Kuasa hukum: Sejak lama kondisi pasutri penelantar 5 anak tak sehat
Merdeka.com - Kuasa Hukum pasangan suami-istri yang terlantarkan lima anaknya di kediamannya di kawasan Cibubur, Handika Honggowongso mengatakan, sebelum kasus penelantaran ini terkuat ke publik, kondisi kesehatan klien perempuannya sangat memprihatinkan yakni sering menangis dan sangat labil. Karena itu, setiap hari kliennya tak bisa mengurus kehidupan keluarganya.
"Kondisi istri seperti dua buah gambar pada kepingan mata uang. Kondisi tidak lebih baik dari suaminya," kata Handika di RS Polri, Jakarta, Jumat (22/5).
Menurut dia, untuk mengurus diri sendiri kliennya mengalami kesulitan setiap harinya. Apalagi ditambah dengan mengurus kelima anaknya.
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Bagaimana cara sang istri membuat suaminya babak belur? Si suami babak belur sampai bibirnya nyonyor dipukulin si istri.
-
Bagaimana ibu dan anak edarkan uang palsu? Modus yang digunakan para pelaku adalah menggunakannya saat berbelanja di warung.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
"Kalau ada tuduhan menelantarkan anak, bisa saja," katanya.
Namun dirinya belum mengetahui yang menyebabkan kondisi kliennya seperti itu. Akan tetapi, jika hal itu diakibatkan karena penggunaan narkoba yang selama ini diberitakan, dia meminta hal tersebut harus dibuktikan.
"Sadar atau tidak, mengurus dirinya saja tidak sanggup. Selain itu, Mas Utomo keluarga yang kaya, bapak dan ibunya orang terhormat jadi tak mungkin dia tak bekerja," tukasnya.
Seperti diketahui, polisi sementara waktu menahan pasangan suami-istri Utomo Purnomo dan Nurindria Sari perihal perlakukan keduanya yang tega menelantarkan kelima anaknya di kediamannya di kawasan Cibubur. Dugaan sementara keduanya berbuat demikian lantaran pengaruh narkoba. Sebab dari kediamannya ditemukan sepaket sabu. Keduanya pun ditetapkan tersangka kepemilikan narkoba.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian PPPA memastikan tiga balita, anak tersangka pelaku dan korban, akan mendapatkan pengasuhan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaKisah haru pasutri Tanah Air yang berjuang melawan penyakit. Disebut mirip Drakor Queen of Tears.
Baca SelengkapnyaAlasannya karena dia berada di dalam rumah berhari-hari menyaksikan suami dan anaknya tewas membusuk.
Baca SelengkapnyaTersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi aksi mutilasi pelaku terhadap korban, TR diduga mengalami perubahan karakter dan sifat.
Baca SelengkapnyaUtami Suryaningsih atau lebih dikenal dengan nama Uut Permatasari bercerita tentang perjalanan rumah tangganya sejak awal hingga kini.
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaTekanan ekonomi hingga penampilan menjadi salah satu faktor "pemerasan" istri terhadap suami di Taiwan.
Baca Selengkapnya