Ksatria Kuda Pustaka dari desa masuk Istana
Merdeka.com - Wilayah lereng timur Gunung Slamet, sejak tahun 2014, ada seorang pria bernama Ridwan Sururi, dengan suka rela menjadi perpustakaan keliling. Uniknya, dia memakai kuda poni bernama Luna, berjalan menembus beberapa desa di pegunungan.
Biasanya dalam sepekan, pria berusia 44 tahun itu tiga kali berkeliling. Pada punggung kuda berbulu putih agak kecokelatan itu, terpasang rak kayu berisi berbagai buku.
Atas aksinya ini, warga Dusun Brobahan, Desa Serang, Kecamatan Purbalingga, berjuluk Ksatria Kuda Pustaka. Dia sudah terbiasa menempuh perjalanan sejauh 7 kilometer. Tujuannya, meminjamkan buku secara cuma-cuma untuk dibaca warga baik kaum ibu sampai anak-anak.
-
Kenapa Putri suka mendaki gunung? Bahkan, Putri mengaku senang dan merasa memiliki kepuasan tersendiri saat dekat dengan alam.
-
Bagaimana Abun Sungkar mencapai puncak Rinjani? Summit attack ke puncak Rinjani merupakan tantangan terberat. Namun, Abun berhasil mengatasi semua rintangan dan akhirnya berdiri tegak di ketinggian 3.726 mdpl.
-
Dimana Putri memulai pendakiannya? Saat mengikuti kegiatan Pramuka, Putri mendaki Gunung Sibayak yang terletak di Kabupaten Karo untuk pertama kalinya.
-
Siapa yang mendaki gunung bersama Putri? Biasanya, waktu senggang Putri digunakan untuk bermain bersama teman-temannya di sawah, sungai, dan bahkan mendaki gunung.
-
Siapa Purwanto? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kenapa Kawah Pulosari dipadati pendaki? Biasanya area ini dipadati pendaki yang trekking atau mendirikan tenda di camping ground.
Atas dedikasinya menyebar ilmu pengetahuan melalui buku dan cara uniknya, Ridwan mendapat kesempatan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Jokowi ternyata ingin mendengar cerita pengalamannya sebagai pegiat literasi.
"Saya ini hanya pencari rumput. Mana mungkin pernah membayangkan bertemu presiden bahkan masuk istana," kata Ridwan kepada merdeka.com di kediamannya, Selasa (9/5) kemarin.
Berada di kantor presiden, Ridwan merasa beruntung. Dia merupakan 36 pegiat literasi mendapat undangan Jokowi. Keberuntungan lainnya, dia mendapat tempat duduk berhadapan langsung dengan Jokowi.
Kepada Jokowi, Ridwan bercerita tentang kegiatannya awalnya melalui 136 eksemplar buku donasi dari pendiri Pustaka Bergerak, Nirwan Ahmad Arsuka. Antara Ridwan dan Nirwan, punya kesamaan pandangan bahwa perpustakaan aktif menyambangi warga apalagi bentuknya kuda pustaka pasti menarik minat warga.
"Mendengar cerita saya, Pak Jokowi memotivasi Kuda Pustaka jangan berhenti. Pak Presiden akan menyumbang 10.000 eksemplar buku," ujarnya.
Semangat Ridwan menjadikan kegiatan membaca buku sebagai bagian sehari-hari warga, kenyataannya tak selalu berbuntut apresiasi positif. Dia bercerita, tetap banyak suara sumbang, mencibir bahwa kegiatannya sebagai tindakan sekadar mencari sensasi.
Menanggapi pandangan itu, bapak empat orang ini tak pernah menggubris. Dalam riwayat hidupnya, buku di matanya adalah lembaran cerita penuh makna. Sejak kanak, Ridwan menyukai dongeng tapi kesulitan untuk mendapatkannya sebagai bacaan. Sebab di perpustakaan desa tempatnya tinggal kala itu, masih minim buku.
Ridwan kecil kala itu hanya bisa berpuas diri mendengar dongeng dari sang nenek, kemudian ditulis ulang di atas kertas. Itu dilakukan agar bisa mengingat berbagai kisah membuatnya takjub dan bahagia.
"Saya tidak ingin pengalaman pahit yang saya alami itu, dialami anak-anak di desa Serang. Karena itu dari 7.000 koleksi buku saat ini, mayoritas adalah cerita anak terutama bergambar. Setiap buku pasti membawa pengetahuan yang baik buat mereka di masa depan," kata Ridwan yang hanya menamatkan sekolah menengah pertama ini.
Pada awal menjalankan kuda pustaka, Ridwan memang dihantui soal minat baca masyarakat rendah. Justru fakta di lapangan sebaliknya. Dia kaget ternyata minat baca warga tinggi, tetapi selama ini terkendala sulitnya mendapat buku di sarana prasarana desa. Buktinya, kata Ridwan, dalam sehari berkeliling dua ratus buku selalu terpinjam.
"Selain itu banyak warga yang datang langsung ke rumah meminjam buku. Mereka juga bahkan bertanya jenis-jenis buku tertentu, misalnya ibu-ibu pesan buku resep masakan, remaja mencari novel atau buku pelajaran. Juga beberapa bapak yang mayoritas petani mencari buku pertanian," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini menjabat sebagai kepala desa, diketahui Sabiq Muhammad rela melepas beasiswa S2nya di China.
Baca SelengkapnyaGagah dan bikin pangling, tampaknya itu yang tergambar saat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mencoba olahraga berkuda didampingi dua perwira.
Baca SelengkapnyaBerikut potret polisi wanita Bripka Iis Mulyani saat olahraga berkuda.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Muncar menyajikan keanekaragaman budaya, alam, dan berbagai kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaMereka tidak menuju pusat keramaian kota, melainkan mendatangi hutan bersama keluarga untuk melakukan beberapa kegiatan.
Baca SelengkapnyaPutri Handayani, wanita asal Serdang Bedagai yang sudah menaklukan berbagai gunung di dunia. Ia pun menjadi sosok inspirasi bagi kaum muda.
Baca SelengkapnyaMelihat rusa, eks Wagub tersebut tampil sederhana.
Baca SelengkapnyaWah, ini dia foto terbaru Rayyanza Malik Ahmad yang lagi asyik bermain-main naik kuda poni. Lucu banget deh!
Baca SelengkapnyaPotret meriah Gibran diarak keliling kampung pakai Kuda Renggong.
Baca SelengkapnyaHadiah tak terkira itu turut dikagumi warganet di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerdirinya bangunan ini menjadi bentuk kegelisahan Taufiq Ismail karena budaya membaca di Indonesia rendah.
Baca SelengkapnyaSus Rini nampak ketakutan sampai membuat netizen ngakak.
Baca Selengkapnya