Kuasa Hukum Curiga KPK Sudah Rancang Penangkapan Gubernur Papua
Merdeka.com - Kuasa Hukum Pemerintah Provinsi Papua, Stefanus Roy Rening curiga dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Sebab, pihak KPK tidak memberikan penjelasan terkait kasus yang tengah ditangani dan melibatkan Gubernur Papua. Sampai saat ini KPK hanya mengatakan bahwa ada laporan terkait dugaan praktik korupsi saat rapat di hotel tersebut.
"Kenapa pihak KPK membuntuti Gubernur Papua Lukas Enembe? Pada peristiwa apa?" kata Roy di Polda Metro Jaya, Rabu (13/2).
Menurutnya, jika KPK ingin meminta data terkait keuangan daerah, seharusnya bisa dilakukan saat pertemuan di antara KPK dengan Gubernur Papua pada Rabu (30/1). Dalam pertemuan itu, Pemprov Papua diundang resmi oleh KPK dalam rangka koordinasi menyangkut korupsi hutan dan perihal Majelis Rakyat Papua.
-
Dimana KPU Papua Pegunungan rapat pleno? KPU Papua Pegunungan terpaksa menggelar pleno di Sentani karena KPU Tolikara melaksanakan pleno di salah satu hotel yang ada di Kabupaten Jayapura, Papua.
-
Apa yang dibawa KPU Papua? Ada 22 orang penumpang yang dibawa dan pesawat tadi telah berangkat pukul 22.11 WIT ke Jakarta dengan transit di Makassar.
-
Kapan pertemuan khusus Kapolri dengan PP Polri? “Yang kedua, nanti setelah Hut PP Polri tanggal 24 ini insya Allah minggu depan kami ada acara khusus dengan Bapak Kapolri di Mabes Polri berkaitan dengan apa yang sedang kita lakukan, yang nanti kita mintakan pertemuan dengan Pak Kapolri khusus.“
-
Apa tugas Kominfo di Papua? Tugas yang diemban Libra dan rekannya sesama bidan maupun tenaga kesehatan di Papua tidak mudah. Kondisi geografis provinsi paling timur Indonesia penuh tantangan. Pemerintah dalam 10 tahun terakhir memang terus membenahi Papua. Namun medan yang berat membuat upaya itu belum bisa menjangkau setiap jengkal tanah Papua.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Kecurigaannya bertambah lantaran pimpinan lembaga antirasuah itu sempat menyatakan kata-kata yang mengarah pada adanya upaya menjerat Gubernur Papua.
"Mereka sudah mendesain katanya begini, kalau Gubernur Aceh saja bisa kita tangkap apalagi Gubernur Papua. Itu statement resmi di depan MRP," katanya.
"Sehingga kita menangkap ada desain yang dibangun KPK untuk melakukan pencitraan, pencemaran nama baik terhadap gubernur Papua. Ini tidak boleh kita biarkan," tegasnya.
Roy mengaku mendukung upaya pemberantasan korupsi. Namun jika dilakukan sesuai prosedur dan aturan hukum. Bukan berdasarkan kepentingan lain.
"Kami mendukung KPK memberantas korupsi, tapi kami tidak mendukung cara-cara oknum KPK yang merusak negara. Kami sedang menjaga harkat dan martabat gubernur kami. Bahaya jika lembaga negara dipimpin oleh orang-orang seperti ini (mencemarkan nama baik dan kriminalisasi terhadap pejabat Papua," ucapnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang mencermati sejumlah proyek yang sudah dianggarkan di Papua. Untuk memastikan ada tidaknya dugaan korupsi. "Kami sedang cermati. Namun tentu KPK belum dapat menyampaikan secara spesifik kasus apa," kata Juru bicara KPK Febri Diansyah, Selasa (5/2).
Dia mengatakan, pihaknya berjanji akan merilis hasil penyelidikan jika telah memasuki tahapan penyidikan.
"Jika sudah masuk tahapan Penyidikan dan memungkinkan disampaikan pada publik, akan kami informasikan sebagai hak publik untuk tahu," jelasnya.
Sebelumnya, dua penyelidik KPK dianiaya sekelompok orang saat tengah menyelidiki laporan dari masyarakat akan adanya tindak pidana korupsi di hotel tersebut. Saat kejadian, di hotel tersebut sedang terselenggara rapat antara Pemprov Papua dengan DPRD Papua terkait RAPBD Papua. Kini kedua pegawai harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Sekali lagi, KPK memastikan pegawai KPK yang sekarang dirawat di RS pasca operasi tersebut, bertindak dan bertugas secara resmi di KPK dalam menangani indikasi korupsi yang dilakukan pihak2 tertentu," ucap dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap terduga pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaTim penyidik menemukan bukti yang berkaitan dengan kasus dugaan suap pengondisian temuan BPK Papua Barat Daya.
Baca SelengkapnyaAlbertina menyatakan jika sidang akan tetap berlangsung dan terbuka untuk umum.
Baca SelengkapnyaTiga orang Pimpinan KPK bertukar pikiran dengan Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra di kantor Menko di kawasan Kuningan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan berlangsung dalam rentan waktu Beberapa saksi dimintai keterangan sejak 24 Agustus 2023 sampai 5 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan terhadap pimpinan KPK
Baca SelengkapnyaKarena dokumen tersebut masuk dalam materi penyidikan sehingga belum bisa diungkap ke publik.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani
Baca SelengkapnyaSebab, lambatnya proses perhitungan suara oleh komisioner KPU Jayapura.
Baca SelengkapnyaSelain Abdul Gani Kasuba, tim penindakan juga turut mengamankan beberapa pihak lainnya di DKI Jakarta dan Ternate.
Baca SelengkapnyaRapat koordinasi itu rencananya akan digelar pekan depan.
Baca SelengkapnyaDewas KPK akan menggelar sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron terkait dugaan penyalahgunaan kekuasaan.
Baca Selengkapnya