Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi penembakan teroris Poso versi Komnas HAM

Kronologi penembakan teroris Poso versi Komnas HAM teroris. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komnas Hak Asasi Manusia Siane Indriani membeberkan kronologi penembakan terduga teroris di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Keterangan ini berbeda dengan cerita versi polisi.

Siane mengatakan, kejadian yang menewaskan Nudin alias Bondan itu bermula pada Senin (10/6), pukul 15.35 WITA. Nudin saat itu berboncengan dengan temannya mengendarai sepeda motor Revo bernopol DN 4159 EI. Nudin saat itu telah dibuntuti polisi di Jalan Pulau Seram.

Pada pukul 15.40 WITA di Jalan Pulau Irian, tepatnya di depan Lorong Jalan Pulau Seribu, sepeda motor yang dikendarai Nudin ditabrak oleh mobil polisi yang telah membuntuti sebelumnya.

"Dalam kronologi versi polisi disebutkan Nudin menabrak mobil polisi," kata Siane, Selasa (11/6).

Setelah sepeda motor terjatuh, dua terduga teroris itu sempat melarikan diri ke dalam Lorong Pulau Seribu. Melihat keduanya lari, polisi melepaskan tembakan sebanyak delapan kali, Nudin tertembak dan lainnya berhasil kabur.

Dalan kronologi polisi, terduga teroris menembaki aparat sehingga polisi memberikan tembakan balasan. Sementara sepeda motor digunakan terduga teroris yang tertinggal di tempat kejadian perkara diamankan oleh anggota TNI di Poso.

Selanjutnya, pada pukul 20.00 WITA, massa menuju Polres Poso guna meminta jasad Nudin, namun tidak dipenuhi oleh polisi. Sebelumnya juga terdengar suara tiang listrik dipukul berkali-kali.

Komnas HAM juga menyesalkan pernyataan polisi yang berlawanan dengan fakta di lapangan. Selain itu, Komnas HAM juga meminta Kapolri untuk mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya agar menenangkan warga di Poso yang saat ini marah.

"Kami menyesalkan tindakan Densus 88 yang sangat represif sehingga malah memprovokasi kemarahan warga," kata Siane. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Surati Prabowo, Kompolnas Desak Evaluasi Penggunaan Senpi Polisi
Surati Prabowo, Kompolnas Desak Evaluasi Penggunaan Senpi Polisi

Maksud dari pendekatan humanis adalah terkait dengan menggunakan senjata yang tidak mematikan dalam penanganan kasus, seperti taser.

Baca Selengkapnya
DPR: Panglima Kodam Tindak Keras Prajurit TNI Serang Desa di Deli Serdang, Minta Maaf Tak Cukup!
DPR: Panglima Kodam Tindak Keras Prajurit TNI Serang Desa di Deli Serdang, Minta Maaf Tak Cukup!

Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Jabatan Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88
Ternyata Ini Jabatan Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88

DE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.

Baca Selengkapnya
13 Anggota TNI Aniaya Anggota KKB Berasal dari Satuan Tak Sembarangan, ini Profilnya Pasukan Elite 'Cepat, Senyap, Tepat'
13 Anggota TNI Aniaya Anggota KKB Berasal dari Satuan Tak Sembarangan, ini Profilnya Pasukan Elite 'Cepat, Senyap, Tepat'

Profil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Tegas, Kapolri Minta Kapolda Sumbar Usut Tuntas Kasus Kabag Ops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim
Tegas, Kapolri Minta Kapolda Sumbar Usut Tuntas Kasus Kabag Ops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim

Kapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.

Baca Selengkapnya
Cerita Petrus, Penembak Misterius Zaman Orde Baru
Cerita Petrus, Penembak Misterius Zaman Orde Baru

Cara Soeharto menangani kriminalitas di Indonesia ini lantas mendapatkan kecaman dari publik.

Baca Selengkapnya
Tersangka Teroris S Racik Bom Bunuh Diri Polsek Astananyar di Boyolali
Tersangka Teroris S Racik Bom Bunuh Diri Polsek Astananyar di Boyolali

Barang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi

Baca Selengkapnya
Tragedi Talangsari Pecah 7 Februari 1989
Tragedi Talangsari Pecah 7 Februari 1989

Awal mula peristiwa Talangsari dipicu oleh semakin kuatnya doktrin pemerintahan Soeharto tentang asas tunggal Pancasila.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Bakal Surati Kapolri soal Penggunaan Gas Air Mata di Demo: Jangan Sampai Sebabkan Orang Luka
Kompolnas Bakal Surati Kapolri soal Penggunaan Gas Air Mata di Demo: Jangan Sampai Sebabkan Orang Luka

Polri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.

Baca Selengkapnya
Emosi 13 Prajurit TNI AD Siksa Anggota KKB: Korban Kerap Bikin Onar dan Serang Petugas
Emosi 13 Prajurit TNI AD Siksa Anggota KKB: Korban Kerap Bikin Onar dan Serang Petugas

Korban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Minta Kapolri Bertanggung Jawab Buntut Polisi Represif ke Demonstran Kawal Putusan MK
Koalisi Masyarakat Sipil Minta Kapolri Bertanggung Jawab Buntut Polisi Represif ke Demonstran Kawal Putusan MK

Usman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.

Baca Selengkapnya
Polisi Kantongi 10 Nama Pelaku Pembubaran Acara Diskusi Kebangsaan di Kemang
Polisi Kantongi 10 Nama Pelaku Pembubaran Acara Diskusi Kebangsaan di Kemang

Sebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.

Baca Selengkapnya