Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kuasa hukum sebut jaksa tak mampu buktikan Namaona bersalah

Kuasa hukum sebut jaksa tak mampu buktikan Namaona bersalah Hukuman Mati. ©2014 Shutterstock.com

Merdeka.com - Kuasa hukum Namaona Denis dinilai tim kuasa hukumnya mirip seperti kasus mantan pejabat BIN, Muchdi Pr yang divonis bebas dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir beberapa tahun silam. Choirul Anam mengemukakan, hal tersebut dikemukakannya di Dermaga Wijayapura Cilacap Jawa Tengah, Jumat (16/1).

Anam mengemukakan pengajuan peninjauan kembali yang dilakukan terhadap kasus yang menimpa kliennya diperoleh dari beberapa bukti dan argumentasi yang ada. Dalam konteks kasus Namaona Denis, dia menggunakan argumen yang didapat dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Ini juga berdasarkan argumen BNN sendiri ya. Bahwa sebenarnya, jaringan-jaringan narkotika itu sampai Pontianak, kita tidak sedang ngomong Namaona Denis salah atau benar, dia ketangkep di Bandara Soekarno-Hatta," jelas Anam.

Selanjutnya, Anam menilai saat penangkapan di Bandara Soekarno-Hatta tersebut, jaksa penuntut umum mengonstruksi kliennya melakukan perjalanan ke Pontianak.

"Dalam konstruksi JPU dikatakan, bahwa barang itu mau dikirim ke Pontianak. Karena dia ditangkap di Tangerang, harusnya dia disebut sebagai kejahatan yang tidak sempurna. Dalam konteks hukum, dia masuk dalam percobaan kejahatan. Karena ini tuntutannya hukuman mati atau hukuman seumur hidup, dia bisa dihukum maksimal 15 tahun enggak boleh lebih," jelasnya.

Dari sudut pandang tersebut, Anam beranggapan, konstruksi yang dibangun jaksa penuntut dalam konteks ini tidak pernah terbukti. Bahkan, dia membandingkannya dengan kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir yang dituduhkan kepada Muchdi Pr.

"Lah kesalahan JPU adalah mengkonstruksi bahwa itu adalah sampai Pontianak, tapi tidak pernah dibuktikan. Itu kesalahan JPU. Persis kayak kasusnya Muchdi PR. Muchdi Pr dalam kasus pembunuhan Munir itu juga ngomong tentang motivasi dan sebagainya harus dibuktikan, tetapi Jaksa Agung tidak bisa membuktikan, dan berakhir dibebaskan Muchdi Pr-nya," ucap Anam.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Novum dari Saka Tatal Dalam Upaya PK Kasus Vina Cirebon Ditolak JPU
Novum dari Saka Tatal Dalam Upaya PK Kasus Vina Cirebon Ditolak JPU

Krisna menegaskan kalau Saka Tatal tidak terlibat dalam kasus tersebut, karena pada peristiwa itu kliennya tidak berada di lokasi kejadian.

Baca Selengkapnya
Jaksa Tolak Novum Diajukan Kubu Saka Tatal dalam Kasus Vina Cirebon, Begini Prediksi Ahli Pidana
Jaksa Tolak Novum Diajukan Kubu Saka Tatal dalam Kasus Vina Cirebon, Begini Prediksi Ahli Pidana

Jaksa beralasan novum yang diajukan oleh Saka Tatal bukanlah bukti baru.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Poin Penting Keputusan MK Tolak Gugatan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud
INFOGRAFIS: Poin Penting Keputusan MK Tolak Gugatan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud

Sejumlah poin penting yang digugat Anies dan Ganjar akhirnya ditolak MK

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap MK soal Tak Ada Bukti Penjabat Kepala Daerah Curangi Pilpres 2024
Penjelasan Lengkap MK soal Tak Ada Bukti Penjabat Kepala Daerah Curangi Pilpres 2024

Anies-Cak Imin dalam dalilnya menuding penjabat kepala daerah ikut cawe-cawe dukung Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
MK Tak Temukan Bukti Jokowi Cawe-Cawe dalam Pencalonan Gibran usai Gagal 3 Periode
MK Tak Temukan Bukti Jokowi Cawe-Cawe dalam Pencalonan Gibran usai Gagal 3 Periode

MK tidak menemukan bukti dugaaan Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Gazalba Saleh Dinyatakan Bebas, KPK Lakukan Banding
Gazalba Saleh Dinyatakan Bebas, KPK Lakukan Banding

Ghufron mengaku heran atas keputusan hakim yang hanya mempermasalahkan administrasi jaksa, sehingga membebaskan hakim nonaktif MA itu.

Baca Selengkapnya