Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Purwakarta
Merdeka.com - Pelaku pembacokan terhadap satu keluarga di Kampung Munjul, Purwakarta berhasil ditangkap. Tersangka yang diketahui bernama Agus itu nekat melakukan penganiayaan hingga membacok karena panik setelah korban memergokinya saat mengambil uang.
Kapolres Purwakarta AKBP Indra Setiawan mengatakan peristiwa ini terjadi pada Selasa (21/4) sekira pukul 02.30 WIB. Tiga orang menjadi korban. Para penghuni yang menjadi korban diketahui pasangan suami-istri bernama Kurniawati dan Dedi Rukmayadi yang berprofesi sebagai perawat. Lalu, anak pertama mereka pun turut menjadi korban. Beruntung, anak kedua korban yang masih balita selamat.
Tersangka berhasil masuk ke rumah korban dengan cara memanjat pagar dan kebetulan pintu belakang dalam keadaan tidak terkunci. Setelah itu, ia menuju kamar korban dengan golok yang dibekalnya.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Apa yang istimewa dari salah satu rumah? Para ahli menyebutkan, salah satu dari rumah tersebut berbeda karena memiliki penampilan mirip istana.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana penampakan rumah? Bangunan semi permanen ini berukuran sedang, terkesan seperti minimalis. Rumah dengan tipe seperti ini sangat cocok bagi penghuni keluarga kecil.
-
Dimana rumah itu ditemukan? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Siapa yang menemukan rumah itu? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
Satu unit ponsel dan uang sebesar Rp650 ribu dia bawa di dalam dompet korban. Setelah merasa puas dengan curiannya, ia mematikan aliran listrik sebelum hendak kabur. Namun, korban terbangun dan mencegah tersangka kabur sambil berteriak meminta tolong.
"Karena panik, pelaku langsung membacokan golok ke arah korban. Setelah itu pelaku melarikan diri melalui pintu belakang rumah korban sambil membawa uang milik korban," kata Indra Setiawan, Kamis (23/4).
Polisi yang mendapat laporan kemudian melakukan penyelidikan dibantu oleh tim dari direskrimum Polda Jawa Barat. Tak berselang satu hari, Agus berhasil ditangkap saat berbelanja.
"Pelaku kita jerat dengan pasal 365 ayat 2 dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara. Dari hasil penyelidikan sementara pelaku melakukan perbuatannya sendiri, namun masih kita kembangkan lagi," kata dia
"Agus bukan residivis. Pengakuannya ini baru pertama kali. Jarak rumah pelaku dari TKP itu sekitar 750 meter. Dari hasil penyelidikan yang kami dapat, pelaku menganggap rumah korban adalah rumah yang paling bagus diantara rumah lain," imbuhnya.
Dari kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya sebilah golok, dua dompet, uang pecahan Rp50.000 sebanyak 5 lembar, sprei yang berlumuran darah.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol S. Erlangga menambahkan bahwa tersangka ditangkap saat berlanja di salah satu minimarket. Petunjuk mengenai tersangka berawal dari identifikasi anjing pelacak K9 menemukan celana bercak darah di sungai yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Jadi pelaku ini, setelah merampok, sempat mencuci celananya di sungai. Celana itu, ditemukan anjing pelacak, saat ditemukan, ada bercak darah disitu (celana). Kemudian kita lakukan penelusuran, dan mengarah pada tersangka," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaAgung melanjutkan pemeriksaan kejiwaan ini bertujuan untuk mengetahui kepribadian.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pembunuhan ini terbongkar setelah tetangga mencium aroma tidak sedap dari kediaman korban dan pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaMuhammad Aldar (66), warga Desa Purwosari, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, menjadi korban dugaan perampokan dan pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua eksekutor pembakaran rumah wartawan yang menewaskan satu keluarga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaJasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca Selengkapnya