Kuasa hukum korban sebut insiden intimidasi di CFD terencana dan dikendalikan
Merdeka.com - Kuasa Hukum korban intimidasi kelompok #2019GantiPresiden, Muannas Al Aidid berharap pemeriksaan terhadap CCTV segera dilakukan penyidik. Menurutnya, hal tersebut dapat membantah bahwa tuduhan peristiwa tersebut merupakan rekayasa.
Korban Susi Ferawati melaporkan peristiwa intimidasi ketika hari bebas kendaraan bermotor di Bundaran HI, Minggu (29/4), karena menggunakan kaos #DiaSibukKerja. Susi diperiksa untuk pertama kalinya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/5).
"Untuk memastikan sekaligus mematahkan tentang adanya skenario, sinetron sandiwara segala macem nanti mungkin Polda dalam waku dekat akan melakukan penyitaan terhadap CCTV," ujar Muannas usai menjalani pemeriksaan, Jumat (4/5).
-
Siapa yang membantah tuduhan penggelapan mobil? Pihak Edward Akbar Membantah Tudingan Penggelapan Mobil Kimberly Ryder Dengan Alasan Hrta Tersebut Dibeli Secara Bersama-sama
-
Mengapa klaim gambar hoax ini keliru? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang 'tak terelakkan' antara keduanya.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Gimana alibi didukung? Saksi, catatan CCTV, atau bukti lainnya dapat menjadi elemen yang memperkuat alibi.
-
Apa yang diklaim gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur. Sambil menundukkan kepala, kedua kepala negara itu melihat papan catur di atas meja. Terdapat keterangan 'Nuclear war is inevitable' dan ada tulisan The Economist di foto tersebut. Sehingga membuat Gambar itu seperti sampul majalah The Economist.
-
Apa saja yang bisa dipalsukan di mobil bekas? Surat-surat atau dokumen kendaraan bermotor seperti BPKB, STNK, bahkan nomor rangka berpotensi dipalsukan.
Muannas menuding balik tuduhan rekayasa peristiwa intimidasi itu. Menurutnya, peristiwa tersebut diatur oleh kelompok gerakan ganti presiden melihat bagaimana video tersebut dibuat. Dia menduga bahwa video tersebut diambil oleh kelompok tersebut.
"Proses ini sebetulnya tergambar sangat jelas bahwa ada upaya yang dilakukan secara terencana dan sistematis. Dari proses menggeruduk, lalu ada yang menyiapkan kamera, ada yang mengucapkan dengan nada yang sama, hinaan cacian," terangnya.
Karena alasan tersebut, pihaknya menduga bahwa ada aktor intelektual dari gerakan tersebut. Muannas mendesak pihak kepolisian tidak hanya mengusut pelaku yang melakukan intimidasi, namun juga aktor intelektual dibalik penggerakan massa itu.
"Kita melihat proses itu sangat terencana, sistematis, terkesan memang ada yang mengendalikan. Dalam hukum itu dikenal dengan istilah aktor intelektual yang menggerakkan. Kami kira nanti proses penyelidikan pelaku bisa sampai pada sana, bukan hanya mengarah pada pelaku," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya mengatakan, kehadiran aparat saat itu untuk memberikan pengamanan sesuai permohonan yang diajukan PT Kayan selaku penyelenggara.
Baca SelengkapnyaWakasat Lantas Polresta Tangerang, AKP I Made Astana mengaku, menghormati gugatan yang disampaikan oleh pihak keluarga korban.
Baca SelengkapnyaCamat di Gresik menjelaskan duduk perkara tuduhan intimidasi ke keluarga bocah dicolok tusuk bakso.
Baca SelengkapnyaPolisi membantah pengakuan Saka Tatal dengan foto-foto selama pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana akhirnya buka suara terkait tuduhan rekayasa kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaIa pun meminta rekan-rekannya untuk berkomunikasi melalui nomor rumahnya atau nomor sang istri.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca Selengkapnya