Kronologi Terungkapnya Terduga Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi
Merdeka.com - Teka-teki pembunuh sekeluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 2 RW 7, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi menemui titik terang. Polisi telah mengamankan HS, terduga pelaku dan juga orang yang membawa mobil korban.
Mobil itu ditemukan rumah kontrakan di Desa Mekarmukti, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada Rabu (15/11). Penemuan itu bermula dari laporan pemilik kontrakan, Alif Baihaqi (28) dan ayahnya Johan setelah mencurigai mobil Nissan X Trail warna silver B 1075 FOG yang dititipkan oleh calon penghuni kontrakannya.
Alif menceritakan, HS yang mengaku bernama Aris datang ke kontrakannya pada Selasa lalu pukul 09.30 WIB. Alif hanya sekilas melihatnya, karena yang melayani adalah anak buahnya. Alif hanya menerima pembayaran uang muka sewa kontrakan Rp 400 ribu.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
"Ada penghuni kontrakan yang kenal muka dengan dia (HS), karena pernah satu tempat kerja di PT Ustra Tampil Indonesia," kata Alif ketika dikonfirmasi, Kamis (15/11).
Menurut dia, salah satu penghuni rumah kontrakan berinisial A yang mengenal HS tak begitu menghiraukan. A, menurut dia, lalu berangkat kerja sekitar pukul 14.00 WIB. Rupanya, kata Alif, di PT Ustra Tampil Indonesia sudah banyak polisi diduga mencari HS.
A pulang ke rumah kontrakannya pada Rabu dini hari. A masih bingung karena polisi mencari HS, mantan karyawan di sana. Karena itu, A mencari tahu informasi. Alhasil, A menduga bahwa HS adalah pelaku pembunuhan sekelurga di Pondok Melati.
"Waktu pulang kerja jam 1 malam, dia ngomong sama karyawan saya," ujarnya.
Kepada karyawannya, A, kata dia menyebutkan bahwa orang yang hendak mengontrak rumah merupakan pelaku pembunuhan. Informasi tersebut lalu diteruskan kepada dirinya.
"Saya panggil, dia cerita. Akhirnya, pagi itu kita lapor ke Polres. Mengkonfirmasi mobil yang ditinggalkan, ternyata benar," ujarnya.
HS tidak meninggalkan identitas apapun, kecuali nomor telepon dan sebuah mobil. Dari nomor itulah polisi melacak hingga akhirnya ditangkap di wilayah Garut, Jawa Barat. HS kini masih diperiksa intensif di Mapolda Metro Jaya.
Diperum Nainggolan (38) dan Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya S (9), dan A (7) ditemukan tewas dibunuh. Diperum dan istrinya ditemukan di ruang keluarga bagian tengah, keduanya mengalami luka senjata tajam di leher dan luka benda tumpul. Adapun anaknya ditemukan tak bernyawa di kamar, diduga dibekap
Sekeluarga yang tewas ini ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB. Saksi pertama kali yang melihat adalah Feby Lofa, penghuni rumah kontrakan di belakang tempat tinggal korban. Feby memberanikan diri melongok ke dalam rumah melalui jendela setelah curiga karena sudah siang, tapi penghuni rumah tak terlihat beraktivitas.
Kecurigaan Feby sudah sejak pukul 03.00 WIB, sebab perempuan berusia 35 tahun ini sempat melihat bahwa gerbang komplek rumah kontrakan masih terbuka, sedangkan ia mendengar suara televisi masih menyala. Feby sempat memanggil dan menelepon, tapi tak mendapatkan respons. Feby kembali masih ke dalam rumahnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menetapkan satu orang tersangka baru dalam kasus pengeroyokan bos rental mobil hingga tewas di Pati.
Baca SelengkapnyaPelaku masing-masing berinisial D (30), C (48), O (46) dan S (29). Keempatnnya pun terancam hukuman mati
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka tersebut yakni berinisial EN, BC dan AG.
Baca SelengkapnyaTerduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara penganiayaan merupakan ulah perampok.
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan olah TKP tersebut dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca Selengkapnya