Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Jokowi minta publik bedakan hoaks Ratna Sarumpaet dan pencapresan Prabowo

Kubu Jokowi minta publik bedakan hoaks Ratna Sarumpaet dan pencapresan Prabowo Bupati Dedi Mulyadi. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai Prabowo tidak harus mundur sebagai dari pencapresan karena kebohongan Ratna. Menurut dia, permasalahan Ratna Sarumpaet tidak ada hubungannya dengan kontestasi Pilpres.

"Kita harus mampu membedakan antara masalah Ibu Ratna Sarumpaet dengan Pak Prabowo. Itu jelas berbeda, jadi tak harus mundur" kata Dedi di Bandung, Jumat (5/10).

Ketua DPD Golkar Jawa Barat menambahkan, kasus yang mendera aktivis perempuan itu awalnya merupakan masalah pribadi. Meskipun, perhatian publik terhadap masalah ini sangat besar karena kemasan isu yang belakangan diketahui sebagai hoax.

"Permohonan maaf Ibu Ratna itu sesuatu yang harus diapresiasi. Tetapi, perilaku politik yang tidak mengedepankan pikiran dan hati juga harus diakhiri. Ada penyadaran sebenarnya. Peristiwa ini memberikan petunjuk kepada publik tentang siapa yang pantas memimpin Indonesia," ujarnya.

Kualitas kepemimpinan, menurut Dedi, harus diukur berdasarkan integritas dan kemampuan memimpin. Hal itu tercermin dari nilai moral yang dipertontonkan ke hadapan publik.

"Jadi gak bisa begini loh, asal satu golongan kemudian menjadi rujukan kebenaran. Lalu kemudian, dikonsumsi secara massif melalui layar kaca dan sosial media. Akhirnya kan kebenaran itu membuktikan dirinya sendiri," tuturnya.

Drama penganiayaan tersebut, menurut Mantan Bupati Purwakarta itu sudah berakhir. Kini, hal tersebut beralih kepada kasus hukum yang harus diungkap dan jika terbukti patut mendapatkan sanksi.

"Kita sama-sama melihat, bukan hanya kasus hoax. Ada kasus lain seperti kesamaan nomor rekening untuk pembayaran bedah plastik dengan rekening untuk bantuan bencana. Seluruhnya harus diurai dan fokus. Biarkan hukum membuktikan semuanya," katanya.

Selain kasus hoax Ratna Sarumpaet, menurut Dedi, publik pun menunggu penyelesaian kasus lain. Dia tidak merinci kasus apa saja yang ditunggu publik untuk diungkap. Baginya, poin penting dalam hal ini adalah konsentrasi pihak kepolisian terhadap masalah tersebut.

"Ada juga harapan publik agar polisi cepat mengungkap kasus lain. Hemat saya, supremasi hukum harus tetap terjaga di tengah hiruk pikuk menjelang Pilpres 2019 ini," ujarnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Pakta Integritas Pj Bupati Sorong, Hasto Singgung Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
Soal Pakta Integritas Pj Bupati Sorong, Hasto Singgung Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet

Hasto mengaku PDIP tidak akan melakukan kampanye hitam atau black campaign.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Rakyat Ingin Pemimpin Jujur, bukan Menganggap Dirinya Pintar tapi Hatinya Tidak Jelas
Prabowo: Rakyat Ingin Pemimpin Jujur, bukan Menganggap Dirinya Pintar tapi Hatinya Tidak Jelas

Prabowo menilai rakyat mendambakan pemimpin yang jujur dan konsisten antara perkataan dengan perbuatan.

Baca Selengkapnya
Kritik Pedas Sekjen PDIP soal RK 'Minta Endorse' Prabowo-Jokowi: Mentalitas Kalah, Ketidakpercayaan Publik Makin Besar!
Kritik Pedas Sekjen PDIP soal RK 'Minta Endorse' Prabowo-Jokowi: Mentalitas Kalah, Ketidakpercayaan Publik Makin Besar!

Hasto mengkritik pedas aksi RK itu karena tengah mempertontonkan mentalitas yang lemah.

Baca Selengkapnya
Reaksi PDIP Soal Kabar Jokowi Dukung Prabowo
Reaksi PDIP Soal Kabar Jokowi Dukung Prabowo

Hasto meyakini jika Presiden Jokowi merupakan sosok yang memahami falsafah bangsa.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Pak Jokowi Diserang, Ibu Iriana Juga, Ini Apa Ini?
Prabowo: Pak Jokowi Diserang, Ibu Iriana Juga, Ini Apa Ini?

Prabowo Subianto sering tak habis pikir dengan berbagai serangan hoaks yang menyasarnya dan Jokowi.

Baca Selengkapnya
PDIP: Kebijakan Presiden Dipertanggungjawabkan di Hadapan Rakyat
PDIP: Kebijakan Presiden Dipertanggungjawabkan di Hadapan Rakyat

Hasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.

Baca Selengkapnya
Luhut Minta Jangan Mudah Menilai Orang Ingusan dan Pengkhianat, Puan: Politik Harus Beretika
Luhut Minta Jangan Mudah Menilai Orang Ingusan dan Pengkhianat, Puan: Politik Harus Beretika

Puan menyampaikan, jika penyelenggaraan Pemilu harus dilakukan secara jujur dan adil.

Baca Selengkapnya
Hashim Sempat Ragu Budiman Dukung Prabowo, Singgung Trauma Kasus Ratna Sarumpaet
Hashim Sempat Ragu Budiman Dukung Prabowo, Singgung Trauma Kasus Ratna Sarumpaet

Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan jika politikus PDIP Budiman Sudjatmiko secara ikhlas mendukung pencapresan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Komentari Prabowo Usai Sebut 'Ndasmu Etik'
Ramai-Ramai Komentari Prabowo Usai Sebut 'Ndasmu Etik'

Sontak ungkapan Prabowo tersebut mendatangkan reaksi dari banyak pihak.

Baca Selengkapnya
Pidato Lengkap Jokowi di Sidang Tahunan MPR Soal Pak Lurah hingga Ejekan Plonga-plongo
Pidato Lengkap Jokowi di Sidang Tahunan MPR Soal Pak Lurah hingga Ejekan Plonga-plongo

Presiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sebut ‘Ndasmu Etik’, PDIP: Cerminan Ambisi Kekuasaan dan Sangat Melukai Rakyat
Prabowo Sebut ‘Ndasmu Etik’, PDIP: Cerminan Ambisi Kekuasaan dan Sangat Melukai Rakyat

Menurut Hasto, pernyataan Prabowo tersebut memperlihatkan sifat kekuasaan yang tidak memiliki etika dan moral.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto PDIP Sindir Pidato Malin Kundang Prabowo, Sebut Satu Bulan Terakhir Sering Blunder
VIDEO: Hasto PDIP Sindir Pidato Malin Kundang Prabowo, Sebut Satu Bulan Terakhir Sering Blunder

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang meminta untuk menghargai

Baca Selengkapnya