Kuli Bangunan Sempat Beri Korban Pemerkosaan Obat hingga Tidak Sadar
Merdeka.com - Penanganan perkara pemerkosaan anak oleh pekerja bangunan berinisial RR (43), ditangani oleh unit PPA Polres Tangerang Selatan (Tangsel). Hal ini diungkapkan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangsel.
Kepala UPT P2TP2A Tangsel Tri Purwanto mengungkapkan, peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada Jumat (25/2). Korban anak berusia tujuh tahun itu dirudapaksa oleh pelaku di kawasan Jombang, Ciputat.
"Awalnya pelaku menawarkan minuman yang sudah dicampur obat tertentu, dan diberikan ke korban. Setelah itu korban tidak sadarkan diri, dan diperkosa oleh pelaku," kata Tri Purwanto, Rabu (2/3).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kapan pemerkosaan itu terjadi? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
Setelah dirudapaksa, korban kemudian pulang ke rumah dan mengalami gejala sakit hingga tidak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit.
"Setelah itu sekitar Magrib korban pulang kerumah. Korban mengalami muntah-muntah dan tidak sadarkan diri. Setelah bangun, korban mengalami lagi muntah berwarna kuning dan sedikit berbusa. Lalu orang tua korban meminta bantuan terhadap tetangga sekitar, dan korban digotong oleh kakaknya dibawa ke RS," jelas dia.
Tri menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis korban mengalami luka di bagian alat vital.
"Hasil sementara pemeriksaan terdapat luka di bagian alat vital, dan banyak mengeluarkan cairan sperma," jelas dia.
Dari kasus itu, P2TP2A Tangsel mendapati sejumlah barang bukti lain seperti pakaian dalam korban. "Barang bukti yang ada pakaian dalam, celana dalam korban terdapat cairan sperma," jelasnya.
P2TP2A Tangsel memberikan pendampingan. Korban juga telah dilakukan visum di RSCM.
"Pelaku sudah di tahan di Polres Tangsel. Korban kita jadwalkan konsultasi hukum. Saat ini korban belum kita lakukan pendampingan konseling psikologi, tapi kalau dari perilaku sudah mulai baikan," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaDia menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, aksi bejat itu dilakukan pelaku sejak korban berusia 10 hingga 16 tahun.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaTindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Baca SelengkapnyaKepada kepolisian, FM melakukan aksi cabulnya itu secara acak saja dan spontan.
Baca SelengkapnyaSaat pencabulan terjadi, istri pelaku turut memegani tangan korban.Seusai dicabuli, korban disuruh berjalan jongkok oleh terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan perbuatan asusila tersebut, tersangka kembali membujuk korban untuk menginap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaSementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaPemulihan psikologis dilakukan dengan koordinasi bersama Biro SDM Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya