Kronologi pembunuhan sadis di kebun tebu terkait ponsel Rp 400 ribu
Merdeka.com - Ponsel dan urusan asmara menjadi pemicu pembunuhan sadis Zainuddin (21), pegawai pabrik roti di Malang, Jawa Timur. Jasad korban ditemukan dalam kondisi luka gorok di leher dan bacokan di tubuh dan tangannya.
Pelaku sebanyak enam orang, yakni FN (21), ID (18), SFS (16), TF (19), FI (17) dan FD (16) yang berhasil diringkus. Salah satu pelaku, ID adalah mantan pacar korban yang juga berperan saat menghabisi korban. Pelaku masing-masing memiliki peran saat menghabisi korbannya.
"Awal masalahnya dari ponsel milik tersangka perempuan (ID), dipinjam oleh korban. Saat diminta barang sudah nggak ada. Salah satu tersangka yaitu mantan pacarnya minta dibayar Rp 400 ribu, tetapi korban hanya mau Rp 100 ribu," kata AKBP Hoirudin Hasibuan, Kapolres Malang Kota, Selasa (5/8).
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
Perselisihan pun tidak berhasil diselesaikan dan akhirnya ID melibatkan kakak kandung dan pacar barunya. Mereka diminta turut menyelesaikan masalah.
Korban dijemput oleh ID untuk menyelesaikan masalah di Lapangan Rampal Kota Malang. Namun pembicaraan alot dan tidak diperoleh kata sepakat, sehingga muncul inisiatif menghabisi korban.
"Para pelaku akhirnya sepakat menghabisi korban. Tiga di antara mereka pulang mengambil pisau," katanya.
Pelaku dan korban selanjutnya bergeser ke Lapangan Velodrom dengan dalih mencari tempat ngopi untuk melanjutkan pembicaraan. Karena lokasi ramai orang, akhirnya beralih ke rolak Kedungkandang, di mana kemudian mayat korban ditemukan.
"Sekitar pukul 04.00 WIB korban dihabiskan dan jasadnya ditemukan warga sekitar pukul 06.30 WIB. Seluruh pelaku terlibat dengan peran masing-masing. Ada yang memegangi tangan, mengikat leher dengan ikat pinggang, dan menggorok," katanya.
Satu tersangka tertangkap tidak lama setelah kejadian, menyusul dua orang pelaku lainnya. Tiga pelaku lain sempat kabur ke Lumajang dan tertangkap saat hendak pulang.
Barang bukti yang berhasil disita berupa pisau, bambu, batang kayu, pakaian dan sendal. Alat-alat tersebut digunakan sebagai sarana menghabisi korbannya.
Keenam korban dijerat pasal 340 jo 338 jo 170 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaAkibat sabetan parang pelaku, tiga jari korban terputus. Tak sampai di situ, pelaku membabi buta membacok korban.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca Selengkapnya"Ketika yang bersangkutan (tersangka) mencoba meminta tolong kemudian tidak ada respon, dan kemudian melakukan penembakan," ujar Andry.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan warga di pinggir jalan di Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPria inisial DW (50) ditangkap setelah menganiaya istrinya ID (45) hingga tewas di kebun pisang Dusun Matekko, Desa Paccing, Awangpone, Bone, Rabu (31/1).
Baca SelengkapnyaPelaku yang naik pitam lantas memukuli korban, kemudian menusuk leher wanita asal Palembang itu.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaDJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaMereka tak ingin warga sekitar mencium bau yang nantinya memicu kecurigaan.
Baca Selengkapnya