Kuasa hukum sebut Jamal ditembak polisi saat mabuk dan sempoyongan
Merdeka.com - Kuasa Hukum keluarga Jupri Pasaribu (45) alias Jamal, Panca Nainggolan, menilai keputusan polisi menembak mati Jupri berlebihan. Sebab, menurut Panca, Polisi sebenarnya punya kesempatan meringkus Jupri tanpa perlu menembak.
"Sangat tidak layak (penembakan itu), apalagi sampai meninggal," kata Panca kepada wartawan, usai pertemuan dengan Kabid Propam Polda Metro Jaya, Rabu (8/7) siang.
Lebih lanjut Panca mengatakan, dua Polisi datang ke lokasi Jupri mengamuk. Posisi Jupri aat itu dikatakannya sudah berada di luar dan tengah berteriak-teriak. Jupri saat itu tak memegang senjata tajam maupun tengah mengancam seseorang.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Siapa polisi yang menggagalkan percobaan pembunuhan? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut. Diketahui petugas polisi itu bernama Brigadir Helmi Setiyawan.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Bagaimana JM ditangkap? Bosan hidup di tengah hutan, pelaku memutuskan kembali ke kampungnya. Ternyata keberadaannya diketahui polisi sehingga ditangkap tanpa perlawanan.
"Polisi mengeluarkan tembakan peringatan di jarak yang hanya sekitar 5 meter dari Jupri. Sebenarnya polisi bisa langsung meringkus Jupri di situ," terang dia.
"Saya heran saat dua polisi mengejar Jupri yang sebenarnya sedang mabuk, kenapa bisa tak tertangkap juga. Padahal Jupri berlari dalam kondisi mabuk dan sempoyongan," ujar dia.
Dia mengungkapkan keluarga Jupri belum menerima hasil forensik maupun uji balistik. Hasil itu amat penting, sebab akan menunjukkan apakah Jupri melakukan perlawanan atau tidak sebelum ditembak.
"Saat Jupri ditembak sampai mati, tak ada satu pun saksi yang melihat. Hanya ada adik Jupri, Christmas Maringot Pasaribu (40) yang datang tak lama usai Jupri terkapar di aspal. Kalau nanti memang mengarah ke pidana umum akan kami (pengacara) kawal," tegas dia.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal, mengatakan, belum ada kesimpulan terkait kasus tersebut. Polisi masih memeriksa hasil otopsi jenazah Jupri.
"Masih mendalami hasil otopsi dan pemeriksaan saksi. Yang pasti Polda Metro Jaya akan memproses kasus ini," kata M Iqbal di ruang kerjanya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saipul Jamil kini berstatus sebagai saksi dimintai keterangan dan dipastikan negatif narkoba.
Baca SelengkapnyaPublik amat terkejut dengan cara sejumlah anggota polisi kala mengamankan mantan suami Dewi Perssik dan asistennya itu.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaVideo itu memperlihatkan pelaku sedang berbincang dengan pemilik toko. Dia menyebut uang tersebut akan diserah ke polisi.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaPropam memeriksa sejumlah polisi yang terlibat dalam penangkapan Saipul Jamil
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Baca Selengkapnya