Kronologi Penyerangan Polsek Daha Selatan Hingga Tewaskan 1 Anggota Polisi
Merdeka.com - Seorang anggota polisi meninggal dunia usai Kantor Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan, diserang orang tidak dikenal. Pelaku tewas diterjang timah panas polisi.
Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Mohamad Rifai menceritakan kronologi penyerangan. Saat kejadian, tiga anggota tengah piket jaga malam. Yakni Kepala SPKT III Brigadir Leonardo Latupapua, Kanit Intel Brigadir Djoman Sahat Manik Raja, dan Bripda M Azmi.
Sekitar pukul 02.15 Wita, orang tidak dikenal datang ke Polsek. Dia membawa senjata tajam jenis katana. Bripda Azmi saat itu berada di Ruang Unit Reskrim mendengar keributan di Ruang SPKT.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Saat tiba di lokasi, dia terkejut melihat Brigadir Leonardo sudah mengalami luka bacok senjata tajam. Dia lantas meminta tolong kepada Brigadir Djoman.
Pelaku melihat dua anggota polisi itu lalu melakukan penyerangan. Bripda Azmi yang berhasil lolos langsung lari ke Ruang Intel Binmas dan meminta bantuan Polres Hulu Sungai Selatan. Sementara Brigadir Djoman turut menjadi korban penyerangan.
"Kritis (Brigadir Djoman)," kata Kombes Mohamad Rifai.
Orang tidak dikenal itu bersembunyi di ruangan Unit Reskrim Polsek Daha Selatan. Pelaku menolak menyerahkan diri dan tetap melakukan perlawanan. Polisi mengambil tindakan.
"Dilumpuhkan dan meninggal dunia di rumah sakit," ucap Rifai.
Pelaku Bakar Mobil Polisi
Sebelum menyerang petugas, orang tidak dikenal tersebut sempat membakar mobil patroli terlebih dulu.
"Sebelum ke ruangan SPKT pelaku membakar mobil," tutur Mohamad Rifai.
Menurut Rifai, ditemukan jeriken di sekitaran Polsek Daha Selatan. Diduga, pelaku menyiramkan bensin terlebih dulu ke seluruh bodi mobil sebelum membakar kendaraan tersebut.
"Mobil dinas patroli Polsek," jelas dia.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaKapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono mengatakan AKP Dadang melepaskan tembakan ke arah AKP Ulil dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaAksi penembakan terjadi di Kantor Polres Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan Polres Solok Selatan sedang menyelidiki pengerjaan tambang diduga ilegal jenis galian C
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut kini ditangani penyidik Propam Polda Sulbar.
Baca Selengkapnya