Kuasa Hukum Abu Arief: Kalau Hasnaeni bilang tak kenal, itu bohong!
Merdeka.com - Mischa Hasnaeni Moein atau yang akrab disapa 'Wanita Emas' dilaporkan oleh Direktur Utama PT. Trikora Cipta Jaya yakni Abu Arief M, ke Polda Metro Jaya. Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 ini diduga melakukan penipuan terkait tender proyek pembangunan jalan di Jayapura.
Menanggapi hal tersebut, Hasnaeni klaim tak kenal sama sekali dengan Abu Arif apalagi ada urusan penipuan tersebut. Namun hal itu lagi-lagi ditepis pihak Abu Arief sebagai pelapor.
"Kalau dia bilang enggak kenal, itu bohong!" tegas Kuasa Hukum Abu Arief, Saleh di Polda Metro Jaya, Rabu (13/4).
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
Meski begitu, Saleh mengungkapkan mengaku kenal atau tidaknya itu hak Hasnaeni. Namun dirinya menjelaskan, Kliennya sempat bertemu Hasnaeni di Mal Ambasador yang didampingi dirinya.
"Jadi kalai dia bilang enggak kenal, itu bohong. Yang mengajukan sanggahan banding saya kok waktu itu," ujarnya.
Disinggung apakah laporan ini ada hubungannya dengan pengajuan Hasnaeni sebagai Bakal Calon Gubernur DKI 2017, Saleh lagi-lagi menepis.
"Enggak ada urusan soal pilkada. Saya enggak pernah ada omongan ke media kok sebelum ini. Lagi sebelumnya kan yang buka statement duluan itu pihak kepolisian," jelasnya.
"Lagian ini sudah lama kok dia dipanggil. Cuma dia pindah-pindah lokasinya sampai susah ditemui. Dia di Duren Tiga, Pancoran, abis itu Lebak Bulus, terakhir di Kemang. Saya sampai tanya ke RT-nya. Penyidik juga sudah nyari kok akhirnya di Kemang tadi pagi ke sana. Saya juga pernah somasi dia enggak dijawab, saya telepon enggak dijawab," tambahnya.
Lanjut Saleh, Hasnaeni juga sudah pernah dipanggil pihak kepolisian pada tahun 2015. Hasnaeni hadir, namun tidak mengakui kasus tersebut.
"Dan pemeriksaan selanjutnya Hasnaeni minta panggilan resmi. Alasan dia panggilan pertama dan kedua enggak sampe ke dia. Kita lihat saja nanti," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan banyak hoaks yang beredar di media sosial
Baca SelengkapnyaHal itu diakui Kusnadi saat dicecar awak media usai melaporkan tindakan penyitaan dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Resmi Mendaftar Habib ke Rabithah Alawiyah, Cukup Bayar Rp50 Ribu
Baca SelengkapnyaAyah tersangka kasus penjualan gelar habib palsu Janes Meliank, Sobri disebut sebagai habib.
Baca SelengkapnyaAyu Dewi akhirnya buka suara soal tudingan dirinya terlihat dalam kasus korupsi yang menimpa suami Sandra Dewi, Harvey Moeis.
Baca SelengkapnyaSaid Didu dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik berdasarkan barang bukti video di media sosial.
Baca SelengkapnyaSandra Dewi diisukan telah menyandang status tersangka dalam kasus korupsi tata niaga timah
Baca SelengkapnyaKetua Departemen hukum dan legal Rabithah Alawiyah, Ahmad Ramzy Ba'abud menjelaskan alasan melaporkan JMW
Baca SelengkapnyaMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly buka suara apakah Imigrasi telah melacak keberadaan buronan kasus korupsi, Harun Masuki.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Banyuasin dilaporkan ke polisi karena penipuan Rp2,1 miliar. Namun dia belum dapat diproses karena berstatus caleg.
Baca SelengkapnyaDugaan salah tangkap tersebut terungkap setelah Sutekno yang merupakan terdakwa lain sekaligus saksi kunci memberikan kesaksian.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca Selengkapnya