KSP Bentuk Mobile Training Team untuk Layani Masyarakat Jalani Isoman
Merdeka.com - Kantor Staf Presiden (KSP) menggelar rapat terbatas bersama berbagai pihak terkait untuk membentuk Mobile Training Team (MTT) dalam mendukung tenaga kesehatan untuk merawat masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (isoman).
MTT merupakan perintah Presiden Joko Widodo kepada TNI-Polri untuk sejak awal terlibat dan mendukung penanganan bencana non alam Covid-19. TNI memiliki kekuatan tiga matra dan struktur teritorial yang dapat digerakkan secara cepat, termasuk dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
“Saya memikirkan masyarakat yang sedang isoman. Pasti mereka ingin pelayanan kesehatan yang konsisten, ada dokter yang datang menjenguk agar tahu perkembangannya, pemerintah juga bisa memastikan yang isoman mengalami perkembangan. Maka konsep itu sudah saya sampaikan ke Presiden,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam keterangannya, Jumat (30/7).
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI dalam Operasi Trikora? Mayjen Soeharto menjadi Panglima Komando Mandala dalam Operasi Trikora tahun 1962.
-
Apa tugas utama TNI? Tugas pokok TNI dibagi 2(dua) yaitu: operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
Menurutnya, yang telah memiliki pengalaman dalam MTT ini tentunya adalah TNI dan Polri. Namun, persoalannya adalah di komposisi tim berkaitan dengan siapa saja yang harus ada dalam MTT.
“Karena pasti akan ada dari dokter, psikolog, dan lainnya. Dari mana komposisi itu bisa diisi? Untuk itulah butuh keterlibatan dari TNI, Kemenhan, BNPB, Pusat Kesehatan (Puskes) Angkatan Darat, Puskes Angkatan Laut, Puskes Angkatan Udara, Kepolisian, dan juga jajaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” jelasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kemenkes, Kirana Pritasari mengatakan, pihaknya masih terus melakukan monitor dan waspada karena adanya peningkatan kasus Covid-19. Jika melihat peta zonasi, maka menurutnya memang hingga di level kabupaten masih ada yang memiliki level sebaran tinggi.
“Kita butuh identifikasi yang lebih jelas, dimana daerah-daerah yang sangat membutuhkan MTT untuk mengawasi masyarakat yang isoman. Positivity rate masih tinggi. Perlu peningkatan test dan tracing. Kontak erat harus dilakukan tracing ke 10 sampai 15. Kita butuh tenaga di lapangan untuk melakukannya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, ketersediaan tenaga kesehatan di tingkat Puskesmas ada 10.000 lebih. Namun, di beberapa daerah ada yang rasio jumlah tenaga kesehatan dengan penduduknya tidak ideal.
“Ada yang sangat besar, dimana 1 orang tenaga kesehatan bisa memantau lebih dari 500 orang, sehingga butuh dukungan. Ada daerah zona merah yang butuh dukungan dari tingkat hulu atau pencegahan, sampai ke isoman. Dengan melibatkan TNI, Polri, Babinsa, Kamtibmas, maka akan sangat berguna untuk mengurangi beban tenaga kesehatan,” tutupnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diketahui berlatih guna menghadapi situasi darurat sekaligus berbagai ancaman dari luar.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaPangima TNI mengatakan, saat ini Indonesia menghadapi tiga Banglistra.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terjunkan pasukan elite TNI guna mengawal pagelaran KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 nanti di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPersonel TNI siap untuk membantu dalam melakukan pemadaman karhutla.
Baca SelengkapnyaApalagi, ia telah memaparkan visi dan misi saat menjalani fit and proper test di DPR RI beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaTNI juga telah membentuk dapur umum terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaMenurut Agus, tugas TNI sudah diatur semua dan berharap masyarakat paham.
Baca SelengkapnyaMenurut Kasau, TNI maupun sipil bisa mengisi angkatan siber asalkan memiliki keahlian di bidang tersebut.
Baca SelengkapnyaTim Asistensi Polda Riau menekankan perlunya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk mengajak kaum milenial menggunakan hak pilih.
Baca SelengkapnyaDi antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT ASEAN yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi sudah memerintahkan Panglima TNI untuk membentuk angkatan siber.
Baca Selengkapnya