Kronologi PNS Kaltim tewas setelah empat kali dihantam palu
Merdeka.com - PNS Disnakertrans Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Riharza (38), tewas sore tadi, di kawasan Jalan Pelita. Dari keterangan warga di sekitar lokasi kejadian, korban tewas setelah empat kali dihantam palu oleh pelaku Sarifuddin (52).
"Kita perhatikan, pelaku ini, memang mengancam pengguna jalan pakai palu. Mirip orang gila," kata Suardi (41), warga di sekitar lokasi kejadian kepada merdeka.com, Senin (16/7) sore.
Pelaku mengadang korban yang sedang membawa motor. Dia langsung menghantamkan palu yang dibawa ke kepala korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
"Helm korban pecah. Kepala korban dihantam palu pelaku. Ada 4 kali kepala korban dihantam palu," ujar Suardi.
Korban terkapar. Beruntung, ada polisi yang melintas di lokasi, dan berhasil melumpuhkan pelaku dengan tembakan di kaki. Pelaku nyaris jadi amukan warga yang emosi.
"Beruntung ada pak polisi tadi. Itu tadi kami sudah marah sekali Pak," sebut Suardi.
Sementara, di kamar jenazah RSUD AW Syachranie Samarinda, tangis 2 putra dan putri korban pecah, begitu melihat dan bertemu Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto. Vendra memeluk kedua putra dan putri korban Muhammad Riharza. "Sabar ya," kata Vendra.
Istri dari korban sendiri, sedang berada di Makassar. Namun sayang, sang istri kehabisan tiket penerbangan, sehingga urung tiba di Samarinda sore tadi. "Istri korban ini lagi di Makassar, lagi pendidikan," kata rekan kantor korban, Dwi Hary (43).
Proses visum terhadap jasad korban Muhammad Riharza sendiri, rampung sekira pukul 16.45 WITA tadi. Jenazahnya, sementara kini berada di ruang pendingin jenazah. Puluhan pegawai Disnakertrans, berada di kamar jenazah.
Sementara, pelaku Sarifuddin (52), berada di ruang gawat darurat rumah sakit dengan penjagaan belasan polisi, setelah menderita 2 luka tembak di kakinya. "Yang jelas, barang bukti palu dan korban sendiri sudah kita amankan," timpal Vendra.
Diketahui, Muhammad Riharza tewas usai dihantam palu pria tidak dikenal, sore tadi sekira pukul 15.30 WITA, di simpang tiga Jalan Pelita-Jalan Kemakmuran, tidak jauh dari kantornya Disnakertrans Kaltim di Jalan Kemakmuran. Lantaran juga mengancam palu petugas, pelaku Sarifuddin yang kesehariannya buruh bangunan itu, dilumpuhkan dengan 2 tembakan di kaki.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui berinisial KRK (26) asal Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPelaku membabi-buta membacok hingga menyebabkan korban harus dilarikan ke Puskesmas
Baca SelengkapnyaTiga pelaku diringkus polisi. Sedangkan tiga lainnya masih buron
Baca Selengkapnya