Kronologi Neno Warisman ditahan di Batam hingga kelaparan di bandara
Merdeka.com - Ustazah sekaligus pegiat tagar 2019 Ganti Presiden, Neno Warisman menceritakan perihal dirinya sempat ditahan di bandara ketika baru tiba di Batam beberapa hari lalu.
Saat itu, Neno baru saja mendarat di Batam sekitar pukul 17.00 WIB. Di sana dia sudah merasa kejanggalan.
"Karena keluar dari Garbarat itu sudah banyak yang motret-motret yang tidak biasa. Nah ketika kemudian saya diminta untuk digiring satu ruangan," katanya ditemui di rumahnya di Griya Tugu Asri Cimanggis Depok, Selasa (31/7).
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pria itu? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Apa yang terjadi di toilet umum? Dalam keterangan unggahannya, Lulu menceritakan kisah seorang ayah di Jepang yang mengizinkan putrinya pergi ke toilet. Karena anaknya perempuan, sang ayah tidak menemani putrinya. Dua menit kemudian, istrinya menyusul ke toilet, tetapi mereka terkejut karena putri mereka tidak ada di dalam.
-
Foto apa yang dimaksud? Foto itu ternyata sangat disukai Einstein. Maka dia segera memesan banyak salinan agar dia bisa menandatanganinya dan mengirimkannya ke teman-temannya sebagai lelucon.
-
Siapa yang mengambil gambar objek misterius? Pesawat luar angkasa NASA telah berhasil memotret 'papan selancar' misterius yang terlihat meluncur melewati bulan.
Setelah berada di satu ruangan, dia bertanya mengapa dirinya terus difoto. Dia pun meminta untuk keluar ruangan. Saat itu ada orang tak dikenal yang melempar tong sampah ke arahnya.
"Dan kemudian menjadi alasan untuk mundur tapi saya gak mau. Saya tetap mau keluar karena memang itu adalah hal yang wajar," tukasnya.
Dia melanjutkan cerita bahwa sampai ada teman yang menghubungi Macan Asia, salah satu organisasi yang mencoba membawa Neno ke pintu belakang. Namun pihak bandara dan Polda yang memang menahan tidak memberikan izin pada Neno.
"Sampai ada negosiasi kemudian ada tekanan kepada pihak panitia mengatakan kepada saya boleh keluar asalkan menandatangani perjanjian akan menggagalkan acara deklarasi," paparnya.
Hingga pukul 23.00 WIB, Neno masih tertahan. Bahkan dia sampai menahan lapar.
"Di Batam itu sudah jam setengah 11 malam itu makanan juga gak boleh masuk. Kita udah kelaparan yah di dalam," ujarnya.
Karena sudah larut akhirnya Neno memutuskan untuk memaksa keluar bandara. Dia keluar bandara dengan tekad deklarasi harus tetap dilakukan.
"Sudah jam 12 kurang empat menit akhirnya bismillah saya bilang sama teman-teman ini saatnya kita keluar saja apapun yang terjadi kita harus keluar saja apapun yang terjadi kita harus keluar. Jadi sayalah yang kemudian meminta dengan sekjen Pak Mursal yang mendorong untuk kita segera menentukan pilihan kita karena kita nggak mungkin menginap di bandara dan besok kita tetap harus deklarasi, tetap ingin deklarasi dan seluruh masyarakat juga menginginkan tetap dilakukan," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlihat seorang perempuan yang memakai kaus abu-abu itu meminta makanan ke seorang warga
Baca SelengkapnyaNapi N merupakan terpidana kasus pidana umum. Pihak lapas belum mau membeberkan secara rinci kasus yang menjerat N
Baca SelengkapnyaAksi pencurian dilakukan seorang pria yang hendak mengambil besi pengaman jalan raya. Perbuatan ini dipergoki oleh penduduk yang berani menegurnya.
Baca SelengkapnyaWNA tersebut melanggar UU Keimigrasian karena overstay
Baca SelengkapnyaSecara tegas, dia melempar sejumlah pertanyaan. Isinya soal pemalakan, iuran, dan berbagai hal mendasar lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan petugas, kepala WNA bule ini mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaUntuk alasan mereka mengemis karena kehabisan dana atau uang saat liburan di Pulau Bali.
Baca Selengkapnya