Kukuhkan BKM Pusat, Menag Berpesan Wujudkan Masjid Makmur untuk Kesejahteraan RI
Merdeka.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengukuhkan kepengurusan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat periode 2022-2026. Menag menyakini bahwa pengurus BKM Pusat mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai tanggung jawab yang diberikan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.
"Untuk mewujudkan masjid-masjid yang makmur dan digdaya untuk kesejahteraan dan kemajuan Indonesia," ujar Menag dalam memimpin prosesi pengukuhan di ruang VVIP Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (3/5) malam.
Menag juga menyatakan masjid memiliki banyak fungsi dalam kehidupan beragama dan berbangsa. Menag menyebut setidaknya masjid memiliki dua fungsi di antaranya fungsi sebagai tempat ibadah, lalu fungsi sosial.
-
Mengapa masjid ini penting? Masjid yang berasal dari abad ke-12 ini dibangun di lokasi di mana dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah terpencil di Pegunungan Atlas sebelum akhirnya merebut Marrakech.
-
Apa tujuan sosialisasi di masjid? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Siapa yang bertanggung jawab memakmurkan masjid? Memakmurkan masjid bukanlah tugas yang ringan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan komitmen, usaha, dan kreativitas dari seluruh jamaah.
-
Apa yang dimaksud dengan menghormati masjid? Dalam hal ini maksudnya ialah menghormati masjid sebagai tempat ibadah untuk umat Islam. Contohnya seperti tidak berbicara dengan suara tinggi. Selain itu, tidak meremehkan masjid dengan mengomentari hal-hal yang ada di dalamnya dan semacamnya.
-
Kenapa memakmurkan masjid tanda orang beriman? Orang yang memakmurkan masjid tentu memiliki nilai plus dalam agama. Aktif memakmurkan masjid disebut sebagai tanda orang beriman. Allah Ta’ala berfirman:{مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ} 'Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)' (QS At-Taubah: 18).
-
Gimana cara memakmurkan masjid? Dengan menerapkan cara memakmurkan masjid, masjid akan menjadi lebih makmur dan berfungsi sebagai pusat kegiatan yang bermanfaat bagi jamaah dan masyarakat sekitarnya.
"BKM yang hari ini dikukuhkan harus benar-benar membawa manfaat bukan hanya untuk umat muslim saja, tentu umat muslim jadi hal yang utama dan prioritas tetapi mendatangkan manfaat untuk masyarakat-masyarakat di sekitar masjid," ujar Menag.
Menag mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga bersama masjid dari hal negatif serta turut serta dalam memakmuran masjid.
“Jadikan masjid sebagai rumah bersama yang menjadi tempat bernaung banyak orang yang memiliki itikad dan komitmen untuk pemberdayaan dan pemajuan masjid. Ajak dan libatkan banyak orang, banyak anasir dalam lembaga ini. Semakin banyak potensi dijalin, semakin besar peluang pemberdayaan dapat dilakukan,” papar Menag.
Sementara Majelis Pertimbangan BKM Pusat, KH Anwar Iskandar menuturkan, pentingnya persaudaraan sesama umat beragama dan negara, serta pentingnya memanusiakan manusia. KH Anwar juga mengajak semua elemen masyarakat untuk saling mengingatkan dalam hal yang baik demi persatuan dan kesatuan bangsa.
"Bagaimana masjid ini menjadi tempat memahamkan jamaah tentang kesadaran berbangsa dan bernegara," ucap KH Anwar sekaligus Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.
Acara ini bernama relaunching BKM dan Pengukuhan Pengurus BKM Pusat Periode 2022-2025. Dengan tema 'Dari Masjid Kita Makmurkan Indonesia'. Dihadiri Pembina hingga anggota bidang, Kepala Kanwil Kementerian Agama dari 34 provinsi, Kepala Bidang Uraisnya, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Nur Ahmad Baznas, Kadisbintalad Brigjen TNI Nur Salam, dan sejumlah tokoh lainnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla saat memberikan sambutan di Muktamar Dewan Masjid Indonesia ke-8 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, masjid harus menjadi tempat mempersatukam keberagaman Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan memakmurkan masjid, kita tidak hanya menjaga tempat suci ini tetap hidup dan aktif, tetapi juga meningkatkan kualitas spiritual dan sosial umat Islam.
Baca SelengkapnyaPasalnya, peran masjid sangat vital sebagai pembuktian Muslim yang taat.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaMenag memastikan, nantinya di Jakarta dan IKN akan ada dua masjid yang sama-sama dikelola negara.
Baca SelengkapnyaMasjid harus mempunyai kegiatan kegiatan ekonomi yang baik secara bersama-sama.
Baca SelengkapnyaNantinya masjid negara IKN ini bisa menampung sekitar 61 ribu jemaah.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.
Baca SelengkapnyaMardiono mendorong para kader untuk terus dekat dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasjid Negara IKN ini semakin megah dengan dikelilingi air pada embung buatan.
Baca Selengkapnya