Kubur batu zaman megalitikum di Bojonegoro akan jadi objek wisata
Merdeka.com - Sejumlah lokasi kubur batu zaman Megalitikum di Kecamatan Kedewan, Malo dan Trucuk, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan dikembangkan menjadi objek wisata edukasi, sebagai usaha menarik wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid mengatakan, kubur batu yang tersebar di sejumlah desa itu bisa menjadi objek wisata edukasi, yang bisa menarik wisatawan domestik, bahkan wisatawan mancanegara.
Lokasi kubur batu di daerahnya itu hampir semunya berada di kawasan hutan jati Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan, Tuban.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
-
Dimana kuburan kuno ditemukan? Kuburan ini ditemukan di persimpangan penting jalur perdagangan kuno di gurun Negev, Israel.
-
Apa yang ditemukan di situs pemakaman? Di pantai yang sekarang menjadi tempat terpopuler ini, para arkeolog menemukan kerangka sekitar 200 orang yang diyakini merupakan anggota komunitas Kristen sejak abad ke-6.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal itu? Selain itu, para ilmuwan menemukan berbagai artefak pemakaman, seperti lebih dari 100 gelang dan 27 manik yang terbuat dari cangkang, vas keramik, mangkuk, piring, periuk, kendi kecil, gelas kimia, pot tanah liat, cangkir air, botol, dan toples.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal? Sebanyak 25 tulang pemuda dan remaja laki-laki dengan kondisi terkelupas dan terbakar ditemukan di dalam sebuah parit kering di Kastil St. Louis di Sidon, Lebanon.
-
Siapa saja yang dimakamkan di sana? Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
"KPH Parengan, Tuban, yang memiliki wilayah kawasan hutan jati di Bojonegoro, sepakat makam kubur batu dikembangkan sebagai objek wisata edukasi," kata Amir, Jumat (29/1).
Saat ini tim Ahli Arkeologi Indonesia (AAI) Komisariat Daerah (Komda) Jawa Timur, sedang memetakan kubur batu di kawasan hutan jati di daerahnya.
Selain itu, juga kubur batu di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, juga kubur batu temuan baru di Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, dengan jumlah rata-rata di setiap kawasan berkisar 10-15 kubur batu.
"Tim ahli AAI Komda Jawa Timur, yang melakukan survei memastikan kubur batu di daerah kami masuk zaman Megalitikum," katanya, menegaskan.
Sesuai data, kubur batu di daerah setempat rata-rata panjang 2,20 meter, lebar 0,80 meter, berkedalaman 0,60 meter. Di satu kawasan ada yang mengelompok lima kubur batu, tapi ada juga yang menyendiri hanya satu kubur batu.
"Sesuai hasil penelitian bahwa kubur batu di Desa Tanggir, masih lengkap ada isi jenazah manusianya, juga bekal kubur," ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan makam kubur batu di Desa Tanggir, Kecamatan Malo itu, masih ada kaitannya dengan wong kalang, yang pernah hidup di kawasan hutan di zaman prasejarah.
"Di zaman kerajaan, wong kalang merupakan petugas karyawan kehutanan yang ditempatkan di kawasan hutan," tambahnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut 7 tempat wisata di Toraja yang paling dicari dan direkomendasikan untuk dikunjungi bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaArkeolog juga menemukan sejumlah artefak di makam abad pertengahan ini.
Baca SelengkapnyaBatu dakon zaman Megalitikum ditemukan di kawasan sekolah negeri di Banyuwangi. Ini potretnya.
Baca SelengkapnyaArkelog temukan kuburan kuno berisi mayoritas anak-anak di Norwegia. Temuan tersebut menjadi bukti adanya peradaban misterius di masa lalu.
Baca SelengkapnyaMenhir-menhir itu merupakan mahakarya kesenian leluhir orang Minangkabau yang diperkirakan hidup di tahun 1550 sebelum masehi.
Baca SelengkapnyaNenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.
Baca SelengkapnyaPara peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaPenemuan kuburan ini cukup aneh karena bangsa Viking biasanya membakar jenazah, bukan dikubur.
Baca SelengkapnyaSitus ini terdiri dari kumpulan menhir atau batu peninggalan budaya megalitik. Diperkirakan usianya sudah ribuan tahun.
Baca SelengkapnyaSaat ini jejak keberadaan makam Belanda di Kampung Recosari hampir hilang tak bersisa
Baca SelengkapnyaSarkofagus atau peti mati yang ditemukan masih disegel.
Baca SelengkapnyaMakam ini ditemukan di pekuburan kuno Romawi di Turki.
Baca Selengkapnya