Kubu Prabowo: Robertus Robet Tak Berniat Hina TNI, Hanya Kritik Wacana Dwifungsi
Merdeka.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Andre Rosiade angkat bicara soal aktivis Robertus Robet yang ditangkap polisi karena diduga melakukan ujaran kebencian dengan mengubah lirik Mars ABRI yang kini menjadi TNI. Menurutnya, Robert tak menghina dan hanya mengkritik wacana dwifungsi TNI lewat lagu.
"Saudara Robertus Robet tuh kalau menurut saya ya tidak punya niat menghina TNI. Kan waktu itu konteksnya dia pidato untuk mengkritik rencana dwifungsi TNI yang dilakukan oleh pemerintah Pak Jokowi," kata Andre kepada wartawan, Kamis (7/3).
Andre menjelaskan, lirik yang diucapkan Robet adalah lagu yang sering dinyanyikan aktivis pada tahun 1998-1999 tanpa bermaksud menghina TNI. Menurutnya, Robet mengingatkan supaya dwifungsi TNI tidak terjadi lagi layaknya dwifungsi ABRI saat masa orde baru.
-
Kenapa Prabowo tak masalah dengan nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Kenapa TKN Prabowo-Gibran meminta relawan untuk tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya? Menurut dia, kandidat yang maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang merupakan putra putra terbaik bangsa yang dipilih partai politik, dan ditawarkan kepada rakyat agar dipilih sebagai pemimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Oleh karenanya, cara-cara berpolitik dengan menyerang pribadi calon dinilai Sangap tidak sesuai adab ketimuran.
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Kenapa Prabowo tetap joget meskipun diejek? Mantan Danjen Kopassus itu tak ambil pusing soal ejekan terhadapnya. Dia bakal terus berjoget sampai yang mengejek capek.
"Karena bagi kita sekarang, seluruh rakyat Indonesia, terus terang maksud saya TNI sekarang sudah menjadi institusi yang profesional. Bagaimana reformasi ini berhasil menjadikan TNI salah satu institusi yang berhasil bertransformasi ya dari dwifungsi ABRI waktu itu," tuturnya.
Andre menuturkan, sikap Robet juga untuk mengingatkan supaya pemerintahan Jokowi tidak menempatkan TNI di jabatan sipil. Dia pun meminta Jokowi sadar sebagai penikmat reformasi dan mengemban jabatan penting di negara mulai dari Walikota Solo, Gubernur DKI hingga Presiden RI.
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra itu pun mengusulkan supaya pemerintah melalui Panglima TNI memperluas struktur organisasi dan unit tempurnya dibanding menempatkan perwira menengah dan tinggi TNI di jabatan sipil.
"Misalnya kodamnya, batalyonnya ditambah, lalu unit unit tempurnya ditambah, unit yang lain lah yang TNI lebih memahami," imbuhnya.
Setelahnya, tinggal persetujuan dan diberi anggaran yang cukup untuk membiayai organisasi baru serta penambahan anggaran untuk belanja alat utama sistem senjata (alutsista).
"Itu lebih baik dilakukan pemerintah daripada merusak cita-cita reformasi. Jadi saya ingatkan Pak Jokowi sebagai penikmat reformasi anda jangan seret seret kembali TNI kepada dwifungsi ABRI seperti zaman orde baru yang jelas-jelas salah," pungkas aktivis '98 itu.
Polri telah menetapkan aktivis Robertus Robet sebagai tersangka karena diduga menghina institusi TNI. Dia pun masih menjalani pemeriksaan penyidik Mabes Polri.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Robertus tidak ditahan karena ancaman hukumannya hanya dua tahun.
Robertus Robet dijerat Pasal 45 A ayat (2) Jo 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 207 KUHP.
Sebelumnya, beredar video Robertus Robert melakukan orasi dalam acara Kamisan di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Robertus menyanyikan mars ABRI, tetapi tidak sesuai liriknya.
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Siap sedia
Mempertahankan
Menyelamatkan
Negara Republik Indonesia
Oleh Robert, liriknya telah diubah sehingga mengandung ujaran kebencian pada angkatan bersenjata.
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Tidak berguna
Bubarkan saja
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Polhukam memastikan dwi fungsi TNI yang ada di dalam RUU TNI tidak akan membawa TNI ke masa orde baru.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono menanggapi informasi yang beredar dirinya mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani buka suara soal viral prajurit TNI Mayor Teddy Indra Wijaya di barisan timses Prabowo.
Baca Selengkapnya"Polri harus tetap netral, jangan terbawa drama politik,"
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaKetakutan dwifungsi itu lantaran ada jabatan kementerian yang boleh diisi TNI.
Baca SelengkapnyaDalam foto yang beredar, Teddy tampak mengenakan kemeja biru yang merupakan seragam kampanye Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.
Baca SelengkapnyaAgus menilai dwifungsi ataupun multifungsi ABRI/TNI dilakukan demi kebaikan bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto balas menyentil Jenderal Dudung yang menanggapi ucapan Megawati Soekarnoputri soal netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menyinggung soal netralitas ini untuk BIN.
Baca Selengkapnya"Prabowo bisanya jualan Pak Jokowi saja. Loh aku timnya Jokowi kenapa engga?" kata Prabowo
Baca Selengkapnya