Kualitas dan Kuantitas Panen Petani di Sumsel Turun akibat Perubahan Cuaca
Merdeka.com - Kualitas dan kuantitas panen petani di Sumatera Selatan (Sumsel) tahun ini menurun akibat perubahan cuaca. Untuk menekan kerugian, mereka disarankan mempercepat masa tanam.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel R Bambang Pramono mengungkapkan, perubahan cuaca itu pengaruh dari fenomena La Nina yang menyebabkan intensitas hujan tinggi di awal musim hujan. Lahan pertanian akan terendam sehingga membuat luasan tanam berkurang.
"Perubahan cuaca membuat kualitas dan kuantitas panen berkurang, jauh lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Bambang, Selasa (9/11).
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Mengapa perubahan iklim berdampak pada produktivitas pertanian? Perubahan iklim mengakibatkan pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, dan terjadinya banjir.
-
Apa dampak kemarau pada lahan pertanian di Sleman? Datangnya musim kemarau akan berdampak pada sektor pertanian dan perikanan karena pasokan air akan cenderung lebih sedikit. Tak terkecuali di Sleman, DIY, datangnya musim kemarau akan berdampak pada lahan pertanian di daerah tersebut.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Bagaimana Sleman percepat tanam di musim kemarau? Upaya berikutnya adalah gerakan percepatan tanam di semua Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian dan Perikanan (BP4).
-
Bagaimana El Nino memengaruhi petani? Kalau kondisi seperti ini terus-menerus terjadi, bisa dipastikan para petani padi akan gagal panen.
Dia mengatakan, dampak terparah terjadi pada lahan pertanian lebak karena dipengaruhi pasang surut air. Hujan deras akan membuat lahan tergenang dan otomatis petani tak bisa bercocok tanam.
"Petani lebak sangat terasa, mereka harus mengurangi lahan pertanian karena lahan yang lain tergenang air," ujarnya.
Menurut dia, percepatan masa tanam menjadi solusi meski tetap merugikan petani. Biasanya masa tanam dilakukan Oktober dan November, kini tiga bulan lebih cepat yakni Agustus atau pada saat musim kemarau. Percepatan masa tanam ini membuat masa panen lebih cepat, yakni pada Februari atau Maret.
"Itu siasat yang kami sosialisasikan kepada masyarakat agar tetap bisa bertani dan tidak terlalu banyak rugi," jelas dia.
"Kami berikan bantuan pupuk, bibit, dan alat pompa bagi petani sehingga mengurangi biaya operasional mereka," sambungnya. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suhu dapat mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaBMKG memperingatkan, musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim global yang terjadi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian
Baca SelengkapnyaDampak El Nino terhadap pertanian nasional akan sangat besar bila tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaPetani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.
Baca SelengkapnyaEl Nino adalah fenomena global yang terjadi hampir di seluruh negara yang terletak pada garis ekuator, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau panjang yang terjadi berpotensi menganggu panen sawit di perkebunan.
Baca SelengkapnyaMengeringnya areal persawahan ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang memicu musim kemarau panjang dan terlambatnya awal musim hujan.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya padidi Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat (11/8).
Baca Selengkapnya