Kuasa hukum klaim Ahok tak kampanye saat di Pulau Pramuka
Merdeka.com - Penasihat hukum terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan saksi ahli dapat objektif dalam melakukan penilaian. Karena pernyataan mantan Bupati Belitung Timur itu di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 lalu memiliki awalan dan akhiran.
Ketua tim penasihat hukum Basuki atau akrab disapa Ahok, Trimoelja D Soerjadi mengatakan, dalam persidangan Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pasti akan menanyakan apakah pernyataan kliennya menodai agama atau tidak. Salah satu indikatornya karena mantan politisi Gerindra itu dianggap telah melakukan kampanye.
"Selalu tentang ahli agama kenapa menodai Alquran. Karena dianggap keluar konteks dan berkampanye. Padahal ada kata-kata 'kalau enggak mau dengan saya enggak pilih saya enggak apa-apa kok'. Masa orang berkampanye enggak pilih saya enggak apa-apa. Orang kampanye kan bilang pilihlah saya. Inikan tidak," katanya di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (21/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
Dia menambahkan, pada kesempatan pidato di hadapan nelayan dan warga Pulau Pramuka Ahok tidak pernah meminta mereka memilihnya dalam Pilkada DKI 2017. Bahkan, mantan politisi Gerindra itu meminta mereka untuk mencari pemimpin yang lebih baik.
"Waktu Ahok bicara di Kepulauan Seribu, persepsi mereka adalah kalau ada yang lebih baik dari Ahok ga usah pilih dia. Jadi dimana letaknya penodaan agama? Karena ini semua ahli agama yang memberatkan Ahok itu memenggal hanya 13 detik," tutup Tri.
Sebelumnya, saksi ahli bahasa, Mahyuni, mengatakan pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu sudah keluar konteks. Hal ini karena tujuan Basuki melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu adalah untuk memanen ikan.
"Dia kunker untuk panen ikan, di situ dari segi konteks seharusnya tidak perlu terkait dengan hal lain, menurut saya itu sudah keluar dari konteks," katanya di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (13/2).
Dia menjelaskan, topik pembicaraan Ahok justru keluar menjadi topik kampanye. Hal itu ditunjukan ketika Ahok mengatakan program budidaya ikan tetap berjalan meski dia tidak terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta lagi. Kemudian Ahok menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 yang membuat orang ragu memilihnya.
"Maka keluar fokus, pindah ke topik kampanye. Seolah-olah dia yakin enggak dipilih karena hal itu," ujar Mahyuni.
Padahal, Ahok tidak meminta warga Kepulauan Seribu. Ahok justru mengatakan warga tidak perlu memilihnya jika ada yang lebih baik dari dia. Mahyuni mengatakan penggunaan kata 'pilih' sudah mengacu topik kampanye. Kemudian, bisa juga alasan Ahok mengatakan 'jangan pilih saya' justru yang sebaliknya.
"Bisa sebaliknya karena percaya diri sudah lebih baik dari yang lain," ujar Mahyuni. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaArief Hidayat menyinggung anggapan presiden boleh berkampanye untuk salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi menyatakan tuduhan adanya intervensi Presiden Jokowi dalam meloloskan pasangan capres dan cawapres tidak beralasan hukum
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaTim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan, pihaknya pun memiliki bukti bahwa pasangan calon lain melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaNusron menyebut isu standar moral ini muncul karena perbedaan kepentingan politik saja.
Baca Selengkapnya