang lama, ada yang cepat. Sehingga kecurigaan saya, mungkin anak hiu itu belum masanya untuk dilahirkan," ungkap Alfred.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak KBRI dan aparat berwenang di Timor Leste sedang melakukan investigasi dan akan disampaikan untuk dipublikasikan terkait identitas korban.
Baca SelengkapnyaBukan mistis, kelahiran anak babi mirip manusia di Manggarai Barat NTT viral di media sosial, ini faktanya.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaAda empat bayi dilahirkan di hari yang sama, pada saat kejadian balita MS tertukar di RS Islam Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaDi lokasi ekshumasi hanya ada ibunda korban yang menyaksikan.
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaPenemuan hewan aneh dan misterius ini menghebohkan Jepang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, kondisi jasad ditemukan dalam keadaan membusuk.
Baca SelengkapnyaPara pelaku penyelundupan anak Komodo mengaku sudah lima kali melayani pesanan pembeli.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca Selengkapnya